Perkuat Garda Terdepan: Nutrisionis Puskesmas Kertek Asah Keterampilan Kader dalam Pengisian KMS

ABHINAYA
Dipublikasi pada 09 July 2025

Deskripsi

KERTEK, [11 Juli 2025] – Mengukuhkan peran Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, Puskesmas Kertek 1 melalui Nutrisionis Rina Susanti, A.Md.Gz., belum lama ini menggelar pelatihan intensif pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS). Kegiatan yang menyasar para Pengelola Program Kesehatan Bersama Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD se-Kecamatan Kertek ini bertujuan mengasah keterampilan para kader dalam memanfaatkan KMS sebagai alat deteksi dini tumbuh kembang anak.

Pembekalan ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan upaya krusial untuk meningkatkan kapasitas para kader dalam mencatat, menganalisis, dan menindaklanjuti data pertumbuhan serta perkembangan anak balita. Rina Susanti, yang dikenal lugas dan bersemangat, menekankan bahwa pengisian KMS yang akurat adalah kunci utama dalam deteksi dini masalah gizi, termasuk stunting.

Bayangkan sebuah 'paspor' khusus untuk perjalanan tumbuh kembang seorang anak, dari ia lahir hingga melangkah ke usia lima tahun. Nah, itulah esensi dari KMS, atau Kartu Menuju Sehat. Lebih dari sekadar secarik kertas administrasi, KMS adalah cermin yang memantulkan setiap fase penting dalam lima tahun pertama kehidupan buah hati kita, sebuah instrumen vital yang menyimpan kunci bagi kesehatan optimal mereka.

Salah satu fitur paling vital di dalamnya adalah grafik pertumbuhan. Grafik ini bukan sekadar garis-garis dan titik, melainkan peta navigasi yang menunjukkan apakah berat badan anak berkembang sesuai usianya. Melalui grafik inilah, para kader kesehatan atau orang tua dapat dengan cepat mendeteksi tanda-tanda peringatan: apakah tumbuh kembang anak berjalan optimal, melambat, atau bahkan menurun yang bisa jadi indikasi adanya masalah gizi yang memerlukan perhatian segera.

Namun, KMS tidak berhenti di sana. Ia juga menjadi saksi bisu riwayat imunisasi anak. Setiap suntikan vaksin yang tercatat di sana adalah langkah antisipasi penting untuk melindungi si kecil dari berbagai penyakit menular, memastikan ia memiliki perisai kekebalan yang kuat. Tak ketinggalan, pemberian suplementasi Vitamin A yang esensial untuk kesehatan mata dan daya tahan tubuh anak juga terdata rapi sebagai bagian dari upaya pencegahan defisiensi.

Dan yang tak kalah krusial adalah catatan perkembangan. Ini adalah daftar kontrol yang cermat untuk memantau sejauh mana anak telah mencapai tonggak-tonggak perkembangannya – mulai dari kemampuan motorik kasar (seperti merangkak dan berjalan) dan motorik halus (seperti menggenggam benda kecil), interaksi sosial, hingga kemampuan berbahasa yang terpantau sesuai dengan usianya.

Singkatnya, KMS adalah sebuah 'buku harian' kesehatan yang komprehensif, alat pantau yang sangat berharga. Ia bukan hanya panduan bagi petugas kesehatan, melainkan juga pegangan bagi setiap orang tua untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki awal kehidupan yang sehat dan optimal, paving the way for a brighter future.

Peserta pelatihan yang antusias ini terdiri dari PPKBD dan Sub PPKBD dari seluruh desa di Kecamatan Kertek. Mereka adalah individu-individu kunci yang berperan sebagai perpanjangan tangan Puskesmas di tingkat desa dan dusun, berinteraksi langsung dengan masyarakat dan menggerakkan kegiatan Posyandu. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen kuat dalam mengawal dan mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah mereka masing-masing.

Antusiasme yang tinggi terlihat dari berbagai perwakilan desa, salah satunya dari Desa Candimulyo. Bapak Joko Slamet, S.Pd.,Gr selaku PPKBD, dan Ibu Romelah sebagai Sub PPKBD, tampak serius mencermati setiap penjelasan, sesekali bertanya dan tak henti mencatat poin-poin penting. Bagi mereka, pelatihan ini sangat relevan mengingat peran strategis kader Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di tingkat dusun.

"Pelatihan ini sungguh sangat bermanfaat," tutur Ibu Romelah dengan wajah ceria. "Terkadang kami masih mengalami sedikit kebingungan mengenai beberapa indikator atau cara penulisan yang tepat di KMS. Dengan bimbingan langsung seperti ini, kami kini merasa lebih percaya diri dalam menjalankan tugas."

Senada dengan Ibu Romelah, Bapak Joko Slamet menambahkan, "Akurasi data pada KMS sangat fundamental bagi kami. Ini bukan hanya memudahkan dalam pelaporan ke Puskesmas, tetapi yang terpenting, membantu kami memberikan edukasi yang lebih tepat sasaran kepada orang tua. Data yang valid memungkinkan kami untuk mengidentifikasi anak yang berisiko stunting atau masalah gizi lainnya, kemudian melakukan konseling dan rujukan. Semua ini demi masa depan anak-anak kami di Candimulyo dan seluruh Kertek."

Puskesmas Kertek 1 menaruh harapan besar bahwa pembekalan ini akan menjadi fondasi kuat bagi para kader Posyandu untuk semakin mahir dalam menjalankan tugas mulia mereka. Pengisian KMS yang akurat dan tindak lanjut yang cepat bukan sekadar rutinitas administrasi, melainkan sebuah investasi jangka panjang dalam kesehatan generasi penerus. Setiap titik data yang tercatat dengan benar adalah bagian dari upaya kolektif untuk memantau, mencegah, dan mengatasi masalah gizi, khususnya stunting, yang menjadi prioritas nasional.

Dengan kader yang kompeten dan berdedikasi, cita-cita untuk mewujudkan generasi Wonosobo yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas, bebas dari ancaman stunting dan masalah gizi lainnya, akan semakin dekat. Semangat dan komitmen para kader yang terpancar di Aula Kecamatan Kertek hari itu menjadi secercah harapan yang membumbung tinggi bagi masa depan kesehatan anak-anak di seluruh pelosok Wonosobo.

PLATFORM 

Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.

 
Sesi Kegiatan Reproduksi

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan