Dwi Abad Wonosobo: Mengukir Masa Depan dari Jantung Persatuan, Hingga Denyut Nadi Desa
Deskripsi
Dua abad! Mendengar angka itu saja, rasanya ada semacam getaran di hati. Dua ratus tahun bukanlah waktu yang sebentar. Itu adalah rentang masa di mana tak terhitung jejak kaki telah melangkah, cerita telah terukir, dan impian telah diperjuangkan. Dan kini, Kabupaten Wonosobo tengah merayakan usianya yang ke-200. Sebuah perayaan yang bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah refleksi mendalam, sebuah janji, dan sebuah panggilan untuk masa depan.
Tema peringatan HUT ke-200 Wonosobo sendiri sangatlah mendalam dan penuh makna, layaknya sebuah doa dan panduan hidup: "Dwi Abad Wonosobo, Kukuh Ing Tembayatan, Unggul Ing Samukawis, Tumuju Wonosobo Raharja, Adil lan Makmur."
Mungkin bagi sebagian orang, terdengar seperti untaian kata dalam bahasa Jawa yang indah. Namun, jika kita coba terjemahkan dan selami lebih dalam, kita akan menemukan esensi yang luar biasa. "Dua Abad Wonosobo, Kokoh dalam Tembayatan (persatuan), Unggul dalam Segala Hal, Menuju Wonosobo Sejahtera, Adil dan Makmur."
Bayangkan saja, filosofi ini bukan sekadar slogan yang dipajang di poster-poster. Ini adalah sebuah ajakan tulus, sebuah undangan kepada seluruh elemen masyarakat Wonosobo untuk merangkul dan menghidupkan nilai-nilai luhur.
"Kukuh Ing Tembayatan" – ini adalah fondasinya. Tembayatan, atau persatuan, adalah denyut nadi Wonosobo. Di tengah keragaman suku, agama, profesi, dan latar belakang, tema ini mengajak kita untuk kukuh, kokoh, tak tergoyahkan dalam kebersamaan. Ibarat sebuah bangunan, persatuan adalah tiang utamanya. Tanpa persatuan, tak mungkin ada kemajuan. Tanpa gotong royong, tanpa rasa saling memiliki, impian sebesar apapun akan sulit terwujud. Inilah yang menjadi kekuatan Wonosobo, semangat untuk saling membantu, saling menguatkan, dan melangkah bersama.
Kemudian, ada "Unggul Ing Samukawis". Setelah kita kokoh dalam persatuan, maka saatnya untuk mengukir keunggulan. Unggul dalam segala hal, dalam berbagai sektor. Ini bukan hanya tentang menjadi yang terbaik di satu bidang, tapi tentang semangat untuk terus belajar, berinovasi, dan memberikan yang terbaik di setiap aspek kehidupan. Baik itu di bidang pertanian, pariwisata, pendidikan, ekonomi kreatif, infrastruktur, budaya, atau bahkan dalam hal pelayanan publik. Semangat ini menantang kita untuk tidak puas dengan yang biasa-biasa saja, namun terus berupaya mencapai standar yang lebih tinggi demi kemajuan Wonosobo.
Dan semua ini, pada akhirnya, bermuara pada satu cita-cita luhur: "Tumuju Wonosobo Raharja, Adil lan Makmur." Wonosobo yang sejahtera, adil, dan makmur. Sebuah visi yang tak hanya menyinggung soal kemajuan ekonomi, tapi juga kesejahteraan sosial, keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat, dan kemakmuran yang merata. Ini adalah puncak harapan, destinasi akhir dari perjalanan panjang dua abad ini.
Menariknya, filosofi agung ini tidak hanya berlaku untuk level kabupaten saja. Ia meresap hingga ke akar rumput, ke setiap sudut desa dan dusun, bahkan di tempat seperti Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
Di sinilah, di desa-desa seperti Candimulyo, semangat "Kukuh Ing Tembayatan" itu benar-benar bisa kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana warga bahu-membahu membersihkan lingkungan, gotong royong membangun fasilitas umum, atau sekadar berkumpul bersama dalam kegiatan sosial yang mempererat tali silaturahmi. Jalinan kekeluargaan yang kuat, musyawarah untuk mufakat, dan kepedulian antarwarga adalah manifestasi nyata dari persatuan yang kokoh.
Dan semangat "Unggul Ing Samukawis" juga tak kalah hidupnya. Mungkin bukan dalam skala makro, tapi dalam upaya-upaya kecil yang berdampak besar. Bagaimana petani di Candimulyo berinovasi dengan tanaman mereka, bagaimana pelaku UMKM lokal berupaya meningkatkan kualitas produknya, atau bagaimana pemuda-pemudi desa berinisiatif mengembangkan potensi wisata atau budaya lokal. Semua itu adalah bagian dari semangat keunggulan yang dimulai dari lingkup paling dekat.
Sejatinya, tema Dwi Abad Wonosobo ini adalah sebuah amanat. Sebuah pesan dari para leluhur yang telah meletakkan pondasi, dan sebuah tanggung jawab bagi kita semua untuk melanjutkannya. Dari pusat kota hingga pelosok desa seperti Candimulyo, setiap warga adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan ini. Setiap individu, dengan semangat persatuan dan upaya untuk berprestasi, adalah simpul-simpul kecil yang membentuk jalinan kuat Wonosobo.
Maka, mari kita jadikan peringatan dua abad ini bukan hanya sebuah perayaan, melainkan momentum untuk berefleksi, memperbarui semangat, dan bersama-sama melangkah maju. Dengan "Tembayatan" sebagai kekuatan, dengan "Keunggulan" sebagai tujuan, dan dengan cita-cita "Wonosobo Raharja, Adil lan Makmur" sebagai bintang penuntun, kita yakin Wonosobo akan terus bersinar, dari masa lalu yang gemilang hingga masa depan yang penuh harapan. Dirgahayu Kabupaten Wonosobo ke-200!
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.