Dari Candimulyo ke Pasar Dunia: Wisnu Bayu Prabowo, Petani Milenial yang Mendobrak Ekspor Umbi Manis

ABHINAYA
Dipublikasi pada 20 July 2025

Deskripsi

Dari Candimulyo ke Pasar Dunia: Wisnu Bayu Prabowo, Petani Milenial yang Mendobrak Ekspor Umbi Manis!

CANDIMULYO, [21 Juli 2025] – Sebuah kisah inspiratif terukir dari jantung Jawa Tengah, membuktikan bahwa batas bukanlah penghalang bagi semangat dan inovasi. Wisnu Bayu Prabowo, seorang pemuda petani milenial dari Dusun Kalikuto, Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, kini tak hanya mengelola tanah di lereng Gunung Sindoro, melainkan telah berhasil membawa hasil keringatnya menembus pasar global. Keberhasilan gemilang ini menjadi bagian dari agenda pelepasan ekspor komoditas pertanian senilai total Rp1,335 miliar oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam gelaran Pekan Agro Digital dan Inovasi (PADI) 2025 di Agro Center Soropadan, Pringsurat, Temanggung, Minggu (20/07/2025).

Dibawah naungan megahnya Gunung Sindoro, pada ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), Desa Candimulyo bukan hanya menyuguhkan panorama menawan, tetapi juga menyimpan 'harta karun' berupa kondisi tanah vulkanik dan iklim sejuk yang menjadi rahasia kualitas premium umbi manis Wisnu. Umbi manis, atau sering juga disebut ubi jalar, merupakan komoditas pertanian kaya nutrisi yang dikenal dengan rasanya yang manis alami dan teksturnya yang lembut setelah diolah.

Dengan bangga dan penuh keyakinan, Wisnu Bayu Prabowo, yang juga menjadi representasi jejaring petani milenial Jawa Tengah, menjelaskan rahasia di balik kesuksesannya. "Keunikan tanah vulkanik dan iklim sejuk bersahabat menjadikan umbi manis yang tumbuh di lereng Gunung Sindoro memiliki kualitas premium, dengan tekstur yang renyah setelah digoreng atau direbus, rasa manis alami yang khas, serta kaya nutrisi. Ini yang membedakannya dengan umbi manis dari daerah lain," tegas Wisnu.

Pemuda berusia 28 tahun yang dikenal dengan inovasinya dalam budidaya ini tak pernah ragu akan potensi besar umbi manis sebagai komoditas ekspor. "Peluang bisnis umbi manis ini sangat menjanjikan! Dengan dukungan inovasi budidaya dan jejaring pasar yang kuat, kita bisa bersaing di kancah global dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pertanian lokal," ujar Wisnu dengan mata berbinar, memancarkan optimisme yang menular.

Prestasi gemilang Wisnu dan para petani milenial lainnya tak ayal menuai apresiasi dari Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono atau akrab disapa Mas Dar. Dalam sambutannya saat melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp1,335 miliar, Mas Dar secara khusus mengacungkan jempol untuk kerja keras, jejaring, inovasi, dan upaya kolektif petani milenial Jawa Tengah yang telah berhasil menembus pasar internasional, membuktikan bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi yang tak bisa dipandang remeh.

Tercatat, ekspor pada PADI 2025 ini merupakan bukti nyata bahwa tekad dan inovasi membuahkan hasil. Ekspor ini terdiri dari 70 ton ubi madu (jenis umbi manis) senilai Rp840 juta, 1,5 ton gula semut ke Malaysia senilai Rp375 juta, dan 1 ton sayuran organik ke Singapura dengan nilai Rp120 juta.

WhatsApp Image 2025-07-20 at 17-31-24 (3) Di level lokal, aura kebanggaan dan harapan terpancar jelas dari Kepala Dusun Kalikuto, Sapangestu. "Kami sangat bangga dengan apa yang dicapai Wisnu. Ini adalah bukti nyata bahwa anak muda di desa pun bisa berprestasi gemilang di kancah internasional, mengangkat harkat dan martabat desa kami, serta Wonosobo pada umumnya," tutur Sapangestu, penuh haru dan optimisme.

Sementara itu, Kepala Desa Candimulyo, Parman, tak ketinggalan menyuarakan dorongan kuat. Ia menekankan pentingnya generasi muda untuk tidak minder atau ragu terjun ke sektor pertanian. "Jangan pernah malu bertani! Ini adalah profesi yang sangat menjanjikan, didukung oleh kekayaan alam kita yang luar biasa. Potensi kita tak terbatas, dan pertanian adalah masa depan yang cerah bagi kita semua," ujar Parman, berharap kisah Wisnu dapat menjadi mercusuar inspirasi bagi lebih banyak generasi muda untuk berkiprah di sektor ini.

Kisah sukses Wisnu Bayu Prabowo dari lereng Sindoro ini bukan sekadar berita ekspor, melainkan sebuah narasi inspiratif yang menggema. Ini adalah bukti nyata bahwa dengan tekad, inovasi, dan kolaborasi, petani milenial Indonesia mampu menjadi garda terdepan dalam mewujudkan cita-cita besar: menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dan pengekspor komoditas pertanian berkualitas tinggi yang disegani di mata global. Semangat Wisnu adalah nyala api harapan bagi masa depan pertanian Indonesia yang lebih gemilang!

PLATFORM 

Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.

 
Sesi Kegiatan Pembinaan Lingkungan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan