Pembinaan Rutin Poktan Tribina BKR Tanjungkulon

Bunga Tanjung
Dipublikasi pada 25 August 2020

Deskripsi

Pembinaan BKR di Kampung KB desa Tanjungkulon khususnya Dusun Kemranggon ini sudah rutin dilaksanakan setiap 1 bulan sekali yaitu tanggal 25 tiap bulannya. Kelompok yang diketua oleh ibu Isroatun ini beranggotakan 25 Keluarga yang mempunyai Remaja dan rutin mengadakan pertemuan setiap tanggal 25 tiap bulan pada sore hari ba'da Ashar. Pertemuan sekaligus pembinaan ini biasanya dipandu oleh ibu Chonif selaku PKB wilayah binaan tersebut dan narasumber lain sesuai materi yang disampaikan.

BKR adalah kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dalam bentuk kelompok kegiatan dimana orang tua mendapatkan informasi dalam meningkatkan bimbingan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja secara baik dan terarah dengan dibantu oleh fasilitator dan kader. BKR dibentuk ditingkat RT/RW atau organisasi dengan jumlah peserta 20 - 40 keluarga. Adapun yang dimaksud Bina Keluarga Remaja menurut penulis adalah kegiatan yang dilakukan oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan kader BKR melalui penyuluhan terhadap orang tua yang memiliki anak remaja usia 14-21 tahun dan belum menikah, sehingga orang tua yang mengikuti kegiatan BKR menambah pengetahuan dan informasi mengenai remaja, supaya remajanya tidak terlibat seks bebas, narkoba, dan pernikahan dini agar menjadikan remaja yang berkualitas. Kegiatan BKR dilakukan bersamaan dengan kegiatan keagamaan (pengajian rutin).
    Program Bina Keluarga Remaja merupakan salah satu yang dikembangkan oleh BKKBN dalam upaya menciptakan ketahanan keluarga dan mewujudkan peningkatan kualitas remaja. Peran Bina Keluarga Remaja dalam mewujudkan keharmonisan keluarga di Desa Tanjung Kulon melalui penyuluhan dengan diberikannya informasi dan motivasi akan menambah pengetahuan orang tua mengenai remaja, yang akan berdampak pada terwujudnya keharmonisan di dalam keluarga.
Tujuan BKR :
•    Untuk terwujudnya kepedulian dan tanggungjawab orang tua dalam membimbing dan mengarahkan anak & remaja melalui interaksi yang harmonis.
•    Meningkatkan pengetahuan anggota keluarga terhadap kelangsungan perkembangan anak remaja.
•    Menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang antara orang tua dan anak dan remajanya, atau sebaliknya dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masing-masing pihak sehingga timbul rasa hormat dan saling menghargai satu sama lain.
•    Terlaksananya diteksi dini terhadap setiap gejala yang memungkinkan timbulnya kesenjangan hubungan antara orang tua dan anak remaja di daam kehidupan rumah tangga.
•    Tercipta sarana hubungan yang sesuai yang di dukung sikap dan perilaku yang rasional dalam bertanggung jawab terhadap pembinaan proses tumbuh kembang anak dan remaja.

Dalam kegiatan kali ini diisi mengenai Refresh Materi Macam-Macam Alat Kontrasepsi oleh PKB Kec Kajen Ibu Chonif Ristiyani

Metode    kontrasepsi    sederhana    terdiri    dari    2    yaitu    metode    kontrasepsi  sederhana  tanpa  alat  dan  metode  kontrasepsi  dengan  alat.  Metode  kontrasepsi  tanpa  alat  antara  lain:  Metode  Amenorhoe  Laktasi  (MAL), Couitus  Interuptus,  Metode  Kalender,  Metode  Lendir  Serviks,  Metode  Suhu  Basal  Badan,  dan  Simptotermal  yaitu  perpaduan  antara  suhu  basal  dan  lendir  servik.  Sedangkan  metode  kontrasepsi  sederhana  dengan   alat   yaitu   kondom,   diafragma,   cup   serviks   dan   spermisida.

Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi  (mengandung  hormon  progesteron  dan  estrogen  sintetik)  dan  yang  hanya  berisi  progesteron  saja.  Kontrasepsi  hormonal  kombinasi  terdapat  pada  pil  dan  suntikan/injeksi.  Sedangkan  kontrasepsi  hormon  yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant (Handayani, 2010).

Metode  kontrasepsi  ini  secara  garis  besar  dibagi  menjadi  2  yaitu  AKDR  yang  mengandung  hormon  sintetik  (sintetik  progesteron)  dan  yang   tidak   mengandung   hormon   (Handayani,   2010).   AKDR   yang   mengandung     hormon     Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu Progestasert  (Alza-T  dengan  daya  kerja  1  tahun,  LNG-20  mengandung  Leuonorgestrel

Metode  kontrasepsi  mantap  terdiri  dari  2  macam  yaitu  Metode  Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal  dengan  tubektomi  karena  prinsip  metode  ini  adalah  memotong  atau  mengikat  saluran  tuba/tuba  falopii  sehingga  mencegah  pertemuan  antara  ovum  dan  sperma.  Sedangkan  MOP  sering  dikenal  dengan  nama  vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga  cairan  sperma  tidak  dapat  keluar  atau  ejakulasi  (Handayani,  2010).

Selain itu pada pertemuan kali ini juga diisi oleh Bp Jasmadi selaku babinsa Kec Kajen. Beliau menyampaikan masalah cara pola asuh remaja yang baik dengan menerapkan 8 fungsi keluarga yang ada. Tak lupa beliau juga menyampaikan bahya pergaulan bebas (Napza, Seks Bebas) pada remaja. Para Orangtua  juga diedukasi mengenai pentingnya Pendewasaan Usia Perkawinan untuk wanita minimal 21 th untuk laki-laki 25 th dengan harapan supaya terbentuk keluarga yang terencana dan berkualitas, siap baik dari segi  mental maupun material.


Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan