Edukasi GATI di Sukabumi: Tujuh Warga Cisarua Dibekali Menjadi Ayah Teladan
AMAN
Dipublikasi pada 26 May 2025
Deskripsi
Sukabumi, 27 Mei 2025 — Sebanyak tujuh warga Kelurahan Cisarua antusias mengikuti kelas edukasi Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang digelar Petugas Penyuluh KB (PKB) Dinas DP2KBP3A Kota Sukabumi, Selasa (27/5). Kegiatan di balai kelurahan itu turut didampingi Lurah Cisarua, Bapak Yudi Supriyadi, SE, dan Ketua Kampung KB Aman Kelurahan Cisarua, Bapak Yusmeli.
Memantik Peran Ayah di Rumah
Dalam sambutannya, Lurah Yudi menegaskan bahwa keluarga merupakan ujung tombak pembangunan manusia di kelurahan. “GATI memberikan panduan praktis agar ayah tidak hanya hadir fisik, tetapi juga emosional. Harapannya, kualitas tumbuh kembang anak-anak Cisarua makin baik,” ujarnya.
Petugas PKB, Ika Saptartika, memaparkan materi kunci GATI, mulai dari komunikasi positif, pembagian waktu kerja–keluarga, hingga contoh aktivitas 30 menit sehari bersama anak. Ia mengajak peserta menilai diri lewat Indikator Ayah Teladan dan Roda Pengasuhan Anak yang disajikan dalam modul.
Mengapa GATI Penting?
Modul Paket Edukasi menekankan bahwa kehadiran ayah yang hangat dan konsisten “terbukti mampu membentuk karakter, rasa percaya diri, dan kesehatan mental anak dalam jangka panjang” .
Lebih jauh, GATI merangkum manfaat konkret keterlibatan ayah—mulai dari menurunkan risiko obesitas pada balita, meningkatkan prestasi akademik anak sekolah, hingga mencegah perilaku berisiko pada remaja .
Testimoni Peserta
Salah satu peserta, Firman (35), mengaku materi membuka matanya. “Selama ini saya fokus kerja. Ternyata, anak cuma butuh waktu singkat tapi berkualitas. Saya bertekad mulai 30 menit bermain dan ngobrol tiap malam,” katanya.
Tindak Lanjut
Ketua Kampung KB Aman merencanakan akan memonitor praktik baik para peserta melalui kunjungan rumah dan grup WhatsApp pengasuhan. DP2KBP3A juga menjadwalkan pelatihan lanjutan untuk kelompok ayah lain di RW sebelah bulan depan.
Harapannya, lewat edukasi skala kecil namun intensif ini, DP2KBP3A Kota Sukabumi berharap semangat GATI menjalar ke lebih banyak keluarga. Sebagaimana pesan penutup modul, “Tidak ada ayah yang sempurna, tapi setiap ayah yang berusaha hadir adalah ayah yang luar biasa.”[]
Memantik Peran Ayah di Rumah
Dalam sambutannya, Lurah Yudi menegaskan bahwa keluarga merupakan ujung tombak pembangunan manusia di kelurahan. “GATI memberikan panduan praktis agar ayah tidak hanya hadir fisik, tetapi juga emosional. Harapannya, kualitas tumbuh kembang anak-anak Cisarua makin baik,” ujarnya.
Petugas PKB, Ika Saptartika, memaparkan materi kunci GATI, mulai dari komunikasi positif, pembagian waktu kerja–keluarga, hingga contoh aktivitas 30 menit sehari bersama anak. Ia mengajak peserta menilai diri lewat Indikator Ayah Teladan dan Roda Pengasuhan Anak yang disajikan dalam modul.
Mengapa GATI Penting?
Modul Paket Edukasi menekankan bahwa kehadiran ayah yang hangat dan konsisten “terbukti mampu membentuk karakter, rasa percaya diri, dan kesehatan mental anak dalam jangka panjang” .
Lebih jauh, GATI merangkum manfaat konkret keterlibatan ayah—mulai dari menurunkan risiko obesitas pada balita, meningkatkan prestasi akademik anak sekolah, hingga mencegah perilaku berisiko pada remaja .
Testimoni Peserta
Salah satu peserta, Firman (35), mengaku materi membuka matanya. “Selama ini saya fokus kerja. Ternyata, anak cuma butuh waktu singkat tapi berkualitas. Saya bertekad mulai 30 menit bermain dan ngobrol tiap malam,” katanya.
Tindak Lanjut
Ketua Kampung KB Aman merencanakan akan memonitor praktik baik para peserta melalui kunjungan rumah dan grup WhatsApp pengasuhan. DP2KBP3A juga menjadwalkan pelatihan lanjutan untuk kelompok ayah lain di RW sebelah bulan depan.
Harapannya, lewat edukasi skala kecil namun intensif ini, DP2KBP3A Kota Sukabumi berharap semangat GATI menjalar ke lebih banyak keluarga. Sebagaimana pesan penutup modul, “Tidak ada ayah yang sempurna, tapi setiap ayah yang berusaha hadir adalah ayah yang luar biasa.”[]
Sesi Kegiatan Kasih Sayang