Terintegrasi Web Desa Rumah Data Desa Candimulyo dapat diakses via Handphone
Deskripsi
Keberadaan
Kampung KB tidak terlepas dari Rumah DataKu "Rumah Data Kependudukan"
yang diluncurkan pada tahun 2017 sebagai pusat data dan intervensi permasalahan
kependudukan.
Seksi
Pemanfaatan dan pengelolaan Rumah Data Abhinaya desa Candimulyo. Joko Slamet,
S.Pd.,Gr menyampaikan bahwa Rumah DataKu yang mencakup sistim pengelolaan dan
pemanfàatan data kependudukan di tingkat mikro sangat dibutuhkan desa guna
menentukan program, kebijakan dan inovasi desa yang sesuai kebutuhan.
Posisi
keberadaan Rumah Dataku yang strategis sebagai pusat penyajian data yang
mencangkup wilayah pelayanan, pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan di Kampung
KB Desa Candimulyo dirasakan selangkah
lebih maju dari Kampung KB lainnya karena tampilan informasi serta pelayanan
publik yang disajikan tidak hanya papan fisik tetapi juga dalam bentuk
digitalisasi yang dapat di akses pada website desa melalui handphone warga.
Banyak praktisi yang mengatakan fungsi utama rumah
data kependudukan yakni sebagai pusat data dan informasi, pusat intervensi
permasalahan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga serta sebagai pusat
integrasi aktifitas Kampung KB.
Ketua Rumah Data Kampung KB Abhinaya
Desa Candimulyo. Heri Susilo Amin, S.Pd.,SI menambahkan, keberadaan
rumah data (data warehouse) desa
Candimulyo secara khusus memberikan manfaat lebih, diantaranya :
1.
Integrasi data : Rumah data menggabungkan data dari
berbagai sumber yang berbeda, seperti sistem operasional, database, atau
aplikasi. Dengan mengintegrasikan data ke dalam satu tempat yang terpusat, desa
dapat memiliki visibilitas yang lebih baik atas seluruh data yang dimiliki,
menghindari duplikasi dan memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan akurat
tentang data mikro dan makro desa.
2.
Analisis yang lebih baik: Rumah data mendukung analisis
data yang kompleks. Dengan memiliki data yang terstruktur dan siap digunakan setiap
saat dalam rumah data, desa dapat menggunakan berbagai teknik analisis, seperti
OLAP (Online Analytical Processing),
data mining, atau machine learning, untuk mendapatkan
wawasan yang lebih mendalam tentang kegiatan, tren sosial, dan perilaku warga.
Analisis yang lebih baik dapat membantu desa mengidentifikasi menyusun program,
mengoptimalkan proses, dan mengambil keputusan yang lebih baik
3.
Pemahaman yang lebih baik tentang warga: Rumah data
memungkinkan desa menggabungkan dan menganalisis data warga dari berbagai
sumber. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang warga, desa dapat
mengidentifikasi preferensi, kebutuhan, dan perilaku warga secara lebih
mendalam. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan strategi pendekatan yang
lebih efektif, personalisasi, dan meningkatkan retensi.
4.
Mempermudah pengambilan keputusan: Dengan memiliki
akses mudah ke data yang terkumpul dan tersusun dengan baik dalam rumah data,
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih cepat dan tepat. Informasi
yang didapatkan dari analisis data dapat menjadi dasar untuk mengambil keputusan
yang lebih informatif
5.
Efisiensi operasional: Rumah data memungkinkan akses
yang lebih cepat dan efisien ke data yang diperlukan. Dengan data yang
terstruktur dan menyatu, waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan, mengolah,
dan menganalisis data dapat dikurangi. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi
operasional organisasi dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih
responsif.
6.
Pengurangan biaya: Desa dapat menghindari kebutuhan
untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber secara terpisah dan mengelola
infrastruktur data yang terfragmentasi. Ini dapat mengurangi biaya pengelolaan
data, termasuk biaya penyimpanan, pemrosesan, dan administrasi.
7.
Peningkatan kolaborasi: Rumah data yang terpusat
memungkinkan multi stakeholder atau tim
untuk mengakses dan berbagi data yang sama. Ini dapat meningkatkan kolaborasi
antar tim, memfasilitasi pemahaman yang seragam, dan memungkinkan penyelesaian
masalah yang lebih efektif.
Harapan
besar pemanfaatan rumah data dengan baik dan dapat dengan mudah di akses warga
hal ini dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi desa, memperkuat pemahaman
tentang kebijakan sesuai kebutuhan, dan meningkatkan efisiensi serta
efektivitas operasion