Gambaran Umum


sejarah

Dulu diwilayah pelemahan Desa Tigawasa dikala itu disebut Tukad Cebol, yang merupakan wilayah Keperbekelan Desa TIgawasa, ketika itu sebagai petugas pembantu Perbekel diangkatlah seorang Kelian Manca, yang telah berganti-ganti dari pejabat yang terdahulu ( Pan Ginas ) kepada Pan Rai biasanya pada masa itu jabatan seorang Kelian Manca tidak mempergunakan jangka waktu lamanya, akan tetapi  yang dipentingkan adalah kemampuan mereka bekerja semakin kuat dan sanggup, maka Ia terus ditugaskan sebagai Kelian Manca.

Rupanya setelah Pan Rai tidak sanggup lagi, maka setelah itu jabatan itu diberikan kepada…………………dan terakhir kali pengganti Kelian Manca jatuh ketangan Wayan Santun, kerena Kelian Manca tersebut meninggal dunia, dan jabatan terakhir ini sampai tahun 1965.

Dan di tahun itu pula tepatnya tanggal 30 September 1965 terjadilah peristiwa berdarah yaitu pemberontakan dari partai Komunis Indonesia yang ketika itu disebut dalam istilah Pemberontakan G.30S/PKI.  Sehingga situasi ketika itu memang tidak aman dan tidak menentu, keadaan tidak aman serta tidak menentu itu berlanjut sampai pertengahan tahun 1966.

Kemudian di tahun 1966/1967 keadaan  suasana telah tenang, dan untuk mengatasi dan resmi stabilitas Negara dan Desa situasi ketika itu, maka Pemerintah Orda Baru (Orba) di bawah pimpinan Jendral Soeharto di perintahkan untuk membentuk Pertahanan dan Keamanan secara menyeluruh, termasuk penertiban Aparat Pemerintahan itu sendiri.

Maka di tahun 1967 Warga Tukad Cebol berkesempatan untukmembentuk sebuah Desa yang berdiri sendiridi bawah  Pemerintahan seorang Kepala Desa pilihan masyarakat dan di tahun itu terpilihlah pengurus Desa Tukad Cebol yang baru dan sah, yang ketika itu kepengurusan Desa sebagai berikut:

Kepala Desa adalah      : I Wayan Tjakra

L.S.D adalah                : A.A Made Jelantik

Kepala-kepala Dusunnya pun segera di bentuk dengan nama-nama Dusun adalah:

1.      Dusun Lebah (dulu Tukad Cebol tempekan Banjar Beten EE)

2.      Dusun Enjung Sangiang

3.      Dusun Sekar (dulu di sebut Banjar Bebengan)

4.      Dusun Asah

5.      Dusun Punggang

6.      Dusun Pura (dulu Banjar Munduk Bila)

7.      Dusun Bunut Panggang (disatukan karena penciutan Administrasi)

PEMBENTUKAN NAMA DESA KALIASEM

Ditahun 1966/1967 Tukad Cebol terpilih sebagai lokasi latihan Siswa-siswi dari KPDPM Kebupaten Buleleng yang pengolahannya dari kantor Pendidikan Masyarakat di Singaraja. Maka ditengeh-tengah berjalannya pendidikan dan latihan siswa-siswi tersebut Pengurus Desa dan segenap Warga Desa bersepakat untuk mengganti nama Desa Tukad Cebol tersebut dengan nama Desa yang baru, sesuai dengan instruksi Pemeritah di dalam penciutan Kepengurusan Desa di bidang Administrasi.

Terjadilah pertemuan missal dari warga Desa di dalam musyawarahnya dengan dihadiri oleh tokoh-tokoh Desa yang terkemuka, di Ajukanlah rentetan nama-nama Desa yang diajukan antara lain :

1. Desa Kampung Baru
2. Desa Pendopo
3. Desa Bunut Panggang
4. Desa Kaliasem

Disitu semua pengaju nama desa memberikan argumentasi nama-nama desa yang di ajukan, akan tetapi nama Desa Kaliasemlah yang mendapat suara persetujuan terbanyak.

Adapun argumentasi nama Desa Kaliasem tersebut sebagai apa yang dikemukakan oleh I Wayan Tjakra sebagai pemberi nama tersebut antara lain sebagai berikut :

Kaliasem adalah asal kata dari Kali dan Asem ,maksudnya adalah kali merupakan terjemahan dari Tukad (yang terjadinya Tukad Cebol) sedangkan Asem adalah asalkata sebutan dari Karangasem, sebab bagaimanapun juga warga Desa tersebut sebagian besar datang dari beberapa desa yan ada di Karangasem, termasuk yang mengajukan nama Kaliasem itu sendiri. Di pandang dari kenyataannya bahwantelah dibentuk Desa Adat Seraya yang khusus dari warga orang-orang Karangasem, yang terdiri dari berbagai Desa sebelum itu. Sehingga pada kesimpulannya dikemukakan bahwa KALIASEM adalah merupakan dari manifestasi dari dua bagian wilayah Penduduk Desa itu, yaitu terdiri dari Tukad Cebol (yang kebanyakan dair daerah Buleleng) dan warga penduduk yang berasal dari Karangasem. Dengan demikian perpaduan dari kedua asal Daerah itu perlu di tingkatkan melalui satu nama yang telah disetujui yang nantinya merupakan tombak ukur dalam Pembangunan Desa umumnya

Dengan Argumentasi tersebut, maka sebagian besar penduduk atau warga masyarakat ketika itu memilih nama KALIASEM tersebut, dan dari pemerintah di kabulkanlah nama itu sampai kini



penduduk

Jumlah Penduduk   : 5868 
a. Laki-laki                : 2984
b. Perempuan          :2880 


Mata Pencarian Penduduk        : 

- Petani                                   : 2319 jiwa

- Pertukangan                       : 156 jiwa

- PNS                                      : 115 jiwa

- ABRI                                   : 12 jiwa

- Swasta                                 : 274 jiwa

- Wiraswasta                         : 258 jiwa

- Buruh Tani                          : 318 jiwa

- Pensiunan                           : 7 jiwa

- Nelayan                               : 87 jiwa

- Pemulung                           : 15 jiwa

- Jasa                                     : 75 jiwa

.






Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
6941
Jumlah Kepala Keluarga
1890
Jumlah PUS
1401
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
195
Keluarga yang Memiliki Remaja
997
Keluarga yang Memiliki Lansia
642
Jumlah Remaja
1025
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
1274
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
127

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Tidak Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Tidak Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Perusahaan (CSR)
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Komang Hery Agus Susanto
0
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 13 orang pokja terlatih
dari 13 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Tahunan