Merangkai Asa, Menata Desa : Ledakan Exponensial Indeks Desa Membangun Candimulyo
Deskripsi
Indeks Desa Membangun (IDM) adalah alat ukur yang digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk mengklasifikasikan tingkat kemajuan dan kemandirian desa-desa di seluruh Indonesia. Klasifikasi ini membantu dalam menentukan prioritas pembangunan dan alokasi sumber daya untuk mendorong pertumbuhan desa. Berikut penjelasan lebih rinci tentang klasifikasi berdasarkan IDM:
Klasifikasi Desa Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM)
- Desa Sangat Tertinggal
- Nilai IDM: 0 – 0,4999
- Karakteristik:
- Infrastruktur sangat terbatas.
- Akses terhadap layanan dasar (kesehatan, pendidikan, air bersih) sangat rendah.
- Ekonomi masyarakat masih sangat lemah dengan ketergantungan tinggi pada bantuan pemerintah.
- Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih rendah.
- Desa Tertinggal
- Nilai IDM: 0,50 – 0,5999
- Karakteristik:
- Infrastruktur masih terbatas tetapi lebih baik daripada desa sangat tertinggal.
- Akses layanan dasar sudah ada tetapi belum memadai.
- Ekonomi masyarakat masih bergantung pada sektor tradisional.
- Mulai ada partisipasi masyarakat dalam pembangunan, tetapi masih rendah.
- Desa Berkembang
- Nilai IDM: 0,60 – 0,6999
- Karakteristik:
- Infrastruktur dasar sudah cukup memadai.
- Akses layanan kesehatan dan pendidikan sudah lebih baik.
- Ekonomi mulai beragam dengan munculnya usaha kecil.
- Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sudah aktif.
- Desa Maju
- Nilai IDM: 0,70 – 0,7999
- Karakteristik:
- Infrastruktur sudah baik dan terhubung dengan wilayah sekitarnya.
- Layanan publik (kesehatan, pendidikan, ekonomi) sudah cukup maju.
- Ekonomi masyarakat sudah beragam dengan UMKM yang berkembang.
- Masyarakat sudah mandiri dalam pengambilan keputusan pembangunan.
- Desa Mandiri
- Nilai IDM: ≥ 0,80
- Karakteristik:
- Infrastruktur sangat baik dan terkelola dengan sustainable.
- Layanan publik lengkap dan berkualitas.
- Ekonomi masyarakat kuat dengan industri lokal yang berdaya saing.
- Masyarakat mampu mengelola sumber daya secara mandiri dan berkelanjutan.
- Memiliki inovasi dan adaptasi teknologi untuk pembangunan.
Faktor yang Mempengaruhi Nilai IDM
IDM dihitung berdasarkan tiga aspek utama:
- Indeks Ketahanan Sosial (tingkat pendidikan, kesehatan, partisipasi masyarakat).
- Indeks Ketahanan Ekonomi (lapangan kerja, akses pasar, produktivitas).
- Indeks Ketahanan Lingkungan (infrastruktur, pengelolaan sumber daya alam, ketahanan bencana).
Berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) Kemendesa PDTT, Berikut ini potret perkembangan klasifikasi kemajuan dan kemandiriannya Desa Candimulyo.
Tahun … - 2017 |
= Desa Tertinggal (19 Juli 2017: Dicanangkan Kampung KB |
Tahun 2018 - 2019 |
= Desa Berkembang, |
Tahun 2020 - 2023 |
= Desa Maju, |
Tahun 2024 |
= Desa Mandiri (Skors IDM 0,8227) |
Pencapaian eksponensial yang luar biasa hanya selang waktu 7 (tujuh) tahun Kampung Keluarga Berkualitas Abhinaya berhasil mewujudkan mimpi dari desa Tertinggal menjadi desa Mandiri yaitu tingkatan desa yang paling atas berdasarkan skor IDM Kemendesa PDTT dengan definisi desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap layanan dasar, kegiatan sosial, kegiatan ekonomi, lingkungan, aksesibilitas dan administrasi pemerintahan yang sudah sangat baik atau desa yang memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya, melaksanakan pembangunan secara mandiri untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan ketahanan ekologi secara berkelanjutan. Hal ini tentu saja lonjakan capaian yang sangat membahagiakan dan membanggakan.
Pencapaian Desa Candimulyo dalam melompat dari status desa tertinggal (IDM 0,50–0,59) menjadi desa mandiri (IDM ≥0,80) dalam waktu 7 tahun tidak lepas dari integrasi program Keluarga Berkualitas (KB) sebagai tulang punggung pembangunan. Berikut analisis kaitan transformasi ini dengan pendekatan KB:
- Fondasi Perubahan: Keluarga Sebagai Unit Terkecil Pembangunan
Program KB tidak hanya fokus pada pengendalian jumlah anak, tetapi juga pada peningkatan kualitas keluarga sebagai basis kemajuan desa. Kampung KB Abhinaya menerapkan prinsip:
- "Keluarga Berkualitas = Desa Berkualitas", dengan intervensi di 3 aspek:
- Kesehatan (Posyandu aktif, gizi balita, kesehatan reproduksi).
- Pendidikan (Beasiswa, sekolah non-formal, literasi digital).
- Ekonomi (Pelatihan wirausaha untuk ibu-ibu, akses modal UMKM).
Contoh Nyata:
- Ibu-ibu yang dulunya hanya bekerja sebagai buruh tani, kini mengelola usaha olahan pangan (keripik, dodol), program Ibu-ibu cekatan tanaman pangan.
- Keluarga KB menjadi agen perubahan dengan mempraktikkan pola hidup sehat dan edukasi anak.
- Peran Program KB dalam Peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM)
- Indeks Ketahanan Sosial (Meningkat drastis)
- Penurunan angka stunting melalui program "1000 Hari Pertama Kehidupan" dan program gunting yang digalakkan kader KB.
- Peningkatan partisipasi perempuan dalam musyawarah desa, didorong oleh kelompok PKK dan KB.
- Indeks Ketahanan Ekonomi (UMKM Berbasis Keluarga)
- BUMDes melibatkan kelompok perempuan KB sebagai pengelola usaha desa
- Kredit mikro tanpa agunan untuk keluarga KB yang ingin memulai usaha.
- Indeks Ketahanan Lingkungan (Sanitasi Berkeluarga)
- Program "Jamban Sehat untuk Semua" mencapai 100% berkat pendekatan door-to-door oleh kader KB.
- Bank Sampah Keluarga mengubah sampah menjadi pendapatan tambahan.
- Inovasi KB Abhinaya yang Membedakan
- "Satu Keluarga, Satu Keterampilan": Setiap keluarga didorong memiliki keahlian unggulan (pertanian organik, kerajinan, homestay).
- "Kampung KB Digital": Pelatihan pemasaran online untuk produk UMKM berbasis keluarga.
- "Rumah Samawa": Pusat edukasi parenting dan literasi finansial untuk keluarga muda.
- Dampak terhadap Status Desa Mandiri
- Keluarga Sehat → Angka kematian ibu dan bayi nol dalam 3 tahun terakhir.
- Keluarga Produktif → Pendapatan per kapita naik 300% sejak 2017.
- Keluarga Berdaya → Partisipasi warga dalam gotong royong mencapai 72%.
- Replikasi ke Desa Lain: KB sebagai Katalis Pembangunan
Kunci sukses Kampung KB Abhinaya yang bisa diadopsi:
- Integrasi program KB dengan kebijakan desa
- Pemberdayaan kader KB sebagai ujung tombak perubahan perilaku masyarakat.
- Kolaborasi dengan mitra (BKKBN, Kemenkes, swasta) untuk pendampingan berkelanjutan.
Transformasi Kampung KB Abhinaya membuktikan bahwa pendekatan berbasis keluarga (KB) mampu mempercepat pembangunan desa secara holistik. Program KB bukan sekadar pengendalian populasi, tapi investasi SDM unggul yang menjadi motor penggerak ekonomi dan sosial desa Candimulyo
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.