Temu Kader Posyandu Se-Kota Ambon
Deskripsi
Temu Kader Posyandu Se-Kota Ambon
Tema: Sinergitas 6 SPM Kita Tingkatkan Peran Posyandu Untuk Kesejahteraan Masyarakat
Dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kota Ambon tahun 2025, kader posyandu didorong sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan standar pelayanan minimal (SPM) guna meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Pj. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinas PMD) Bp. Umar Umaya Heluth S.Pi, M.Si, berdasar Permendagri No.13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu yang diharapkan menetapkan 6 bidang standar pelayanan minimal (SPM), yakni bidang Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat (Trantibum Linmas) serta Sosial.
Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K) diatur berdasarkan Permendagri No.18 Tahun 2018 yang menyatakan bahwa Posyandu adalah salah satu jenis LKD/K yang bertugas membantu kepala desa/kelurahan dalam meningkatkan Pelayanan kesehatan masyarakat.
Ada sekitar 1575 kader dan 315 posyandu di Kota Ambon. Harapan dari Bp. Walikota Ambon Drs. Bodewin M Wattimena M.Si agar dalam 2 tahun kedepan ada minimal 50 posyandu yang memenuhi standar pelayanan minimal. Karena itu, dibutuhkan kerja kolaborasi dan sinergitas serta meninggalkan ego struktural dalam menurunkan dan mengurangi stunting di Kota Ambon.
BKKBN merupakan salah satu mitra pemerintah Kota Ambon. Catur Bina adakah Program BKKBN yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga melalui pembinaan diberbagai kelompok usia.
Empat bidang binaan catur bina diantaranya Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Kelompok Akseptor (UPPKA).
Menurut Dr. Mauliwaty Bulo M.Si Kepala BKKBN Provinsi Maluku menyampaikan bahwa BKKBN terus mengoptimalkan peran BKB di posyandu untuk memastikan pemanfaatan layanan secara efektif dan efisien serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua (ibu dan ayah) dan anggota keluarga lain untuk mengasuh dan membina tumbuh kembang anak.
Sedangkan menurut Prof. Dr. A. M. Sahusilawane M.S bahwa psikologi edukasi sangat diperlukan untuk para kader, terutama pembinaan mental dan perubahan pola pikir untuk melayani.
Kader Posyandu merupakan garda terdepan bagi pembangunan kesehatan masyarakat, karena kader bisa menjangkau lebih luas hingga ke pelosok desa. Kader adalah ujung tombak untuk pembangunan baik didesa maupun dikota.