Kegiatan Rutinan Fatayat Anak Ranting RW 06

SEJAHTERA
Dipublikasi pada 09 July 2024

Deskripsi

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Juli 2024 yang dihadiri oleh Fatayat Anak Ranting RW 06 di mushola Nurul Ishlah RW 06.


Fatayat dalam struktur Nahdlatul Ulama (NU) adalah sebuah organisasi untuk menghimpun para wanita muda yang usianya maksimal 40 tahun.

Kegiatan ini diisi oleh Gus Fahri Amrulloh dengan materi Keutamaan Bulan Muharram. Bulam Muharram adalah bulan pertama dalam kalender hijriyah yang merupakan bulan yang mulia dalam pandangan Allah SWT. Bulam Muharram memiliki berbagai keutamaan dan mempunyai sejarah penting dalam sejarah umat Islam, diantaranya :

1.    Bulan Haram

Ashurul haram (bulan haram), termasuk bulan Muharam ini adalah bulan yang dimuliakan Allah. Bulan-bulan ini memiliki kesucian, dan karenanya menjadi bulan pilihan. Di antara bentuk kesucian dan kemuliaan bulan-bulan ini adalah kaum muslimin dilarang berperang, kecuali terpaksa; jika diserang oleh kaum kafir. Kaum muslimin juga diingatkan agar lebih menjauhi perbuatan aniaya pada bulan haram.

2.    Bulan Allah

Keutamaan bulan Muharram yang kedua adalah, bulan ini disebut sebagai syahrullah (bulan Allah). Az Zamakhsyari menjelaskan, "Bulan Muharram disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafadz jalalah 'Allah' untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan ini. Sebagaimana kita menyebut 'Baitullah' (rumah Allah) atau 'Ahlullah' (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan ini."

Sedangkan Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iraqiy menjelaskan, Muharram disebut syahrullah karena pada bulan ini diharamkan pembunuhan dan ia merupakan bulan pertama dalam setahun.

3.    Waktu Puasa Tasu’a dan Asyura

Kemuliaan ketiga dari bulan ini adalah, disunnahkannya puasa tasu’a dan asyura. Bahkan puasa tasu’a dan asyura serta puasa sunnah lainnya (senin kamis, ayamul bidh, puasa daud), nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan.

Sedangkan mengenai puasa tasu’a, Rasulullah berazam untuk menjalankannya, meskipun beliau tidak sempat menunaikan karena wafat sebelum Muharam tiba.

 

Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta menjadi paham akan keutamaan bulan Muharram dan amalan-amalan sunnah di bulan Muharram sehingga dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan