INTERVENSI KETAHANAN KELUARGA BKR MUGI LESTARI
Deskripsi
Dasar Pelaksanaan : Surat Undangan Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Banyudono Nomor 005/059/6.9/BP-KB/2024 tanggal, 26 September 2024
Waktu Pelaksanaan :
Hari/Tanggal : Selasa / 1 Oktober 2024
Jam : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Kampung KB Mugi Lestasi, Desa Dukuh, Banyudono
Hasil Pelaksanaan :
Pembukaan : dibuka oleh Pembawa acara dengan bacaan Basmallah bersama-sama.
Sambutan : oleh Bapak Kepala Desa Dukuh dengan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran Ketua TP PKK Desa, Bidan Desa, Perwakilan Puskesmas, ibu-ibu Kader BKR dan Keluarga yang memiliki Remaja, semoga dengan adanya pertemuan ini nanti akan lebih maju dan Semangat dalam turut mengembangkan program KKBPK dalam Membina Keluarga Remaja
Kegiatan dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan Kualitas Hidup Remaja dengan Edukasi kepada Keluarga Remaja dalam menghadapi Generasi Remaja melalui kegiatan INTERVENSI KETAHANAN KELUARGA (BOKB) BKR Mugi Lestari.
Kegiatan diikuti oleh 20 (dua puluh) orang Keluarga Remaja/Remaja yang dibuka secara langsung oleh Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Banyudono dan juga dihadiri dapat berlangsung dengan antusias dari seluruh Peserta.
Kegiatan diawali dengan Senam
Penyampaian Materi oleh PKB Kecamatan Banyudono: Frisca Nadhira Aulia, S.K.M.
Intervensi Ketahanan Keluarga Bina Keluarga Remaja: Cegah dan Akhiri Kenakalan Remaja dengan Keluarga yang Melek Teknologi
Saat ini, Generasi Gen X merupakan generasi terbanyak yang saat ini ada di Indonesia (lahir 1997-2012. Yang mana generasi ini saat ini telah atau akan memasuki usia Remaja. Yang mana generasi ini memiliki kepribadian berupa: lebih memilih ponsel daripada TV, pandai bersosialisasi, percaya diri, berpikir out of the box, kreatif aktif dan dinamis, wajib memiliki media social, harus memiliki gadget, kurang suka membaca buku, melek teknologi, tidak loyal tapi bekerja efektif, kritis dan suka yang cepat dan instan.
Tingginya persebaran kasus di Banyudono terkait Kasus kenakalan/pelecehan/kekerasan serta pernikahan usia dini yang melibatkan remaja-remaja di Banyudono menyebabkan perlunya Intervensi yang lebih mendalam untuk mencegah kasus berkelanjutan atau kasus yang lebih banyak.
Tahun 2023, Banyudono menempati posisi nomor 2 tertinggi se Kabupaten Boyolali yaitu dengan jumlah 7 dari 56 Kasus Sekabupaten Boyolali terjadi di Kecamatan Banyudono berupa 2 Kasus Anak Korban Terorisme, 1 Kekerasan, 1 KDRT, 3 Pelecehan. Dan baru saja September 2024 terjadi kasus Tawuran yang dilakukan Remaja Banyudono sehingga perlu menjadi perhatian khusus bagi keluarga yang memiliki remaja. Selain itu, dari 170 Pasangan yang mengajukan Dispensasi Nikah, 13 diantaranya dari Banyudono dan 7 dari 8 perempuan yang mengajukan dispensasi nikah sudah dalam kondisi Hamil.
Diberikan edukasi terkait Pernikahan Dini, edukasi Pendidikan Seks di Era Digital, Tangga Parsitifatif Anak di Keluarga, Edukasi Gadget, Peran Orangtua di Era Digital, serta Pengenalan Aturan Main bagi Putra Putri saat memainkan HP, Internet dan Media Sosial.
Sehingga diharapkan dengan disampaikan edukasi ini kepada Keluarga Remaja, mampu menjadikan keluarga lebih melek teknologi dan dapat melakukan pendekatan yang nyaman kepada anak dan remaja sehingga dapat menghindari kasus-kasus dikarenakan Keluarga mampu menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi Remaja.
Penyampaian Materi oleh PKB Kecamatan Banyudono: Chesaria Candra Cahyani, S.K.M.
Pembinaan Administrasi Kelompok Ketahanan Keluarga Bina Keluarga Remaja Mugi Lestari
Permainan Tes Fokus
Tanya Jawab
Bagaimana pendekatan yang baik sehingga anak merasa tidak perlu sungkan untuk bercerita dengan orang tua?
Kebanyakan orangtua minim komunikasi dengan anak karena merasa beberapa hal penting yang harus diketahui Remaja merupakan hal yang tabu/saru untuk dibahas, bagaimana mengatasinya?
Tindak Lanjut :
Pembenahan Administrasi
Evaluasi kegiatan Remaja dan Pembinaan pada Remaja Desa melalui Karang Taruna dan rencana pembentukan PIK R
Penutup: ditutup dengan bacaan Hamdallah bersama