Penyuluhan MKJP pada PUS

KAMPUNG KB DESA PALANGKA
Dipublikasi pada 15 January 2019

Deskripsi

Indonesia telah mencanangkan berbagai program untuk menangani masalah kependudukan melalui penggunaan kontrasepsi, oleh karena itu program keluarga berencana nasional lebih diarahkan kepada pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Diketahui bahwa pemakaian MKJP di Indonesia masih rendah, yaitu sebesar (10,9%), Provinsi Lampung (25,93%), Kota Bandar Lampung (8,4%), dan Puskesmas Segala Mider (23,67%). Proporsi tersebut belum mencapai target yang telah di tetapkan oleh BKKBN 2014 yaitu sebesar (27,5%).

Pemakaian MKJP di Indonesia cenderung menurun, berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 1991 pemakaian MKJP sebanyak 19,7 persen, tahun 1994 sebanyak 19 persen, tahun 1997 sebanyak 17,5 persen, tahun 2002 sebanyak 14,6 persen dan pada tahun 2007 turun menjadi 10,9 persen. Data terakhir dari SDKI tahun 2012 memperlihatkan prevalensi pengguna MKJP sebanyak 10,6 persen, terdiri dari pengguna IUD (3,9%), implant (3,3%), MOW (3,2%) dan MOP (0,2%). Tampaknya para wanita peserta KB lebih menyukai pemakaian metode kontrasepsi Non-MKJP seperti suntikan yaitu sebesar (43,9%), kondom (13,6%) dan pil (32,9%) (SDKI, 2012). Berdasarkan Renstra PKKB 2010-2014 salah satu sasaran program KB dalam RKP tahun 2014 menargetkan cakupan pasien aktif yang menggunakan MKJP tahun 2014 sebesar 27,5 persen.

penyuluhan MKJP pada PUS ini dihadiri oleh BIDAN Desa yaitu Harianti, Amd. Keb dan Nurlaela, S.ST sekaligus sebagai pemateri dalam kegiatan sasaran dalam kegiatan ini adalah Bayi, Balita, Bimil, dan Lansia. penyuluhan ini dihadiri sebanyak 38 peserta, kegiatan ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15 Januari 2019 yang bertempat di Posyandu Melati.

hasil yang ingin dicapai pada kegiatan ini  untuk memberitahukan kepada orang tua anak untuk keposyndu untuk mendapatkan pelayanan KB baik MJKP maupun non MKJP.


Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan