From Kitchen to Growth: Pangan Lokal Jadi Jagoan Baru Candimulyo - Pelatihan Kreasi Makanan Pencegah Stunting

ABHINAYA
Dipublikasi pada 08 July 2025

Deskripsi

CANDIMULYO, 10 JULI 2025 – Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam memerangi stunting. Pada hari ini, di Rumah Sehat Desa Candimulyo, puluhan keluarga berisiko stunting antusias mengikuti pelatihan pembuatan makanan bergizi berbasis pangan lokal.

Inisiatif "PKK Cerdas" ini bertujuan menciptakan generasi yang lebih sehat dan berdaya, terutama mengingat data stunting di Desa Candimulyo yang masih tercatat di angka 14%—sebuah persentase yang menjadi perhatian serius dan memerlukan upaya kolektif berkelanjutan.

Acara pelatihan dibuka dengan sambutan hangat dan penuh semangat dari Ibu Giyarti, Ketua PKK Candimulyo sekaligus Ketua Panitia. Dalam arahannya, ia memotivasi peserta untuk mengenali potensi luar biasa yang ada di dekat mereka. "Kita tidak memerlukan bahan-bahan mahal untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak kita," tegas Ibu Giyarti. "Cermati lingkungan sekitar: ada sayuran segar di kebun kita, telur segar dari BUMDES desa, tomat dan kacang-kacangan di greenhouse, bahkan kecambah kaya protein dapat tumbuh subur di pekarangan rumah. Kunci utamanya adalah kreativitas dan kemauan untuk mengolahnya!"

Pesan Ibu Giyarti lebih dari sekadar motivasi; ia adalah seruan nyata untuk mengubah pola pikir—bahwa perjuangan melawan stunting dapat dimulai dari dapur sendiri, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat dan terjangkau di lingkungan sekitar.

Sesi inti pelatihan dibagi menjadi beberapa segmen yang menarik dan interaktif. Ahli Gizi dari Puskesmas Kertek 2, Aprilia Setiowati, S.Gz, dengan lugas dan mudah dimengerti, menerangkan prinsip-prinsip gizi seimbang yang bisa diaplikasikan dengan bahan-bahan sederhana. Ia tidak hanya berbicara, tetapi juga membawa sampel langsung berbagai bahan lokal yang kaya nutrisi, menunjukkan bagaimana telur, kecambah, dan berbagai jenis sayuran bisa diolah menjadi menu MPASI (Makanan Pendamping ASI) atau hidangan keluarga yang lengkap dan tetap ramah kantong.

Kemudian, Ibu Romelah, seorang pegiat dan penyedia PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berbasis pangan lokal dari Candimulyo, mendemonstrasikan keahliannya di dapur. Dengan cekatan, ia menyajikan beberapa resep praktis, mengubah bahan-bahan mentah menjadi hidangan yang mengundang selera sekaligus sarat gizi. Para peserta terlihat serius mencatat setiap langkah dan aktif bertanya, menunjukkan minat yang tinggi untuk mempraktikkannya di rumah.

Tak ketinggalan, Bidan Desa, Ibu Iin Ning Halimah, turut memberikan edukasi pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak dan deteksi dini stunting. Ia menjelaskan tanda-tanda stunting dan bagaimana peran orang tua sangat vital dalam memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup sejak usia dini, melengkapi materi dari sisi kesehatan dan pencegahan.

Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang pelatihan. Mereka tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga langsung mempraktikkan cara mengolah bahan, bahkan mencicipi hasil demonstrasi. Banyak di antara mereka yang pulang dengan semangat baru dan pemahaman yang lebih dalam.

"Kami berharap pelatihan ini bukan hanya sekadar acara, tapi menjadi titik awal perubahan pola makan di keluarga-keluarga kita. Stunting adalah masalah bersama, dan solusinya juga harus dilakukan bersama-sama, dimulai dari dapur kita sendiri," pungkas Ibu Giyarti dengan optimis.

Dengan semangat gotong royong dan pemanfaatan potensi lokal secara maksimal, Desa Candimulyo berupaya mewujudkan generasi bebas stunting. Pelatihan ini adalah langkah kecil namun signifikan, sebuah benih harapan yang telah ditanam, di mana perjuangan melawan stunting dimulai dari dapur rumah masing-masing, berbekal kearifan lokal dan potensi alam yang melimpah. Diharapkan, dari setiap dapur rumah tangga ini, didukung oleh rencana tindak lanjut yang matang dari PKK, akan lahir generasi Candimulyo yang lebih sehat, cerdas, dan unggul di masa depan. Ini adalah model inspiratif bagi desa-desa lain, bahwa solusi besar seringkali bersembunyi dalam kesederhanaan dan semangat gotong royong yang tak pernah padam.

PLATFORM 

Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.

 
Sesi Kegiatan Kasih Sayang

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan