pertemuan POKJA KAMPUNG KB di desa tempurejo

SEJAHTERA
Dipublikasi pada 07 October 2019

Deskripsi

NOTULEN PERTEMUAN

Kegiatan        : Pertemuan Kelompok Kerja di Kampung KB
Tanggal        : 08 Oktober 2019
Tempat        : Dusun Undakan Desa Tempurejo
Hadir            : 25 Orang
Susunan Acara    : 1. Pembukaan
              2. Pengarahan dari PLKB
              3. Penyampaian Materi dari Narasumber
              4. Penutup

JALANNYA PERTEMUAN
1.    Pembukaan
Pembukaan dibuka dengan bacaan Basmalah
Dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars KB dipimpin saudari Fitri Cahyani
2.    Pengarahan Koordinator PLKB Kecamatan Kalibawang
Pertemuan ini harusnya rutin dilakukan tiap bulan di desa yang ada kampung KBnya entah ada anggaran atau tidak. Hal ini untuk mempercepat keberhasilan kampung KB.
3.    Penyampaian Materi oleh Narasumber
?    Bapak Supangat selaku Kepala Desa Tempurejo (Materi terlampir)
?    Ibu Hajizah selaku TP PKK Kecamatan Kalibawang ( Materi terlampir)
4.    Penutup
Acara pertemuan ditutup dengan bacaan hamdalah secara bersama-sama

MATERI DARI BAPAK SUPANGAT

Latar Belakang
Memang, sejak Kampung KB ini dicanangkan oleh Bapak Presiden RI (Ir.Joko Widodo) pada bulan januari 2016, bahwa Kampung KB ini banyak diperbincangkan oleh masyarakat mulai dari kalangan bawah, menengah sampai kepada masyarakat kalangan elit, dan bahkan tulisan-tulisan mengenai kampung KB banyak mengisi kolom-kolom pemberitaan di media massa (surat kabar, majalah, tabloid) dan bahkan menjadi pemberitaan yang cukup hangat dan populer di media-media elektronik.
Lantas kenapa kampung KB ini dibentuk, ada beberapa hal yang melatar belakanginya, yaitu : (1) Program KB tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya seperti pada era Orde Baru, (2) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sector terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas, (3) penguatan program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat, (4) mewujudkan cita-cita pembangunan Indonesia yang tertuang dalam Nawacita terutama agenda prioritas ke 3 yaitu “Memulai pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan" serta Agenda Prioritas ke 5, yaitu "Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia", (5) mengangkat dan menggairahkan kembali program KB guna menyongsong tercapainya bonus demografi yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2010 – 2030.

Tujuan Pembentukan
Secara umum, tujuan dibentuknya Kampung KB ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Sedangkan secara khusus, Kampung KB ini dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan pembangunan sektor terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan.

Syarat-syarat Pembentukan
Pada dasarnya ada tiga hal pokok yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai syarat dibentuknya Kampung KB dalam suatu wilayah, yaitu :
Pertama, tersedianya data kependudukan yang akurat.
Kedua, dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah.
Ketiga, partisipasi aktif masyarakat

MATERI DARI IBU HAJIZAH
Peran Keluarga dalam Mendidik Anak
?    Dalam Bidang Jasmani dan Kesehatan Anak-anak
Keluarga mempunyai peran penting untuk menolong pertumbuhan anak-anaknya dari segi jasmaniah, baik aspek perkembangan maupun aspek perfungsian. Keluarga dalam menjaga kesehatan anak-anaknya dilaksanakan sebelum bayi lahir. Yaitu memulai pemeliharaan terhadap kesehatan ibu dan memberinya makanan yang baik dan sehat selama mengandung, sebab itu berpengaruh pada anak dalam kandungan. Apabila bayi lahir tanggung jawab keluarga terhadap kesehatan anak dan ibunya menjadi lebih ganda. Di dalamnya termasuk perlindungan, pengobatan, dan pengembangan untuk menentukan tanggung jawab.
?    Dalam Bidang Pendidikan Akal (Intelektual)
Walaupun pendidikan akal dikelola oleh institusi-institusi yang khusus, tetapi keluarga masih tetap memegang peran penting dan tidak dapat dibebaskan dari tanggung jawab. Bahkan ia memegang tanggung jawab besar sebelum anak-anaknya memasuki sekolah. Diantara tugas keluarga adalah untuk menolong anak-anaknya, membuka dan menumbuhkan bakat-bakat, minat dan akalnya dan memperoleh kebiasaan-kebiasaan dan sikap intelektual yang sehat dan melatih indra kemampuan-kemampuan akal tersebut.
Setelah anak masuk sekolah, tanggung jawab keluarga dalam pendidikan intlektual bertambah luas. Sekarang menjadi kewajiban keluarga dalam bidang ini adalah menyiapkan suasana yang sesuai dan mendorong untuk belajar, mengulangi pelajaran, mengerjakan tugas, mengikuti kemajuan sekolah, berkerja sama dengan sekolah untuk menyelesaikan masalah pelajaran yang dihadapinya, mendorong mereka cara yang paling sesuai untuk belajar jika mereka paham akan hal tersebut.begitu juga dengan memberi peluang untuk memilih jurusan pada pelajaran yang disesuaikannya, menghormati ilmu pengetahuan dan orang-orang berilmu dan lain sebagainya.
?    Dalam Bidang Pendidikan Agama
Perkembangan agama pada masa anak, terjadi melalui pengalaman hidupnya sejak kecil dalam keluarga. Semakin banyak pengalaman yang bersifat agamis, akan semakin banyak unsur agama, maka sikap tindakan, kelakuan dan caranya menghadapi hidup hidup aka sesuai dengan ajaran agama. Pendidikan agama dan spiritual bagi anak-anak adalah termasuk bidang-bidang yang harus mendapat perhatian penuh oleh keluarga.
Pendidikan agama dan spiritual ini berarti membangkitkan kekuatan dan kesedihan spiritual yang birsifat naluri yang ada pada anak-anak melalui bimbingan agama yang sehat dan mengamalkan ajaran-ajaran agama. Begitu juga membekali kepada anak-anak dengan pengetahuan agama dan kebudayaan Islam yang sesuai dengan umurnya dalam bidang-bidang akidah, ibadah, mu’amalat dan sejarah. Begitu juga dengan mengajarkan kepadanya cara-cara yang betul untuk menunaikan syi’ar-syi’ar dan kewajiban agama dan menolongnya nengembangkan sikap agama yang betul.
?    Dalam Bidang Pendidikan Akhlak
Pendidikan agama berkaitan dengan pendidikan akhlak, tidak berlebihan kalau dikaitkan bahwa pendidikan akhlak dalam pengertian Islam adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang dianggap baik oleh agama dan yang buruk adalah yang dianggap buruk oleh agama, sehingga nilai-nilai akhlak, keutamaan-keutamaan akhlak dalam masyarakat Islam adalah akhlak dan keutamaan yang diajarkan oleh agama, sehingga seorang muslim tidak sempurna agamanya kecuali akhlaknya menjadi baik. Bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam. Sebab tujuan tertinggi pendidikan Islam adalah mendidik jiwa dan akhlak


Sesi Kegiatan Pembinaan Lingkungan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan