Tantangan Pertama KKN Mahasiswa UIN - Pemdes Candimulyo Tes Langsung Kemampuan Bahasa Arab Mereka
Deskripsi
Candimulyo, Wonosobo – Senin, 14 Juli 2025, suasana di Gedung Abhinaya I Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Wonosobo, terasa hangat sekaligus diselimuti sedikit ketegangan. Sepuluh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri (UIN) tiba, siap mengabdikan diri selama 45 hari di desa yang asri ini. Namun, sesi perkenalan mereka tak semulus atau sesantai yang dibayangkan; sebuah "tes dadakan" dalam bahasa Arab sudah menanti.
Mereka disambut ramah oleh Ketua PKK Desa Candimulyo, Ibu Giyarti, bersama para kader PKK dan Posyandu yang siap berkolaborasi. Ibu Giyarti, dengan senyum khasnya, membuka sesi dengan meminta para mahasiswa memperkenalkan diri satu per satu. "Kami ingin adik-adik mahasiswa langsung akrab dengan para kader di sini, agar kolaborasi selama KKN bisa berjalan lancar," ujarnya penuh harap.
Namun, di tengah suasana santai itu, Pendamping KKN, Bapak Joko Slamet, S.Pd., Gr., melontarkan sebuah tantangan yang cukup mengejutkan. "Baik, saya ingin melihat, siapa di antara kalian yang bisa berbicara bahasa Arab?" tanyanya, membuat beberapa mahasiswa saling pandang, ada yang tersenyum tipis, ada pula yang tampak berpikir keras.
Momen itu tentu saja menjadi "panggung" bagi mahasiswa dari jurusan Bahasa Arab, yang langsung merespons dengan fasih. Namun, bagaimana dengan mahasiswa dari jurusan lain? Momen ini menjadi selingan menarik sekaligus penguji kemampuan adaptif mereka di hari pertama.
Sepuluh mahasiswa UIN ini datang dari beragam latar belakang keilmuan, menunjukkan kekayaan potensi yang mereka bawa. Ada yang dari jurusan Bahasa Arab, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Hukum Keluarga Syariah, Tarikh, dan jurusan lainnya. Keberagaman ini diharapkan membawa warna dan ide-ide baru bagi pengabdian mereka selama 45 hari ke depan di Desa Candimulyo.
Bapak Joko Slamet menjelaskan maksud "tantangan" dadakannya. "Ini bukan mengerjai, melainkan cara kami untuk memetakan potensi awal mereka dan juga mencairkan suasana. Terutama yang dari jurusan Bahasa Arab, ini kesempatan mereka menunjukkan skill-nya," imbuh Bapak Joko seraya tersenyum, memastikan bahwa niatnya adalah membangun suasana yang interaktif.
Meskipun diawali dengan "tes" yang tak terduga, hari pertama KKN mahasiswa UIN di Candimulyo meninggalkan kesan yang mendalam. Sebuah awal yang penuh tantangan sekaligus janji akan pengalaman yang tak terlupakan selama 45 hari pengabdian mereka di desa yang asri ini. Masyarakat Candimulyo kini menantikan kontribusi nyata dari para mahasiswa UIN ini.
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.