INTERVENSI KETAHANAN KELUARGA BKR MUGI LESTARI

MUGI LESTARI
Dipublikasi pada 30 September 2024

Deskripsi

  1. Dasar Pelaksanaan : Surat Undangan Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Banyudono Nomor 005/059/6.9/BP-KB/2024 tanggal, 26 September 2024 

     

    Waktu Pelaksanaan  

           Hari/Tanggal : Selasa / 1 Oktober 2024 

    Jam : 09.00 WIB - selesai 

    Tempat : Kampung KB Mugi Lestasi, Desa Dukuh, Banyudono 

     

    Hasil Pelaksanaan : 

    1. Pembukaan : dibuka oleh Pembawa acara dengan bacaan Basmallah bersama-sama. 

    1. Sambutan  : oleh Bapak Kepala Desa Dukuh dengan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran Ketua TP PKK Desa, Bidan Desa, Perwakilan Puskesmas, ibu-ibu Kader BKR dan Keluarga yang memiliki Remaja, semoga dengan adanya pertemuan ini nanti akan lebih maju dan Semangat dalam turut mengembangkan program KKBPK dalam Membina Keluarga Remaja 

    1. Kegiatan dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan Kualitas Hidup Remaja dengan Edukasi kepada Keluarga Remaja dalam menghadapi Generasi Remaja melalui kegiatan INTERVENSI KETAHANAN KELUARGA (BOKB) BKR Mugi Lestari. 

    1. Kegiatan diikuti oleh 20 (dua puluh) orang Keluarga Remaja/Remaja yang dibuka secara langsung oleh Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Banyudono dan juga dihadiri dapat berlangsung dengan antusias dari seluruh Peserta. 

    1. Kegiatan diawali dengan Senam 

    1. Penyampaian Materi oleh PKB Kecamatan Banyudono: Frisca Nadhira Aulia, S.K.M.  

    Intervensi Ketahanan Keluarga Bina Keluarga Remaja: Cegah dan Akhiri Kenakalan Remaja dengan Keluarga yang Melek Teknologi 

    Saat ini, Generasi Gen X merupakan generasi terbanyak yang saat ini ada di Indonesia (lahir 1997-2012. Yang mana generasi ini saat ini telah atau akan memasuki usia Remaja. Yang mana generasi ini memiliki kepribadian berupa: lebih memilih ponsel daripada TV, pandai bersosialisasi, percaya diri, berpikir out of the box, kreatif aktif dan dinamis, wajib memiliki media social, harus memiliki gadget, kurang suka membaca buku, melek teknologi, tidak loyal tapi bekerja efektif, kritis dan suka yang cepat dan instan 

    Tingginya persebaran kasus di Banyudono terkait Kasus kenakalan/pelecehan/kekerasan serta pernikahan usia dini yang melibatkan remaja-remaja di Banyudono menyebabkan perlunya Intervensi yang lebih mendalam untuk mencegah kasus berkelanjutan atau kasus yang lebih banyak 

    Tahun 2023, Banyudono menempati posisi nomor 2 tertinggi se Kabupaten Boyolali yaitu dengan jumlah 7 dari 56 Kasus Sekabupaten Boyolali terjadi di Kecamatan Banyudono berupa 2 Kasus Anak Korban Terorisme, 1 Kekerasan, 1 KDRT, 3 Pelecehan. Dan baru saja September 2024 terjadi kasus Tawuran yang dilakukan Remaja Banyudono sehingga perlu menjadi perhatian khusus bagi keluarga yang memiliki remaja. Selain itu, dari 170 Pasangan yang mengajukan Dispensasi Nikah, 13 diantaranya dari Banyudono dan 7 dari 8 perempuan yang mengajukan dispensasi nikah sudah dalam kondisi Hamil.  

    Diberikan edukasi terkait Pernikahan Dini, edukasi Pendidikan Seks di Era Digital, Tangga Parsitifatif Anak di Keluarga, Edukasi Gadget, Peran Orangtua di Era Digital, serta Pengenalan Aturan Main bagi Putra Putri saat memainkan HP, Internet dan Media Sosial. 

    Sehingga diharapkan dengan disampaikan edukasi ini kepada Keluarga Remaja, mampu menjadikan keluarga lebih melek teknologi dan dapat melakukan pendekatan yang nyaman kepada anak dan remaja sehingga dapat menghindari kasus-kasus dikarenakan Keluarga mampu menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi Remaja.  

    1. Penyampaian Materi oleh PKB Kecamatan Banyudono: Chesaria Candra Cahyani, S.K.M.  

    Pembinaan Administrasi Kelompok Ketahanan Keluarga Bina Keluarga Remaja Mugi Lestari 

    1. Permainan Tes Fokus 

    1. Tanya Jawab 

    1. Bagaimana pendekatan yang baik sehingga anak merasa tidak perlu sungkan untuk bercerita dengan orang tua? 

    1. Kebanyakan orangtua minim komunikasi dengan anak karena merasa beberapa hal penting yang harus diketahui Remaja merupakan hal yang tabu/saru untuk dibahas, bagaimana mengatasinya? 

    1. Tindak Lanjut :  

    • Pembenahan Administrasi 

    • Evaluasi kegiatan Remaja dan Pembinaan pada Remaja Desa melalui Karang Taruna dan rencana pembentukan PIK R 

    1. Penutup: ditutup dengan bacaan Hamdallah bersama 

Sesi Kegiatan Kasih Sayang

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan