Spanduk "Ngegas" wujudkan SABAR – Sahabat Bayi Anti Rokok : Rumah Kawasan Tanpa Rokok Nur Widya Utami Inspirasi Tegas Melindungi Buah Hati
Deskripsi
Candimulyo [15 Juli 2025] – Kediaman Nur Widya Utami di Dusun Gondang RT 006 RW 002 menjadi sorotan sejumlah pihak, mulai dari Kader Posyandu, PKK, PPKBD, hingga PLKB Kecamatan Kertek. Dalam momen silaturahmi pasca-pengajian bulan Muharram, sebuah detail kecil yang terpampang jelas di ruang tamu seketika memicu diskusi hangat setelah menjadi story whatsapp oleh kader Posyandu Candimulyo : sebuah banner deklarasi “Ngegas”.
Bagaimana tidak? Sebuah spanduk berukuran 2 x 1 meter terpampang mencolok di ruang tamu, dengan tulisan: "Rumah Kawasan Tanpa Rokok (KTR)". Sejenak, mungkin terdengar biasa. Tapi tunggu, pesan yang tercetak di sana bukan basa-basi, melainkan tamparan keras yang langsung menghujam kesadaran:
“Kawasan dilarang merokok. Dilarang keras merokok di dalam rumah ini!!! Banyak anak kecil di sini. Kalau masih tetap ngeyel – silahkan asapnya ditelan sendiri.”
Jleb! Pesan ini sontak membuat siapa pun, terutama perokok, terperanjat dan berpikir dua kali sebelum berani menyalakan batang rokok di rumah emak-emak satu ini. Dua poster program SABAR (Sahabat Bayi Anti Rokok) dari Kampung Keluarga Berkualitas Abhinaya Desa Candimulyo juga tampak di dinding selatan dan barat yang semakin mempertegas: di rumah ini, asap rokok bukan hanya dilarang, melainkan diharamkan.
Motivasi di balik keberanian Nur Widya Utami, ibu dua anak dan istri Bapak Imam Faisal, sangatlah gamblang dan menyentuh. Ini bukan sekadar aturan rumah tangga, melainkan deklarasi cinta seorang ibu: "Anakku adalah hartaku, melindunginya dari bahaya adalah prioritas." Asap rokok, kita semua tahu, adalah predator tak kasat mata bagi paru-paru anak saya yang masih rentan. Kata Mbak Nur
Maka, inisiatif "Ngegas" ini bukan sekadar keberanian pribadi, melainkan manifestasi nyata dari gerakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang kini merambah ke lingkup paling intim: rumah tangga, atau yang kita kenal sebagai Rumah Tanpa Asap Rokok. Sebuah benteng pertama bagi masa depan generasi.
Dari Sosialisasi KILAS, Menjadi obrolan Kader
Berawal dari obrolan santai, inisiatif Mbak Nur ini sontak menjadi perbincangan hangat, terutama pasca acara "Sosialisasi KILAS – Keluarga Indonesia Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual" di Gedung Abhinaya I desa Candimulyo (14/07/2025). Gambar spanduk yang diunggah ke story WhatsApp oleh kader Candimulyo menjadi bahan perbincangan
Romelah, salah satu penggerak Sub PPKBD Desa Candimulyo, tak segan melayangkan 'acungan jempol' untuk Mbak Nur. “Saya salut! Ini contoh konkret bagaimana warga bisa berperan aktif menciptakan lingkungan sehat. Kan percuma kalau kampanye di luar, tapi di rumah sendiri masih ngebul,” katanya dengan senyum lebar penuh kagum.
Mata Ketua TP PKK Candimulyo juga ikut berbinar. “Senang sekali dengan apa yang dilakukan Mbak Nur. Ini contoh nyata bagaimana kita bisa melindungi keluarga, terutama anak-anak, dari bahaya asap rokok di rumah sendiri. Semoga jadi inspirasi bagi warga lain untuk ikutan mendeklarasikan rumahnya bebas asap rokok!” ujarnya penuh harap.
Bahkan, PLKB Kecamatan Kertek, Intan Pratiwi, S.E, pun ikut nimbrung memuji. “Sip banget! Setelah melihat story Whatsapp PPKBD Desa Candimulyo, ini bisa menjadi percontohan. Tolong kirim foto bannernya ya, biar bisa jadi materi edukasi dan support kami untuk desa-desa lain!” pintanya, menunjukkan dukungan penuh dari kecamatan.
Sejalan dengan Mimpi Besar Desa: Program SABAR
Langkah 'Ngegas' Mbak Nur ini bukan sebuah kebetulan, melainkan sejalan dengan mimpi besar Desa Candimulyo: program SABAR (Sahabat Bayi Anti Rokok). Ini adalah salah satu dari 25 Program Inovasi Kampung Keluarga Berkualitas Abhinaya Desa Candimulyo yang baru saja meraih gelar Juara I Jawa Tengah dan Juara II Nasional! Program SABAR memang dirancang khusus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rokok, khususnya bagi bayi dan anak-anak yang paling rentan.
Di Candimulyo, kebiasaan merokok masih sering ditemui, terutama saat tradisi ‘muyen’ atau bertamu menjenguk keluarga yang baru melahirkan. Seringkali, tanpa disadari, para tamu merokok di dekat bayi yang baru lahir, seolah luput dari pandangan. Dengan adanya rumah-rumah seperti kediaman Mbak Nur yang berani menciptakan 'zona bebas asap,' setidaknya area aman bagi anak-anak akan terus bertambah.
Tindakan Nur Widya Utami, meskipun terlihat sederhana, membawa dampak yang signifikan. Ini bukan sekadar larangan, melainkan sebuah seruan. Sebuah keberanian untuk mendobrak kebiasaan buruk demi menyelamatkan masa depan. Ini adalah wujud nyata kepedulian yang perlu menular.
Diharapkan, semakin banyak keluarga di Candimulyo akan terinspirasi untuk mendeklarasikan rumahnya sebagai Kawasan Tanpa Asap Rokok. Demi buah hati, demi anak-anak kita yang berhak menghirup udara bersih, demi masa depan anak Candimulyo yang lebih sehat dan bebas asap! Siapa lagi yang berani "ngegas" selanjutnya?
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.