Gambaran Umum
Cisaat adalah desa di kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Indonesia. Wilayah Cisaat meliputi 4 dusun, 6 RW, dan 28 RT. Cisaat merupakan desa dengan panorama alam yang masih asri dan indah dan kaya akan ragam seni dan budaya tradisional yang menjadikannya satu aikon tersendiri. Di cisaat pula terdapat objek agrowisata berupa kebun nanas dan stoberry yang menawarkan sensasi petik buah sendiri, ada pula sebuah kampung yang di namai Kampung Zidane, yang diresmikan langsung oleh pemain sepak bola dunia asal Prancis Zinedine Zidane pada Juli 2007. Kampung Zidane sendiri merupakan proyek percontohan program industri susu dari perusahaan makanan dan minuman asal Prancis Groupe Danone untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas susu segar, Cisaat dipilih karena bidang peternakan Cisaat menjadi salah satu unggulan di Kabupaten Subang sebagai salah satu sentral penghasil susu murni.
PROFIL DESA
Sejarah Desa
Mengingat Sejarah Desa Cisaat adalah Identik dengan kehidupan seorang tokoh (Suwargi EYANG PATIH) Penyebar agama Islam di kawasan Sagalaherang Wetan tepatnya di Padukuhan Cisaat.
Sebagai seorang yang patuh dan taat pada ajaran agama islam beliau juga sangat gigih dalam berkarya dan bekerja, beliaulah yang pertama membuka hutan dan semak belukar menjadi grumbul-grumbul untuk pemukiman dan areal pesawahan yang cukup luas meliputi beberapa Grumbul diantaranya 1. Grumbul Ciheas yang sebelumnya tumbuh pohon Gadog yang besar dan rindang dibawah pohon tersebut terdapat mata air yang keluar berbunyi mendesis (ngaheas) sehingga di sebut Ciheas dan selanjutnya pada suatu ketika ada seseorang yang nebang pohon Gadog tersebut dan kemudian sebelum tumbang dari pohon tersebut banyak keluar ulat bulu sehingga menggangu ketemtraman dan kenyamanan warga yang bermukim di tempat tersebut. Sehingga akhirnya salah seorang tokoh / sesepuh mencari kembali tempat pemukiman yang baru tidak terlalu jauh dari pemukiman lama dengan berorientasi bahwa pemukiman baru tersebut yang tidak terlalu jauh dari sumber air . Dalam mencari pemukiman tersebut salah seorang tokoh / sesepuh mengecek sumber air dengan menggunakan tombak (Cis) beberapa kali tombak itu ditancapkan tetapi tak ayal air tidak kunjung keluar (saat) sehingga daerah tersebut dinamakan Cisaat, tetapi tidak putus asa beberapa langkah dari tempat tersebut itu Cis (tombak) kembali ditancapkan berkali-kali tepat dibawah rumpunan tebu (Tiwu) dan ternyata dari rumpunan tebu tersebut keluarlah air, maka dilokasi titu dinamakan Citiwu, sehingga lokasi mata air tersebut sampai sekarang digunakan sebagai mata air pokok penduduk Cisaat yang bernama Citiwu.
Dari tahun ketahun penduduk di pemukiman / padukuhan tersebut semakin berkembang maka bermunculan pemukiman-pemukiman baru disekitarnya yang kemudian terbentuklah padukuhan-paduhan diantaranya kp. Cilimus, Koleberes, Cigangsing, Jagarnaek, Cerelek, Gunung Nutug, Babakan Pasir dan Cikanyere. Sebelumnya untuk memimpin padukuhan tersebut dikepalai oleh seorang kepala suku yang diambil dari totokoh Agama dan kemudian setelah Pemerintah Kolonial Belanda mencetuskas suatu aturan bahwa disuatu wilayah kumpulan padukuhan yang dipimpim oleh seorang Kepala Suku dirubah menjadi satu kawasan Desa yang dikepalai oleh seorang Lurah Kongsi, Kuwu Menir yang ditunjuk oleh Pemerintah Belanda maka diwilayah ini pun dibentuk suatu Pemerintahan Desa yang disebut Desa Cisaat hanya saja Pemerintah Belanda tidak menunjuk kuwu melainkan Belanda menyetujui ajuan warga masyarakat Desa Cisaat, dan mulai Tahun 1900 wilayah ini dikepalai oleh seorang Lurah / Kuwu.
Letak Geografis
Desa Cisaat memiliki luas wilayah 699,57 Ha, yang terdiri dari 4 dusun dengan 6 rukun warga dan 28 rukun tetangga. Desa Cisaat memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Curugrendeng
Sebelah Timur : Desa Palasari
Sebelah Selatan : Desa Ciater
Sebelah Barat : Desa Cicadas
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 4048
Jumlah Kepala Keluarga 1439
Jumlah PUS 695
Keluarga yang Memiliki Balita 347
Keluarga yang Memiliki Remaja 627
Keluarga yang Memiliki Lansia 447
Jumlah Remaja 1006
Total
0Total 0
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Tini Wartini 0 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
15 orang pokja terlatih dari 15 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |