Pendampingan balita Girang Oleh TPK
Deskripsi
Mewujudkan generasi emas 2045 merupakan impian Indonesia. Diharapkan pada usianya yang ke-100 tahun Indonesia dapat memanfaatkan peluang bonus demografi dengan tersedianya sumber daya manusia berkualitas, yakni sumber daya manusia yang sehat, cerdas, kreatif dan berdaya saing. Dapat dikatakan kunci utama dalam mewujudkan mimpi tersebut terletak pada penyiapan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Salah satu tantangan pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas adalah stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dan kembang pada anak akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik serta gangguan metabolisme, sedangkan dampak jangka panjangnya adalah menurunnya kemampuan perkembangan kognitif otak anak, kesulitan belajar, kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit serta berisiko tinggi munculnya penyakit metabolik. Bahkan ketika dewasa nanti akan memiliki tubuh pendek, tingkat produktivitas yang rendah serta tidak memiliki daya saing di dalam dunia kerja. Stunting merupakan ancaman utama dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Untuk mewujudkannya BKKBN membentuk sebuah kelompok kerja yaitu TPK (Tim Pendamping Keluarga).
Sesuai tupoksinya, TPK melaksanakan pendampingan terhadap balita gizi kurang. Di Kalimendong sendiri terdapat balita gizi kurang. Selain pendampingan, juga dilakukan KIE tentang stunting dan pola asuh anak yang baik.
Selain memberikan KIE juga dilaksanakan pengukuran dan pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan buku KKA