Pelatihan Dan Sosialisasi Sablon
Deskripsi
Sosialisasi dan Pelatihan Sablon untuk mengembangkan kreatifitan remaja sehingga dapat mengembangkan daya ekonomi melalui bisnis.Susunan Acara :
1. Dibuka dengan membaca Basmalah
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars KB dilanjutkan dengan Pembacaan Teks Pacasila dan Doa dipandu oleh petugas (sdri. Tia Rifki Anisa)
3. Sambutan oleh Ketua BKR oleh Bapak Arif Budianto
4. Materi dari bapak Aryo Wihandoyo (Wirausaha dari Pijiharjo)
Apa itu Sablon Manual ?
Sablon manual adalah teknik sablon yang sudah ada sejak lama, yang sering dikenal juga dengan sebutan screen printing, yang mana proses penyablonan akan dilakukan menggunakan screen dan tinta sablon, yang akan dilapis pada kaos secara manual.
Yang dimaksud dengan sablon kaos sendiri merupakan proses memindahkan desain yang Anda buat atau inginkan pada permukaan kaos polos yang telah disediakan seingga desain tersebut akan meresap dan menyatu dengan bahan.
Sejarah Sablon Manual
Sablon manual sendiri telah ada sejak zaman Dinasti Song (926 – 1279 Masehi) di dataran Tiongkok, dan akhirnya mulai dipopulerkan di negara-negara eropa pada akhir abad ke-18.
Penerapan sablon secara artistik pada kaos mulai populer di tahun 1960-an di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, setelah artis ternama saat itu, Andy Warholl, gencar menggunakan kaos sablon pada setiap busana-nya.
Peralatan yang diperlukan untuk Sablon Manual
Sebelum kita masuk kepada cara sablon manual, pertama-tama Anda perlu menyiapkan terlebih dahulu peralatan yang diperlukan sebelum mulai melakukan proses sablon. Alat dan bahan ini akan sangat krusial dalam menentukan hasil sablon manual yang Anda lakukan, jadi pastikan Anda telah memiliki semuanya sebelum memulai proses sablon manual.
Peralatan-peralatan yang diperlukan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Screen dan Frame, peralatan utama yang diperlukan untuk melakukan sablon manual, yang berbentuk bingkai kayu (frame) dengan kain screen di tengahnya, yang memiliki pori-pori untuk mengatur banyaknya tinta yang akan dilapisi pada kaos, dan biasanya memiliki ukuran 30 x 40 cm.
Rakel, merupakan alat sepanjang 15-20cm yang akan digunakan untuk menyapu tinta sablon ke permukaan kaos hingga merata.
Busa, yang digunakan sebagai tatakan untuk screen sehingga tinta yang menetes akan meresap, dan biasanya berukuran lebih besar dari screen.
Kaca Bening, alat yang digunakan sebagai alat untuk rata dan membuat efek seperti sinar matahari. Besarnya adalah 40 x 50 cm.
Foto Emulsi, yang akan digunakan untuk melapisi desain,
Lampu 250 watt, untuk memancarkan panas saat akan mengeringkan tinta sablon,
Sarung Tangan Latex
Kaos polos
Tinta Sablon yang Berkualitas
Ruangan yang Gelap
Panduan Cara Sablon Manual
Pada dasarnya, metode sablon manual ini idenya cukup sederhana, yaitu dengan melapisi desain yang sudah Anda cetak dengan menggunakan emulsi foto, kemudian panaskan dengan cahaya lampu sehingga lapisan emulsi rontok dan desain akan menempel pada kaos.
Namun untuk lebih jelasnya, berikut ini akan kami berikan langkah-langkah cara sablon manual yang bisa Anda ikuti sehingga hasil sablon yang Anda lakukan akan menyerap dengan baik pada kaos.
1. Siapkan Perlengkapan
Pertama-tama, siapkan perlengkapan yang sudah kami berikan daftarnya di atas, dan juga siapkan ruangan gelap yang akan digunakan untuk melakukan proses sablon.
2. Buat Desain yang ingin disablon
Buatlah desain yang akan disablon, baik itu menggambar sendiri ataupun dari gambar hasil print (yang harus tinggi resolusinya), dan pastikan desain tersebut menggunakan warna hitam pekat. Print desain tersebut pada kertas transparan menggunakan printer laser atau inkjet, yang bisa Anda cetak sendiri apabila memiliki perlengkapannya atau print di tempat printing terdekat.
3. Lapisi Screen dengan Emulsi
Langkah selanjutnya melapisi screen yang sudah Anda siapkan dengan emulsi foto, namun sebelumnya campur dan aduk dahulu emulsi dengan sensitizer yang biasanya disediakan sepaket, sesuai dengan instruksi yang disediakan pada kemasan.
Tuang sedikit emulsi pada screen, kemudian ratakan lapisan emulsi tersebut menggunakan rakel, dan pastikan emulsi tersebut lebih luas dari luas desain yang ingin Anda sablon. Pastikan lapisan emulsi tersebut melapisi screen dengan tipis tapi merata, serta tidak menumpuk atau menggumpal pada beberapa bagian.
4. Panaskan Desain dengan Lampu
Selanjutnya, letakkan screen dan kemudian letakkan kertas transparan berisi desain Anda pada bagian screen yang sudah dilapisi emulsi foto, kemudian tempelkan kertas transparan pada screen menggunakan selotip.
Arahkan lampu pijar ke arah gambar, dan jangan nyalakan lampu apapun selain lampu pijar tersebut, kemudian tunggu hingga kira-kira 10-15 menit, kemudian tarik perlahan kertas transparan tersebut.
Nantinya Anda akan melihat desain Anda seakan terbakar dan menempel pada screen dalam bentuk semacam garis biru tipis di pinggiran gambar. Ulangi pemanasan apabila belum tapi hati-hati jangan terlalu lama.
5. Siram Screen dengan Air Dingin
Pegang frame dan screen kemudian semprotkan air dingin menggunakan selang atau shower hingga nantinya emulsi foto akan mengelupas pada bagian desain Anda dan lama kelamaan bentuk desain akan semakin jelas.
Setelah bentuk desain sudah terlihat sangat jelas, berhenti menyiram dan kemudian keringkan screen tersebut, kemudian setelah kering lapisi bagian screen yang tidak terkena area desain Anda dengan menggunakan selotip.
6. Mulai Proses Sablon
Selanjutnya proses penyablonan kaos akan dimulai, dan pertama-tama silahkan letakkan kaos polos pada bidang datar, kemudian letakkan screen di area yang ingin Anda sablon.
Kemudian pada permukaan screen, tuangkan tinta sablon secara perlahan dengan arah horizontal, kemudian ratakan satu arah ke bawah dengan rakel hingga tinta melapisi screen dengan merata.
Setelah itu lapisi terus tinta ke atas, kiri, kanan, bawah menggunakan rakel yang sedikit Anda tekan supaya tinta dapat terdorong ke permukaan kaos dengan merata.
Apabila sudah, angkat screen perlahan dan Anda bisa lihat bahwa proses sablon sudah selesai, hanya perlu ditunggu hingga sablon kering atau Anda bisa menggunakan metode berikut ini.
7. Panaskan Kaos
Apabila Anda ingin lebih cepat dalam mengeringkan tinta sablon dan memastikan tinta akan menempel dengan baik pada kaos, panaskan kaos tersebut pada microwave dengan suhu 400 derajat selama 30 detik.
Dengan demikian proses sablon pun selesai dan kaos sudah bisa digunakan, atau Anda kemas untuk dijual, dan Anda bisa mulai untuk menyablon kaos lainnya.
8. Bersihkan Peralatan
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah betapa cepatnya tinta sablon mengering sehingga bisa dipastikan akan mudah menempel pada permukaan screen. Karenanya, setelah proses sablon selesai Anda perlu segera mencuci dan membersihkan screen dengan air supaya terbebas dari tinta sablon yang menempel sehingga screen bisa Anda gunakan kembali untuk sablon kaos lainnya.
Cara sablon manual ini sangat membutuhkan banyak latihan dan kesabaran, serta ketelitian dan kerajian sehingga lama kelamaan hasil sablon Anda akan semakin baik dan juga berkualitas seiring bertambahnya jam terbang Anda dalam menyablon kaos.
Kelebihan dan kekurangan Sablon Manual
Ada beberapa faktor yang menjadi kelebihan dan juga kekurangan dari sablon manual dibandingkan teknik sablon lainnya, dan berikut ini akan kami jelaskan apa saja hal-hal tersebut sehingga bisa Anda jadikan pertimbangan.
Kelebihan Sablon Manual
Beberapa kelebihan sablon manual dibandingkan teknik lainnya antara lain adalah:
Warna sablon tidak cepat pudar, meskipun hal ini akan banyak tergantung pada jenis tinta yang digunakan, namun secara umum hasil sablon manual akan lebih awet dibandingkan lainnya,
Jenis tinta sablon yang bisa digunakan tidak terbatas, baik itu untuk sablon timbul, discharge, dan lain sebagainya, semua bisa dilakukan menggunakan teknik sablon manual.
Biaya produksi dalam jumlah besar akan lebih murah, terutama dibandingkan dengan teknik lainnya.
Kekurangan Sablon Manual
Sementara itu, beberapa kekurangan dan kelemahan dari menggunakan teknik sablon manual antara lain adalah sebagai berikut:
Tidak semudah teknik sablon lainnya, sehingga teknik sablon ini akan lebih tidak praktis dan juga membutuhkan sumber daya manusia dan peralatan yang banyak untuk memproduksi jumlah besar,
Pengerjaan lebih lama, dikarenakan metodenya yang masih sangat manual, maka pengerjaan pesanan akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan teknik lainnya yang sudah menggunakan mesin,
Biaya satuan akan sangat mahal, dan karena itu sablon manual sangat tidak tepat digunakan untuk mengerjakan order satuan, dikarenakan bahan yang dibutuhkan terlalu mahal apabila hanya untuk mengerjakan satu buah kaos saja.
Kesimpulan
Cara sablon kaos manual memang bukan merupakan teknik atau metode yang paling praktis, namun tetap memberikan banyak kelebihan dibandingkan teknik sablon lainnya, terutama yang memerlukan Anda untuk membeli mesin dengan harga mahal.
Akan tetapi proses pengerjaannya yang memakan waktu serta mahalnya biaya untuk memproduksi satuan adalah pertimbangan lain yang perlu Anda pikirkan, terutama apabila Anda memiliki cukup modal untuk membeli mesin dan ingin menawarkan order kaos satuan.
5. Lain-lain ( praktik sablon )
6. ditutup dengan hamdalah