Pelaksanaan program DASHAT dengan pemberian tambahan asupan gizi bagi balita dengan status gizi kurang
Deskripsi
Pemberian tambahan asupan gizi
bagi balita dengan status gizi kurang adalah langkah penting untuk memastikan
mereka mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan
optimal. Berikut adalah beberapa langkah dan strategi yang dapat dilakukan:
1. Penilaian Status Gizi:
- Pengukuran Antropometri: Mengukur berat
badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas anak untuk menentukan status
gizi.
- Penilaian Pola Makan: Mengkaji kebiasaan
makan sehari-hari anak dan jenis makanan yang dikonsumsi.
2. Perencanaan Asupan Gizi
Tambahan:
- Makanan Seimbang: Menyusun menu yang
mencakup semua kelompok makanan, termasuk karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral.
- Porsi yang Tepat: Menyesuaikan porsi makanan
sesuai dengan usia dan kebutuhan kalori anak.
3. Makanan yang Dianjurkan:
- Karbohidrat Kompleks: Beras merah, kentang,
jagung, dan gandum utuh.
- Protein: Sumber protein hewani seperti
daging, ayam, ikan, telur, dan produk susu. Sumber protein nabati seperti
kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
- Lemak Sehat: Minyak zaitun, minyak kelapa,
dan lemak dari ikan.
- Buah dan Sayuran: Beragam buah dan sayuran
untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral.
- Makanan Pendamping ASI (MP-ASI): Untuk bayi
di atas 6 bulan, MP-ASI yang kaya nutrisi perlu diberikan selain ASI.
4. Pemberian Suplemen:
- Suplemen Zat Besi: Jika anak mengalami
anemia atau berisiko kekurangan zat besi.
- Vitamin A: Untuk mencegah defisiensi vitamin
A yang dapat menyebabkan masalah penglihatan.
- Zinc: Untuk mendukung pertumbuhan dan sistem
imun.
- Multivitamin: Jika diperlukan, berdasarkan
rekomendasi dari tenaga kesehatan.
5. Frekuensi Makan:
- Makanan Utama: Berikan makanan utama tiga
kali sehari.
- Camilan Sehat: Berikan camilan sehat dua
kali sehari, seperti buah-buahan, yogurt, atau kacang-kacangan.
6. Edukasi Orang Tua:
- Pentingnya Gizi: Mengedukasi orang tua
tentang pentingnya nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
- Variasi Makanan: Mengajarkan orang tua cara
menyajikan makanan yang beragam dan menarik bagi anak.
7. Pemantauan dan Evaluasi:
- Kunjungan Berkala: Melakukan kunjungan
berkala ke posyandu atau pusat kesehatan untuk memantau pertumbuhan anak.
- Pencatatan: Mencatat perubahan berat badan
dan tinggi badan anak secara rutin.
8. Konsultasi dengan Ahli
Gizi:
- Rencana Diet: Bekerja sama dengan ahli gizi
untuk menyusun rencana diet yang sesuai dengan kebutuhan anak.
- Pemantauan: Mengikuti saran dan pemantauan
dari ahli gizi untuk memastikan anak mendapatkan asupan yang cukup dan
seimbang.
9. Dukungan Lingkungan:
- Kebersihan: Memastikan kebersihan makanan
dan lingkungan untuk mencegah infeksi yang dapat mengganggu penyerapan
nutrisi.
- Air Bersih: Menyediakan air bersih untuk
minum dan memasak.
Pemberian tambahan asupan gizi
memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan penilaian, perencanaan, edukasi,
dan pemantauan secara terus-menerus untuk memastikan anak dengan status gizi
kurang dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.