Seminar Tentang Pemeliharaan Limbah Ternak Untuk Pertanian di Kampung Gagot

SEJAHTERA
Dipublikasi pada 09 July 2024

Deskripsi

Kegiatan seminar ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Juli 2024 yang dihadiri oleh Dinas Pertanian dan pengurus KWT dan Kelompok Tani se-Kecamatan Sampang.

Pemeliharaan limbah peternakan secara terpadu untuk mendukung agribisnis yang berwawasan lingkungan. Limbah ternak, seperti kotoran sapi, dapat diolah menjadi kompos, pupuk organik, dan biogas. Pemeliharaan limbah ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian dengan menyediakan pupuk organik yang berkualitas. Misalnya, penggunaan pupuk organik cair dari limbah ternak dapat meningkatkan hasil panen padi hingga 50%.

Pemeliharaan limbah ternak untuk pertanian dapat memberikan banyak manfaat, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Berikut beberapa cara pengelolaan limbah ternak yang dapat diterapkan:

1.     Pakan Ternak

Limbah pertanian seperti jerami padi, daun singkong, dan kulit nanas dapat diolah menjadi pakan ternak. Misalnya, silase daun singkong dan kulit nanas dapat meningkatkan pertambahan bobot badan harian sapi.

2.     Biogas

Kotoran ternak dapat diolah menjadi biogas yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Selain itu, residu dari proses biogas dapat dijadikan pupuk organik.

3.     Kompos

Kotoran ternak yang diolah menjadi kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

4.     Bio-urine

Urine ternak dapat diolah menjadi pupuk cair yang kaya akan nutrisi dan dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.

5.     Circular Economy

     Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan ekonomi sirkular dapat diterapkan untuk mengintegrasikan sektor peternakan dengan sektor non-pertanian, sehingga limbah ternak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Sesi Kegiatan Pendidikan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan