Cerita Dari Kakek - Catatan Dari Kami - Surat Untuk Cucu
Deskripsi
Dulu...
Kakek sering bercerita tentang Candimulyo tempo doeloe. Sebuah desa yang subur, namun menyimpan lara. Rumah-rumah berdinding bambu dan beratap rumbia, tanpa sanitasi yang layak. Air bersih adalah barang mewah-setiap pagi, warga berjalan jauh ke waduk, menggendong ember dan harapan. Hanya segelintir rumah yang diterangi cahaya listrik, sementara malam diisi oleh gemericik lampu minyak. Keluarga-keluarga besar dengan sepuluh anak, tapi perut kerap keroncongan. Ibu-ibu melahirkan di tangan dukun beranak, tak sedikit nyawa yang melayang. Anak-anak lebih akrab dengan cangkul daripada buku, banyak yang menikah setelah lulus SD. "Banyak anak, banyak rezeki," kata Kakek. Tapi kami tahu, itu mantra usang yang justru membelenggu desa ini dalam lingkaran kemiskinan.
Kemudian...
Kata bapak, angin perubahan mulai berhembus dengan kedatangan program KB. Awalnya, desas-desus penuh keraguan menyelimuti desa: "Ini mau ngatur-atur jumlah anak kita!" "Ini bertentangan dengan adat!" bisik sebagian warga dengan raut kecurigaan. Namun tetesan air mampu mengikis batu. Perlahan tapi pasti, kesadaran tampak mulai tumbuh.
Kini...
Candimulyo bukan lagi desa tertinggal. Baru saja, di tahun 2025, kami menyabet gelar Kampung Keluarga Berkualitas Terbaik se-Jawa Tengah. Sekarang, kami jadi contoh-bukti bahwa perubahan bukanlah dongeng. Di Posyandu, setiap anak punya buku catatan: tak hanya berisi grafik tinggi badan, tapi juga coretan cita-cita. Kader-kader KB adalah pahlawan tampa jubah, rela door to door mengingatkan imunisasi atau mengajak remaja ikut Generasi Berencana. Listrik menjangkau setiap sudut, air bersih mengalir deras, dan sekolah ramai dengan tawa anak-anak yang punya pilihan.
Untuk Cucu Kami...
Inilah surat cinta dari Candimulyo. Kami tak lagi mewariskan kemiskinan, tapi warisan berharga, yakni ilmu, kemandirian dan harapan. Suatu hari nanti, ketika kau membaca surat ini, kami ingin kau tahu, perubahan besar selalu dimulai dari hal kecil. Kami berhasil mengubahnya dari desa Tertinggal pada tahun 2017 mewujudkan desa Mandiri di tahun 2024. Dari sebuah desa di lereng gunung Sindoro, dari satu keluarga, dari keputusan sederhana untuk berkata, " Dua anak, cukup."
#KampungKBAbhinaya
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.