Pertemuan BKR Kampung KB Ngudi Waras dengan Tema Kesehatan Reproduksi Remaja

NGUDI WARAS
Dipublikasi pada 20 February 2023

Deskripsi

Kegiatan Operasional Poktan BKR dihadiri oleh 15 orang yang terdiri atas bidan desa, PPKBD, kader KB dan anggota kelompok BKR kampung KB Ngudi Waras Desa Ngaglik

Acara dibuka oleh Penyuluh KB Kecamatan Sambi dilanjutkan dengan pembacaan doa

Penyampaian materi oleh Ibu Normalia Levi Rismawati, S.Si.T mengenai "Kesehatan Reproduksi Remaja":

Menurut BPS pada tahun 2021, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 275.361.267 jiwa, dimana 23,9% dari jumlah tersebut merupakan remaja.

Masa remaja diwarnai dengan berbagai masalah pertumbuhan, perubahan, serta seringkali berdampak pada kesehatan reproduksi. Berdasarkan SDKI tahun 2017, dilaporkan bahwa 80% remaja melakukan pacaran pertama kali pada umur 15 tahun, dengan perilaku pacaran meliputi berpegangan tangan, berpelukan, berciuman bibir, dan saling meraba anggota tubuh.

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan.

Pada saat anak-anak beranjak remaja, mereka mengalami perubahan seks secara primer dan sekunder. Perubahan seks primer pada wanita adalah mengalami menstruasi, sementara perubahan seks primer pada laki-laki adalah mengalami mimpi basah. Sedangkan untuk perubahan seks sekunder pada wanita adalah pinggul membesar, payudara membesar, serta tumbuh rambut di bagian-bagian tertentu. Sementara perubahan seks sekunder pada laki-laki diantaranya, badan menjadi lebih berotot, tumbuh kumis, jambang, dan bulu di bagian tertentu.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga organ reproduksi wanita, antara lain menggunakan celana dalam berbahan katun, mengganti pakaian dalam minimal 2x dalam sehari, membersihkan vagina dari arah depan ke belakang, tidak menggunakan pembersih kewanitaan, ganti pembalut 2-4 jam sekali ketika menstruasi, serta memotong rambut kemaluan secara rutin.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga organ reproduksi pria, antara lain gunakan celana dalam berbahan katun, ganti celana dalam minimal 2x dalam sehari, jangan terlalu sering menggunakan celana jeans, biasakan BAK secara duduk, serta memotong rambut kemaluan secara rutin.

Beberapa masalah atau gangguan reproduksi yang mungkin terjadi pada remaja, antara lain gangguan menstruasi, infeksi menular seksual (IMS), serta infertilitas atau gangguan kesuburan.

Dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab

Ditutup dengan bacaan hamdallah bersama-sama










Sesi Kegiatan Pendidikan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan