Gambaran Umum


1.1. Sejarah Desa

      Pada awalnya Desa Damsari adalah adalah hasil pemekaran dari desa Purwosari II pada tahun 1987, bersamaan dengan desa Sekata Baru. Kepala Desa Purwosari II Bapak H. Damhuri. Kepala Desa Damsari pertama dijabat oleh Uhan Kadir dari Tahun 1979-1985 kemudian digantikan oleh Bapak M.Syafi`I pada tahun 1985-1988 kemudian dilanjutkan Pjs Kepala Desa oleh Bapak H. Imberan Rosyadi 1989 (selama 10 Bulan ) . kemudian pada tahun 1990 di adakan pemilihan kepala desa yaitu Bapak H. Suriani dengan Wakil Kepala Desa M. Husaini hingga pada tahun 2002. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Husaini dari 2002 -2007 kemudian pada tanggal 20 Mei 2008 telah dilaksanakan pemilihan kepala desa Damsari ,maka ditetepkan sebagai kepala Desa Damsari terpilih hasil pemelihan adalah M. Khairani untuk 2008-2014 yang ditetepkan oleh Bupati Barito Kuala H. Hasanuddin Murad pada tanggal 1 Juli 2008 . Dan kepala pemerintahan wilayahnya bergelar Pembekal dengan sebutan Pembekal Desa Damsari yang berada dalam wilayah Kecamatan Tamban.

     Desa Damsari yang dihuni oleh penduduk Suku Banjar ( Kelua, Barabai, Alabio, Amuntai, jawa ) dengan seluruhnya menganut Agama Islam, telah mengalami beberapa kali pergantian kepala Desa / Pembekal, yaitu :

      Tabel Kepala Pemerintahan Desa Damsari

No Nama Kepala Pemerintahan Tahun

1     UHAN KADIR 1979 s/d 1985

2     M. SYAFI`I 1985 s/d 1988

3     Pjs. H. IMBERAN ROSYADI 1989 ( 10 Bln )

4     H. SURIANI 1990 s/d 2002

5     M. HUSAINI 2002 s/d 2008

6     M. KHAIRANI 2008 s/d 2014

7    H.THAMRIN ( Sekarang)

  Batas desa  

     Desa Damsari secara administratif memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

 - Bagian utara berbatasan dengan desa : Purwosari II

 - Bagian Selatan berbatasan dengan desa : Sekata Baru dan Baringin                                                                                     Kancana (Tabunganen )

 - Bagian timur berbatasan dengan desa : Koanda

 - Bagian barat berbatasan dengan desa : Sekata Baru

1.2.2. Kondisi geografi

       Berdasarkan topografi wilayah, Desa Damsari termasuk wilayah dataran rendah dengan tingkat kesuburan tanahnya yang sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari luas wilayah desa ini yang digunakan sebagai areal persawahan dan perkebunan rakyat, yaitu :

- Areal Persawahan : 560 Ha

- Areal Perkebunan Kelapa : 149 Ha

- Areal lahan Sawah Tdk di Usahaka : 40 Ha

- Areal Pemukiman : + 6 Ha

- Areal Lahan tidur : 95 Ha

yang ditunjang oleh dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan dengan temperature udara berkisar rata-rata 20 C – 34 C. Jarak ibukota desa ke ibukota Kecamatan 6 km, dan ke ibukota kabupaten 81 km dengan waktu tempuh 2 jam Sedangkan jarak ibu kota desa ke Ibukota Provinsi 35 km dengan waktu tempuh 1 jam.

1.2.3. Kondisi Demografi

     Hasil pemutakhiran data penduduk tahun 2018 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Damsari sebesar 1.013 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 458 jiwa dan perempuan 555 jiwa. Sedangkan jumlah Kepala Keluarga sebesar 285 KK

  Kondisi sosial 

Desa Damsari terdiri atas 1 unit TK dan PAUD (Mawar Sari) , 1 unit Gedung SDN Damsari , 1 unit Gedung MIN Damsari, 1 unit Gedung MTs. Makanuttarbiyah, 2 buah Langgar/Moshalla( Da`watul Khair dan Makanurriyadhah ), 2 buah Mesjid (Al Wustha dan Hidayatussibyan ) 1 unit Posyandu, 1 buah TK Al Qur`an , 1 buah Kantor Desa/Balai Desa, 1 buah Kepolsek Tamban . 

Jumlah penduduk miskin 327 jiwa dari laki-laki 148 jiwa dan perempuan 179 jiwa, jumlah KK miskin sebanyak 107 KK.

  Kondisi ekonomi 

Penduduk Desa Damsari sebagian besar bekerja sebagai petani penggarap dan buruh tani, dan sebagian kecil dari usaha kios/Pedagang dan PNS. Potensi ekonomi desa terdapat : 2 buah penggilingan padi, 12 buah kios/warung , 1 buah Penjahit baju,3 buah penjual keliling.5 buah penjual ikan keliling. Adapun potensi desa yang paling menunjol adalah sawah {petani padi}, keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam satu jenis pekerjaan menunjukkan tidak efisinsinya pembagian kerja sehingga mengakibatkan rendahnya rata-rata penghasilan penduduk.

Dengan melihat gambaran potensi yang ada di Desa Damsari perlu adanya daya dukung lingkungan terutama Jalan Usaha Tani dan Jembatan sebagai sarana untuk memperlancar perekonomian Desa Damsari yang mayoritas masyarakatnya adalah petani.

 Masalah Mendasar

Masalah mendasar yang diidentifikasi di Desa Damsari adalah sebagai berikut :

1. Bidang Pengembangan Wilayah

    . Pengerasan Jalan Desa Rt 001 sepanjang 1,5 Km tembus Sekata Baru ray I

    . Pembuatan Jambatan dan gorong gorong 5 buah

    . Jalan Desa Tembus Sekata Baru sepanjang 1200 m becek dan tidak memadai

    . Jalan Desa Tembus Koanda sepanjang 1,5 Km becek dan tidak memadai

    . Jalan Usaha Tani dan Jambatan tidak memadai

    . Tidak tersedianya air bersih di musim kemarau

    . Jalan Purus kiri Tamban sepanjang 700 m tidak berfungsi

    . Longsor dan berlubangnya jalan pinggir anjir Tamban

2. Bidang Pengembangan Pendidikan

   . Kurangnya tempat pendidikan yang layak dan memadai

   . Kurangnya minat anak putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan

   . Sarana dan prasaran pendidkan usia dini kurang memadai

3. Bidang Pengembangan Ekonomi

 • Banyaknya lahan pertanian yang menganggur pada musim kemarau

 • Kurangnya modal usaha bagi petani

 • Produktifitas padi menurun drastis

 • Usaha peternakan sangat potensial tapi kurang berkembang

 • Perkembangan industri rumahan dan industri kecil sangat lamban

 • Dst.

4. Bidang Sosial Budaya

 • Banyaknya anak usia dini yang belum mendapatkan layanan pendidikan

 • Masih banyak warga membuang tinja di sembarang tempat/sungai

 • Sebagian besar penduduk kesulitan memperoleh air bersih

 • Tingginya jumlah pengangguran generasi muda dan perempuan

 • Sebagian besar lahan warga belum tersertifikasi

 • Perlunya peningkatan kapasitas aparat desa dan anggota BPD

 • Dst.


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
854
Jumlah Kepala Keluarga
285
Jumlah PUS
130
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
58
Keluarga yang Memiliki Remaja
107
Keluarga yang Memiliki Lansia
24
Jumlah Remaja
107
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
116
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
14

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Tidak Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Tidak Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Novie Marlina,S.Sos
2147483647
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Tidak Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 0 orang pokja terlatih
dari 12 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral
Lainnya

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Lainnya
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Lainnya