Sosialisasi Riset dan Inovasi Pengembangan Instrumen Penapisan Keluarga Resiko Stunting
Deskripsi
Organisasi Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, pada tahun 2023 melakukan pnelitian Pengembangan Instrumen Penapisan Keluarga Beresiko Stunting. Penelitian ini merupakan riset inovasi untuk membuat dan menguji coba aplikasi digital untuk menilai atau menetukan besarnya resiko stunting pada rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga ibu hamil, bayi dan baduta.
Penelitian bertujuan menghasilkan inovasi aplikasi digital yang dapat diakses, diunduh, diinstal dan dioperasikan menggunakan handphone, aplikasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu Tim Pendamping Keluarga dalam menentukan keluarga beresiko stunting yang akan dilakukan pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga.
Sasaran atau obyek riset atau penelitian ini rumah tangga/keluarga yang meiliki bayi atau baduta yang berdasarkan hasil penelitian di Posyandu memiliki indeks panjang badan menurut umur dengan status gizi normal dan pendek (stunting). Pemilihan rumah tangga yang memiliki bayi atau baduta normal dan stunting, dilakukan secara acak sistematis.
Pada rumah tangga atau keluarga yang terpilih akan dilakukan pengukuran panjang badan bayi atau baduta untuk memastikan validitas status gizi normal atau stunting, wawancara dan pengamatan untuk memperoleh data skor indikator faktor resiko stunting pada keluarga, pada masa hamil dan masa bayi atau baduta.
Manfaat bagi rumah tangga yang berpartisipasi pada penelitian ini adalah memperoleh kepastian informasi status gizi bayi atau baduta normal atau stunting serta skorkeluarga resiko stunting. Pada rumah tangga yang memiliki bayi atau baduta stunting dan rumah tangga yang memiliki balita normal tetapi memiliki skor resiko stunting yang tinggi (diatas 70 poin). Selanjutnya akan didampingi oleh Tim Pendamping Keluarga untuk memantau dan memberikan nasihat akan kondisi kesehatan, perkembangan, dan pertumbuhan bayi/baduta, agar tetap sehat, status gizi makin baik, sehingga bayi/anak tidak mengalami stunting.
Dari 265 desa di Kabupaten Wonosobo hanya 20 desa yang diberi kesempatan untuk dijadikan lokasi riset salah satunya Desa Kalimendong.