Gambaran Umum
MONOGRAFI DESA TABAN
1. Kondisi
Desa
Sejarah Desa
Desa Taban Kecamatan Jambe Kabupaten
Tangerang, seperti pada umumnya desa-desa yang peruntukan wilayah perdensaan
pada pertanian, perternakan dan pemukiman yang ironisasi penghasilan dari lahan
pertanian tidak dapat di andalkan dengan baik karena lahan-lahan pertanian berupan
persawahan tadah hujan lading-ladang tegalan kurang subur. Begitu juga
perternakan hasilnya kurang begitu memuaskan dengan adanya masalah air
tersebut.
Kedalaman air rata-rata 15-65 meter di bawah
tanah dan kalau pun dapat di manfaatkan memerlukan mesin-mesin yang mahal,
begitu juga tando air yang sangat jauh perlu alat bantu dapat mengairi lahan
pertanian, sehingga biaya produksinya menjadi mahal.
Dan rata-rata profesi penduduka Desa Taban
petani tadah hujan yang berpengasilan rendah, buruh-buruh harian lepas,
karyawan-karyawan kontrak, karyawan swasta, pedagang asongan, PNS, TNI, POLRI,
sebagian kecil. Berimbas ada pendapatan perkapitas rata-rata penduduk sangat di
bawah standar.
Persoalan perekonomian yang dihadapi
masyarakat Desa Taban tersebut berimbas pada bidang kesehatan, social, budaya
dan yang lebih kritis lagi terhadap dunia pendidikan.
Dalam hal tersebut tak henti-hentinya
pemerintah baik bantuan langsung maupun tidak langsung senantiasa dikucurkan
secara periodic, melalui pemerintah Kabupaten Tangerang, melalui Provinsi
Banten dan program-program nasional.
Seperti contoh bantuan-bantuan hibah,
beasiswa, infraskturktur, program reflikasi PNPM Mandiri dan PNPM Mandiri
Perdesaan sudah sangat membantu. Namun karena banyaknya desa-desa yang perlu
dibantu dan terterbatasan dana maka program-program tersebut belum dapat
sepenuhnya dirasakan dan membantu adanya percepatan-percepatan dalam pelaksanaan
pembangunan di Desa Taban. Terlepas dari segala persoalan tersebut diatas, kami
merasakan perlunya sebuah perbaikan.
Pada abad ke 18 sekitar tahun 189 M, dimana
pada saat itu kesultanan Banten sedang berperang melawan penjajah Benlanda,
yang mau agresi kewilayah Banten dari Batavia (Jakarta) melalui daerah
Tangerang.
Dimana pada saat itu tiga Tumenggung utusan kesultanan Banten yaitu Tumenggung Arya Wangsa Kara, Arya Yudha Negara, dan Arya Jaya Santika, berupaya membentangi wilayah Banten jangan sampai dimasuki Belanda dari Jakarta. Maka Tangerang pun di kenal dengan nama “Benteng“ dan Tangerang sendiri asal kata dari Tangerang (Tanda / Pertahanan).
Sedangkan ketiga utusan tersebut, (Tumenggung
Arya Wangsa Kara, Arya Yudha Negara, dan Arya Jaya Santika) lebih dikenal
dengan Tilu Tangtu, Tiga Pangawasa, Tiga Nu Ngaraksa, lebih lazim disebut
Tigaraksa.
Seiring berjalannya waktu dan lamanya agresi
penjajahan Belanda terhadap Negara Indonesia itupun berimbas pada penduduk yang
mendiami wilayah Desa Taban dan sekitarnya.
Pada tahun antara 1900-1932, wilayah Taban
menjadikan oleh Belanda sebagai perkebunan sereh.
Pada masa ini Desa Taban Kecamatan Jambe
banyak eksploitasi tenaga kerja perkebunan yang bukan saja penduduk sekitar
desa tapi orang jauh diluar desa juga.
Dan secara tidak langsung lama kelamaan para
pekerja tersebut menjadi penduduk desa Taban, Keberadaan perkebunan karet
“Antjol Pasir” pada masa itu membuat keramaian tersendiri di desa Taban. Adanya
rumah singgah para Belanda (Sekarang Komplek Perkantoran Kecamatan Jambe)
adanya istal-istal kuda-kuda mereka.
Dan keberadaan para Belanda jugga membuat
kawin campur dengan penduduk setempat. Dan pada saat itu pernah Desa Taban
mencapai masa ke emasan bersamaan dengan perkebunan-perkebunan di Desa Daru dan
Tigaraksa (Perkebunan Victoria Fearming dan Han Fearming), mengirim hasil
karet-karetnya ke Belanda.
Pada saat itu Belanda pun berupaya
menciptakan Tandon-tandon air bendungan dan pipa-pipa beton saluran air
kesawah-sawah (Hanya sayang keberadaannya sekarang tinggal puing-puingnya
saja).
Dan masa berakhirnya penjajahan Belanda dan
Jepang, berakibat terbengkalainya tanah-tanah perkebunan. Tetapi disekitar
tahun 1980 tanah-tanah tersebut direkayasa oleh oknum tidak bertanggung jawab
menjadi hak milik peribadi ndan sekitar tahun 1996 dikukuhkan oleh serifiksi
Sistem SISMIOP sehingga Ex perkebunan sekarang menjadi sebagian besar sudah
dimiliki spekulan-spekulan tanah yang ironinya bukan asli warga Taban.
Sejarah Pemerintahan Desa
NAMA-NAMA
KEPALA DESA
SEBELUM DAN
SESUDAH BERDIRINYA DESA TABAN
No |
Periode |
Nama Kepala Desa |
Keterangan |
1 |
1932 – 1940 |
RAENI |
Kades Taban |
2 |
1940 – 1947 |
M. HASAN |
Kades Taban |
3 |
1948 – 1955 |
ARCA |
Kades Taban |
4 |
1956 – 1963 |
KARSINAN |
Kades Taban |
5 |
1964 - 1972 |
SUKARMAN |
Kades Taban |
6 |
1973 – 1983 |
H. SANIMAN |
Kades Taban |
7 |
1984 – 1992 |
TATANG MUSTAR |
Kades Taban |
8 |
1993 – 2000 |
H. SANIMAN |
Kades Taban |
9 |
2001 – 2006 |
M. AHANA |
Kades Taban |
10 |
2007 – 2013 |
M. AHANA |
Kades Taban |
11 |
2013 – 2018 |
WADIAH |
Kades Taban |
12 |
2020 – 2025 |
ABIDIN |
Kades Taban |
DEMOGRAFI
Luas Wilayah :
444 Ha
Batas Wilayah :
Sebelah Utara : Desa Ancol Pasir/ Desa Ranca Buaya
Sebelah Timur :
Desa Sukamanah / Kab. Bogor
Sebelah Barat :
Desa Daru
Sebelah Selatan : Desa Batok / Kab. Bogor
Luas Pemukinan : 144 Ha
Luas Persawahan : 150 Ha
Luas Pertanian : 150 Ha
A.
Pemerintahan
:
Jumalah
aparat Desa/kelurahan :
Kepala
Desa :
1 Orang
Sekdes :
1 Orang
Aparat
Desa :
9 Orang
Laki-laki : 6 Orang
Perempuan : 3
Orang
LINMAS :
23 Orang
RW/
Rukun Warga : 10
Orang
RT
/ Rukun Tetangga :
23 Orang
Kadus
/ Kepala Dusun : 3 Orang
BPD
beserta Anggota : 9
Orang
LPM
dan Anggota :
10 Orang
Karang
Taruna dan Anggota : 24 Orang
Amil
/ Penghulu :
6 Orang
Kader
PKK dan Anggota : 20 Orang
Keadaan Sosial
B.
Penduduk :
Jumalah Penduduk : 6.448 Jiwa
Jumlah laki-laki :
3.441 Jiwa
Jumlah Perempuan :
3.065 Jiwa
Jumlah KK : 1.890 KK
Jumlah KK Laki-laki : 1.612 KK
Jumlah KK Perempuan : 278 KK
Kesejahteraan Sosial
Jumlah KK Prasejahtera :
93 KK
Jumlah
KK Sejahtera : 213
KK
Jumlah
KK Kaya :
45 KK
Jumlah
KK Sedang : 851 KK
Jumlah
KK Miskin :
474 KK
C.
Sarana
Agama :
Jumlah Masjid :
6 Masjid
Jumlah Musolah :
27 Musolah
Jumlah Majlis talim :
21 Majlis
TPU Desa :
1 TPU
Ponpes :
5 Ponpes
Guru Ngaji :
33 Orang
Laki-laki :
24 Orang
Perempuan :
9 Orang
D.
Agama :
Agama Islam :
6.446
Kristen :
2 KK
E.
Pendidikan :
Jumlah Banguna SDN :
2 Sekolah
Jumlah MI :
1 Sekolah
Jumlah Guru MI : 12 Orang
Jumlah Murid : 277 Siswa/i
TPA / PAUD :
2 PAUD
Jumlah Guru PAUD : 9 Orang
Jumlah Murid PAUD : 74 Siswa/i
TK :
1 TK
Jumlah Guru : 4 Orang
Jumlah Murid : 47 Siswa/i
MTS :
1 Sekolah
Jumlah Guru MTS : 14 Orang
Jumlah Murid MTS : 213 Siswa/i
Jumlah Guru SDN Taban : 25 Orang
Jumlah Murid SDN Taban : 305 Siswa/i
Jumlah Guru SDN Pacing : 9 Orang
Jumlah Murid SDN Pacing : 170 Siswa/i
F.
Kesehatan :
Jumlah Pasilitas Kesehatan
PUSTU :
1 Unit
POS YANDU :
7 Unit
Bidan :
1 Orang
Jumlah Usia 0 s/d 12 Tahun : 558 Jiwa
Jumlah Usia 12 s/d 49 Tahun : 1.131 Jiwa
Jumlah Usia 49 s/d Usia Lanjut :
Jumlah Bai lahir :
63 Jiwa
Jumlah Bai yang mati :
4 Jiwa
Jumlah Penerima Kartu Sehat :
90 Jiwa
RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
1. Visi dan
Misi
a.
Visi
“ Terwujudnya Masyarakat Desa Taban yang Religius, Aman, Bermartabat,
Harmonis, Maju, Adil dan Tertib “
b.
Misi
1. Menyelenggarakan Pemerintahan yang bersih dan transparan,
Memberikan pelayanan yang
Prima serta mengutamakan Musyawarah Mufakat.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Desa Taban
yang merata dan terjangkau Salah satunya dengan Menggratiskan Khitan / Sunat
bagi warga Desa Taban.
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana umum yang aman dan nyaman,
Melalui program peningkatan sarana dan prasarana umum salah satunya Menyediakan
TPU Khusus untuk warga Desa Taban .
4. Meningkatkan pelayanan Aparatur Desa bagi pemenuhan kepentingan masyarakat Salah satunya Menggratiskan Pengurusan Akte Tanah yang di
atasnya Berdiri Bangunan Rumah.
5. Menciptakan kehidupan yang Religius, Harmonis dan Berwibawa.
6. Meningkatkan Peran serta tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta Pemuda
dalam membangun Desa yang Berkesinambungan.
7. Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Masyarakat Desa Taban dengan menggali
potensi yang ada.
POTENSI
DAN MASALAH
POTENSI
•
Badan Jalan
ada
•
Jembatan jalan Raya ada
•
Kelompok
petani
•
Kelompok
peternak
•
Kelompok
simpan pinjam (SPP)
•
Kelompok
LPP-UMKM/Usaha Mikro
•
Sungai
Cicalengka
•
Solokan air
•
Sekolahan
•
Mesjid
•
Mushola
•
Majlis
ta’lim
•
Lahan Pasar
•
Puskesmas
•
Kantor Desa
•
Pos Yandu
•
TPU Desa
Taban
•
Lapangan
Badminton
•
Rumah Dinas
Bidan Desa
MASALAH
•
Jalan masih
banyak yang rusak
•
Kurang
penyeluhan/pelatihan petani
•
Perlu
penambahan modal
•
Perlu
pengadaan dan Drainase
•
Sarana
sekolah belum lengkap
•
Masjid,
Musolah, Masjlis Tal’im perlu di rehabilitasi
•
Pasar belum
dibangun
•
Kurang
perlengkapan
•
Batas tanah
dan perlunya perluasaan lahan TPU Desa
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 5584
Jumlah Kepala Keluarga 1946
Jumlah PUS 1247
Keluarga yang Memiliki Balita 722
Keluarga yang Memiliki Remaja 810
Keluarga yang Memiliki Lansia 99
Jumlah Remaja 822
Total
968Total 279
Status Badan Pengurus
Sarana dan Prasarana
BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada
BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada
BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada
UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada
PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada
Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada
Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBD Dana Desa |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
IBNU MALIK ALBANTANI.SKM 199606182019021004 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
11 orang pokja terlatih dari 11 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Data Sektoral |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Tahunan |