Perkuat Data Geospasial, BPS Mulai Pemutakhiran Wilkerstat di Candimulyo untuk Sensus Ekonomi 2026
Deskripsi
Candimulyo, [01 Agustus 2025] – Pagi ini, suasana di Kantor Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, tampak lebih sibuk dari biasanya. Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi memulai pendataan lapangan dalam rangka Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilayah Kerja Statistik (Wilkerstat) untuk persiapan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026). Kegiatan krusial ini dijadwalkan akan berlangsung selama sebulan penuh, dari tanggal 1 hingga 31 Agustus 2025, di seluruh wilayah Desa Candimulyo.
Heri Susilo Amin, S.Pd.Si, Sekretaris Desa Candimulyo, yang pagi itu menerima langsung kedatangan petugas BPS, menjelaskan pentingnya kegiatan ini dengan penuh antusias. "Pendataan ini sangat vital karena menjadi fondasi bagi Sensus Ekonomi 2026. Untuk desa kami, ini adalah kesempatan emas untuk memiliki data yang lebih akurat mengenai potensi ekonomi dan batas wilayah," ujarnya.
Lebih lanjut, Heri menguraikan manfaatnya. "Dengan data yang presisi, perencanaan pembangunan desa bisa lebih tepat sasaran, misalnya dalam pengembangan UMKM atau program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kita jadi tahu pasti di mana potensi kita dan bagaimana mengembangkannya secara optimal."
"Sementara itu, bagi BPS sendiri, data yang terbarukan ini menjamin kelancaran pelaksanaan sensus dan hasil yang lebih kredibel. Ini akan menghasilkan gambaran ekonomi suatu daerah yang tergambar jelas dan sesuai realita," tambahnya, menekankan sinergi antara kebutuhan desa dan tujuan nasional BPS.
Kegiatan pemutakhiran ini, seperti dijelaskan oleh BPS, bertujuan utama untuk memperbarui data spasial dan informasi terkait wilayah kerja statistik agar sesuai dengan kondisi lapangan terkini. Ini meliputi pembaruan peta wilayah kerja (Wilkerstat) dan informasi lain seperti batas wilayah, potensi ekonomi, hingga karakteristik spesifik wilayah. Semua langkah ini krusial demi memastikan keakuratan data sebelum Sensus Ekonomi 2026 dilaksanakan.
Petugas pendata desa Candimulyo. Mirnawati, yang merupakan warga asli Dusun Candiroto RT 030 RW 008 Desa Candimulyo, memulai tugasnya dengan mengunjungi Kantor Desa. Ia membawa serta peta dasar seperti Peta Wilayah Administratif (WA), Peta Satuan Lingkungan Statistik (PSLS), dan Identifikasi Satuan Lingkungan Statistik (IDSLS). Dalam sesi diskusi dengan aparat desa, Mirnawati secara teliti menanyakan keberadaan setiap Satuan Lingkungan Statistik (SLS) yang terdaftar.
Setiap perubahan yang terjadi—mulai dari pemekaran, penggabungan, perubahan nama, kode, jenis, hingga pergantian ketua RT—langsung dicatat pada PSLS dan ditandai pada peta. Tidak ketinggalan, ia juga mengidentifikasi adanya wilayah konsentrasi ekonomi, informasi vital yang nantinya akan dikomunikasikan kepada Petugas Pengawas Lapangan (PPL) untuk ditindaklanjuti.
Memasuki sore hari, kegiatan berlanjut dengan kroscek lapangan di Dusun Madukoro. Mirnawati didampingi oleh Kepala Wilayah Dusun Madukoro, Joko Slamet, S.Pd.,Gr, menyambangi berbagai lokasi untuk memvalidasi langsung data yang telah dikumpulkan. Kerjasama antara petugas BPS dan aparat desa ini menunjukkan komitmen bersama dalam menghasilkan data yang akurat dan terpercaya.
Menyikapi kegiatan penting ini, Kepala Desa Candimulyo, Bapak Parman, menyampaikan apresiasinya yang tinggi terhadap inisiatif BPS. "Kami sangat mendukung penuh kegiatan ini. Data adalah kunci. Dengan data yang akurat dan terbarukan, kita bisa menyusun program desa yang lebih efektif, bukan hanya untuk Sensus Ekonomi nanti, tapi juga untuk pembangunan desa secara berkelanjutan," tegas Bapak Parman.
Dengan rampungnya pemutakhiran data geospasial dan Wilkerstat ini, BPS berharap dapat memiliki fondasi data yang kokoh dan terkini sebagai landasan suksesnya Sensus Ekonomi 2026 di seluruh Indonesia. Bagi Desa Candimulyo, ini adalah langkah awal menuju perencanaan pembangunan yang lebih berbasis data dan terarah, membawa harapan akan kemajuan ekonomi yang lebih nyata bagi warganya.
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.