PENYULUHAN KB DAN ADMINISTRASI
Deskripsi
1. Pembukaan : dibuka oleh Pembawa acara dengan
bacaan Basmallah bersama-sama.
2. Sambutan :
Sambutan sekaligus penyampaian motivasi dari Bapak Kepala
desa
dengan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada ibu-ibu Kader dan peserta
lainnya, semoga dengan adanya pertemuan ini nanti akan lebih maju dan Semangat
dalam turut mengembangkan program Bangga Kencana khususnya kampung KB Pundung.
3. Kegiatan
dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman Institusi Masyarakat
Pedesaan (IMP) di lapangan terhadap program Kependudukan Keluarga Berencana
Pembangunan Keluarga (Bangga Kencana) terutama di lingkungan kampung KB.
4. Kegiatan OPERASIONAL KETAHANAN
KELUARGA DI KAMPUNG KB diikuti oleh 15 orang dari unsur IMP,
PPKBD, Kader BKB dan Anggota BKB. Setiap unsur masyarakat yang diundang adalah
bagian yang penting dalam terselenggaranya program Bangga Kencana di Kampung KB
desa Sangup.
5. Materi
pada kesempatan hari ini disampaikan oleh Bu Nur Hidayati selaku ke PPKBD,
dengan judul materi “Penggunaan Kontrasepsi dan Pencegahan Stunting”
METODE OPERASI
WANITA (MOW)/ TUBEKTOMI
MOW merupakan
metode kontrasepsi mantap bagi pasangan yang ingin membatasi anak. MOW
dilakukan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Keuntungan dan
Keterbatasan
MOP
MOP merupakan
metode jangka panjang dengan bagi pasangan yang ingin
membatasi anak
dan ditujukan bagi peran suami. MOP dapat dilakukan
kapan saja, di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) apabila tersedia tenaga medis yang
terlatih dan peralatan yang memadai.
ALAT KONTRASEPSI
DALAM RAHIM (AKDR)/IUD
AKDR merupakan
metode pilihan kontrasepsi jangka panjang.
AKDR Cooper T merupakan pilihan metode kontrasepsi non hormonal dan
bekerja secara mekanik
AKDR Keluarga
Berencana Paska Persalinan/ Paska Persalianan/ Paska Keguguran (KB PP/PK) dapat
dipasang 10 (sepuluh) menit setelah plasenta terlepas dari rahim.
Menghambat sperma
untuk masuk ke saluran indung telur. Menghambat pertemuan sperma dan sel telur
sehingga mencegah terjadinya kehamilan.
Membuat sperma
sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma
untuk melakukan pembuahan.
ALAT KONTRASEPSI
BAWAH KULIT (AKBK)/IMPLAN
AKBK/Implan
merupakan pilihan metode kontrasepsi jangka panjang. AKBK/Implan merupakan
pilihan metode kontrasepsi hormonal.
AKBK/Implan dapat
segera dipasangkan pada ibu sesaat setelah bersalin. AKBK/Implan tidak
menggangu produksi ASI sehingga dapat digunakan
bagi ibu yang
akan menyusui bayinya.
Hormon yang
terdapat pada implan dilepaskan secara perlahan-lahan sehingga mengentalkan
lendir pada mulut rahim dan mengakibatkan terhambatnya pergerakan sperma. Hal
ini membuat kemungkinan bertemunya sperma dan sel telur lebih kecil sehingga
dapat mencegah terjadinya pembuahan.
SUNTIKAN KB
Suntikan KB
adalah metode kontrasepsi jangka pendek. Suntikan KB merupakan pilihan metode
kontrasepsi bersifat hormonal.
Suntikan KB
progestin 3 (tiga) bulanan baru dapat diberikan diatas 6 (enam) minggu setelah
persalinan. Suntikan KB 3 bulanan tidakmenggangu produksi ASI sehingga dapat
digunakan bagi ibu yang akanmenyusui bayinya dan Suntikan KB kombinasi 1 (satu)
bulanan tidak dapat diberikan pada ibu yang menyusui bayinya, karena akan
mengganggu produksi ASI.
PIL KB PROGESTIN
(MINI PIL) DAN PIL KOMBINASI
Pil KB adalah
metode kontrasepsi jangka pendek. Pil KB merupakan pilihan
metode
kontrasepsi yang bersifat hormonal. Pil KB progestin (mini pil)
dapat segera
digunakan pada ibu paca bersalin. Pil KB progestin (mini pil)
tidak menggangu
produksi ASI sehingga dapat digunakan bagi ibu yang
akan menyusui
bayinya. Pil KB Kombinasi tidak dapat diberikan pada ibu
yang menyusui bayinya,
karena akan mengganggu produksi ASI.
KONDOM
Kondom adalah
metode kontrasepsi jangka pendek. Kondom merupakan pilihan metode kontrasepsi
barrier. Kondom digunakan pada pria. Kondom apabila digunakan secara baik dan
benar akan sangat efektif sebagai alat kontrasepsi.
Metode Amenoroe
Laktasi (MAL)
Metode Amenoroe
Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi alamiah. MAL adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian ASI secara ekslusif, tanpa pemberian tambahan makanan
ataupun minuman apapun lainnya.
Persyaratan
menggunakan MAL sebagai kontrasepsi sebagaimana
disebutkan ada 3
(tiga) antara lain:
1) memberikan ASI
ekslusif
2) bayi kurang
dari 6 bulan dan
3) ibu belum
mendapatkan menstruasi