Malam 1 Suro di Desa Candimulyo: Harmoni Religiusitas, Budaya, dan Kearifan Lokal di Jantung Wonosobo
Deskripsi
Desa Candimulyo, yang terletak di kaki Gunung Sindoro, dikenal dengan masyarakatnya yang menjunjung tinggi tradisi dan nilai-nilai luhur. Salah satu momen penting yang dirayakan dengan khidmat dan meriah adalah Malam 1 Suro, atau Tahun Baru Jawa. Perayaan di desa ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah perpaduan harmonis antara religiusitas Islam, warisan budaya Jawa, dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Malam 1 Suro di Candimulyo menjadi cerminan identitas desa yang kaya dan unik.
Religiusitas yang Mendalam:
Meskipun Malam 1 Suro berakar dari tradisi Jawa, masyarakat Candimulyo memaknainya dengan sentuhan religiusitas Islam yang kuat. Rangkaian acara umumnya diawali dengan:
- Doa Bersama dan Tahlilan: Warga berkumpul di masjid atau mushola untuk melaksanakan doa bersama, tahlilan, dan membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Kegiatan ini bertujuan untuk memohon keberkahan, keselamatan, dan ampunan dari Allah SWT di tahun yang baru.
- Siraman Rohani: Ceramah atau pengajian diisi dengan nasihat-nasihat agama tentang pentingnya introspeksi diri, meningkatkan ketakwaan, dan berbuat baik kepada sesama.
- Ziarah Kubur: Masyarakat berziarah ke makam leluhur atau tokoh agama yang dihormati untuk mendoakan mereka dan mengenang jasa-jasanya.
Lestarinya Tradisi Budaya Jawa:
Selain aspek religius, Malam 1 Suro di Candimulyo juga diwarnai dengan berbagai tradisi budaya Jawa yang dilestarikan dengan baik:
- Kirab Pusaka: Benda-benda pusaka desa, seperti tombak, keris, atau bendera, diarak keliling desa dengan iringan gamelan dan tarian tradisional. Kirab ini melambangkan penghormatan terhadap leluhur dan harapan akan keberkahan bagi desa.
- Jamasan Pusaka: Pusaka-pusaka tersebut kemudian dimandikan atau dijamas dengan air kembang setaman. Prosesi ini dipercaya dapat membersihkan pusaka dari energi negatif dan memancarkan aura positif.
- Pagelaran Seni Tradisional: Pertunjukan wayang kulit, tari topeng, atau seni karawitan menjadi hiburan utama bagi masyarakat. Pagelaran ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai luhur.
- Sesaji dan Kenduri: Warga membuat sesaji berupa hasil bumi dan makanan tradisional, yang kemudian dibagikan kepada sesama. Kenduri atau selamatan juga diadakan sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang telah diberikan.
Kearifan Lokal yang Terjaga:
Kearifan lokal menjadi pondasi penting dalam perayaan Malam 1 Suro di Candimulyo. Hal ini tercermin dalam:
- Gotong Royong: Seluruh warga bahu-membahu mempersiapkan dan melaksanakan rangkaian acara. Semangat gotong royong ini menjadi perekat sosial yang kuat di masyarakat.
- Pelestarian Lingkungan: Masyarakat menyadari pentingnya menjaga kelestarian alam. Mereka melakukan aksi bersih-bersih lingkungan dan menanam pohon sebagai wujud syukur dan tanggung jawab terhadap alam.
- Harmoni Sosial: Perayaan Malam 1 Suro menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga. Mereka saling mengunjungi, bermaaf-maafan, dan berbagi kebahagiaan.
- Petuah dan Nasihat: Para sesepuh desa memberikan petuah dan nasihat kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga tradisi, menghormati leluhur, dan hidup berdampingan secara harmonis.
Malam 1 Suro di Desa Candimulyo adalah potret indah bagaimana religiusitas, budaya, dan kearifan lokal dapat bersinergi menciptakan sebuah perayaan yang bermakna dan berkesan. Tradisi ini bukan hanya menjadi identitas desa, tetapi juga menjadi warisan berharga yang patut dilestarikan untuk generasi mendatang. Melalui Malam 1 Suro, masyarakat Candimulyo menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.