Gambaran Umum
Sejarah Desa Dukun tidak dapat terpisahkan dengan seorang tokoh bernamna Ki Ageng Dukun alias Ki Surowangi alias Syeh Abdul Latif bin Abdur Rohman. Menurut sumber cerita tutur disebutkan bahwa tokoh Ki Ageng Dukun adalah murid Sunan Kalijaga. Setelah selesai berguru ilmu-ilmu agama Islam kepada Sunan Kalijaga, Ki Ageng Dukun mengamalkan ilmu dengan berdakwah, syiar Islam kepada penduduk di wilayah Sayung, Karangtengah, dan Guntur. Strategi dakwah yang diterapkan adalah mengacu kepada cara dakwah para Walisanga, yaitu dengan cara hikmah menanam kebaikan sebanyak - banyaknya kepada penduduk setempat dan masyarakat sekitar. Beliau “suka menolong” kepada siapapun yang membutuhkan pertolongan. Sikap “Dhokoh tur Loma” atau “Rajin dan Dermawan” senantiasa diterapkan oleh Ki Ageng Dukun kepada siapa saja, di mana saja, dan dalam urusan apa saja yang bermanfaat bagi masyarakat. Satu lagi hal penting yang perlu dikemukakan di sini adalah pepali “Udhu Rukun” yang selalu ditekankan oleh Ki Ageng Dukun dalam berdakwah kepada masyarakat. Pepali “Udhu Rukun” ini merupakan nasihat kebajikan dari Ki Ageng Dukun supaya masyarakat mau udhu (urun= menyumbang) untuk menjaga kerukunan, kebersamaan, gotong-royong dalam semua urusan yang bermanfaat. Karena sikap “suka menolong” dan pepali “Udhu Rukun” yang selalu ditekankan oleh tokoh tersebut, maka di kemudian hari masyarakat setempat menyebut tokoh itu dengan nama “Ki Ageng Dukun.”.
Berdasarkan cerita tutur tersebut, kiranya dapat ditarik benang merah asal-usul nama Desa Dukun Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah. Masyarakat setempat menyepakati bahwa nama Desa Dukun diambil dari tokoh Ki Ageng Dukun yang berperilaku atau bertabiat suka menolong dalam semua urusan masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan. Jadi, dari sini dapat diketahui pengertian Dukun bukanlah pengertian negatif dari perilaku seorang dukun yang sarat dengan klenik dan kemusyrikan sebagaimana dipahami masyarakat luas atau seseorang orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi, seperti mantra, guna-guna, dan lain sebagainya yang terdapat Asia Tenggara seperti di Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura. Allahu a’lam. Ada pula petilasan di makam kecil, yaitu makam peninggalan Ki Ageng Dukun alias Ki Surowangi dan di Makam Besar Mitos sejarah ada Sendang Penguripan. Mitos Sendang Penguripan pada zaman itu banyak orang sakit segala penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan dimandikan sendang tesebut penyakit langsung sembuh dan pada zaman itu juga saat perang orang terluka parah dan dimasukkan ke dalam sendang orang itu langsung kembali membaik/sembuh seperti semula, semua itu adalah Rida dari Allah Shubhanahu Wa Ta’ala. Bergesernya Alam Sendang Penguripan sekarang tertutup tanah dan masih terlihat satu pohon Andhe – andhe Lumut
1. Kondisi Geografis
Pemukiman seluas 44.463 Ha. Kegiatan ekonomi/sawah dan kebun seluas 256,806 Ha. Luas fasilitas umum seluas 4,87 Ha. Luas wilayah Desa Dukun 300,685 Ha.
Batas Wilayah
Utara : Desa Karangtowo
Timur : Desa Pidodo
Selatan : Desa Kedungter
Barat : Desa Wonokerto
2. Jumlah Penduduk
Jumlah KK : 1.481
Jumlah Penduduk Perempuan : 2.692
Jumlah Pasangan Usia Subur : 979
Peserta KB Aktif : 72,72%
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 1468
Jumlah Kepala Keluarga 1620
Jumlah PUS 961
Keluarga yang Memiliki Balita 311
Keluarga yang Memiliki Remaja 653
Keluarga yang Memiliki Lansia 293
Jumlah Remaja 251
Total
698Total 72
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBD Dana Desa |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Diendya yuni Nurrahmah 199406302023212033 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
13 orang pokja terlatih dari 13 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Lainnya |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |