Existensi Selapanan di Era Generasi Milenial
Deskripsi
Masyarakat Jawa mempunyai berbagai macam selamatan. Salah satunya adalah selapanan. Selapanan berasal dari bahasa Jawa yang berarti 35 hari. Jadi, selapanan adalah ritual yang dilakukan pada bayi yang sudah menginjak usia 35 hari. Tradisi Selapanan merupakan pengingat bahwa sang anak sudah bertambah umur, yang berarti bahwa si anak mengalami suatu perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan batin atau mental. Anak yang mendekati hari kelahirannya, mengalami perubahan fisik dengan ditandai beberapa gejala yang rata rata dialami oleh sang anak, biasanya gejala tersebut bisa berupa peningkatan suhu badan, gelisah, dan sering menangis. Acara selamatan ini dilakukan saat sang bayi berusia 35 hari atau biasa juga di sebut selapan. Perhitungan ini dihitung berdasarkan kalendar Jawa, sehingga masyarakat Jawa menghitung hari dalam hitungan minggu sebanyak tujuh hari (Senin – Minggu) dan hitungan pasaran dimana satu pasaran berjumlah lima hari (Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi).
Selapanan juga dipakai dalam hitungan untuk pertemuan rutin RT. Dimana hitungan jumlah hari untuk selapanan berjumlah 35 hari seperti hitungan kelahiran bayi tadi. Sebagai contoh warga dusun Wonokerso & Mudal disini biasa melakukan pertemuan antar warga dengan istilah selapanan setiap malam minggu. Lapanan berikutnya setelah 35 hari akan jatuh lagi pada malam minggu, dan seterusnya untuk lapanan berikutnya
Yang di bahas dalam dalam kegiatan selapanan bisa berupa rencana kegiatan warga . Seperti halnya warga dusun di Wonokerso Rt 01 & Rt 02 /Rw 01 desa Tirtosari , pembahasan topik selapanan malam ini adalah perihal kerja bakti, yaitu area area mana yang akan menjadi titik fokus pada kegiatan kerja bakti berikutnya, selapanan warga dusun wonokerso hari ini (25/11/2023) bertempat di rumah salah satu warga yaitu Bp Rohmad dimana beliau juga adalah sebagai ketua Rt 02 , selapanan malam ini di ikuti oleh bapak bapak & pemuda.
Sementara berlokasi di tempat yang lain, Warga dusun Mudal Rt 03/ Rw 01 desa Tirtosari juga menggelar pertemuan rutin selapanan warga , hanya saja pertemuan di ikuti oleh pemuda & pemudi, dimana acara kegiatannya berupa pertemuan rutin, iuran wajib & kas, selapanan rutin warga dusun Mudal bertempat di kediaman Ibu Yuli. Semoga kegiatn kegiatan yang mengeratkan hubungan antar warga seperti ini tak lekang oleh waktu, selalu ada dari generasi ke generasi, guna mewariskan kebiasaan yang baik kepada generasi berikutnya .
*Rn