Harus makan yang bnyak. Balita sehat ibu senang. Dapur sehat atasi stunting (Dashat)
Deskripsi
Pentingnya Nutrisi untuk
Balita
Makan yang banyak dan bergizi sangat
penting untuk memastikan balita tumbuh sehat. Konsep "balita sehat, ibu
senang" mencerminkan harapan orang tua untuk melihat anak-anak mereka
tumbuh dengan baik dan terhindar dari masalah kesehatan seperti stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang sering disebabkan oleh kekurangan
gizi pada masa awal kehidupan anak
Dapur Sehat untuk Atasi
Stunting
Inisiatif Dapur Sehat bertujuan
untuk menyediakan makanan bergizi yang dapat membantu mencegah stunting.
Beberapa makanan yang direkomendasikan untuk mencegah stunting antara lain:
- ASI dan MPASI: ASI eksklusif selama enam bulan
diikuti dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya nutrisi sangat
penting.
- Telur: Mengonsumsi telur, terutama setelah
anak berusia satu tahun, dapat memberikan protein yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan.
- Ikan dan Daging: Pangan hewani seperti ikan
kembung dan daging juga sangat baik untuk mendukung pertumbuhan
- Oatmeal: Makanan ini kaya akan serat dan
nutrisi yang membantu pencernaan dan pertumbuhan balita.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip
dari Dapur Sehat, orang tua dapat memastikan bahwa anak-anak mereka
mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh sehat dan kuat.
Berikut penjabaran untuk
mengimplementasikan pesan tersebut dalam program Pokja Kampung KB
Abhinaya, Desa Candimulyo:
Konsep "DASHAT"
(Dapur Sehat Atasi Stunting)
Program ini menekankan pada:
- Asupan gizi cukup (bukan hanya banyak,
tetapi berkualitas).
- Peran aktif ibu/keluarga dalam
menyiapkan makanan bergizi.
- Pemanfaatan bahan lokal (seperti ikan
lele, telur, kacang-kacangan) yang terjangkau.
Aksi Nyata untuk Pokja KB
Abhinaya
1. Edukasi Gizi Sederhana
- Sosialisasi ke Keluarga:
- "Makan banyak" harus fokus pada protein,
zat besi, dan vitamin (contoh: 1 butir telur/hari untuk balita,
ikan lele 2–3x/minggu).
- Gunakan jargon mudah diingat:
"Isi piringku: Seperempat
lauk, seperempat buah/sayur, setengah nasi/umbi"
2. Intervensi Berbasis Dapur
Rumah
- Pelatihan "Dapur Sehat":
- Ajarkan ibu-ibu mengolah pangan lokal (contoh:
bubur kacang hijau + ikan lele, telur dadur bayam).
- Teknik masak tanpa banyak minyak (kukus,
rebus, panggang) untuk hindari malnutrisi.
- Distribusi Bahan Pangan:
- Berikan paket bulanan (telur, ikan, kacang hijau)
ke keluarga risiko stunting.
3. Kolaborasi dengan
Posyandu/Puskesmas
- Pemantauan Rutin:
- Timbang berat/tinggi badan balita tiap bulan di
Posyandu.
- Berikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi
anak dengan gizi kurang.
- Dashat Kit:
- Sediakan alat sederhana (timbangan, buku menu
gizi) di dapur rumah.
4. Contoh Menu Harian DASHAT
Waktu |
Menu |
Gizi Utama |
Pagi |
Bubur kacang hijau + telur |
Protein, zat besi |
Siang |
Nasi + lele bakar + wortel |
Omega-3, vitamin A |
Sore |
Ubi jalar + tempe |
Serat, protein nabati |