Penanganan Terpadu Isu Kependudukan

PESISIR SEHAT
Dipublikasi pada 16 September 2024

Deskripsi

PENDAHULUAN
          Kampung KB Desa Pusungnge Kecamatan Cenrana terletak di daerah pesisir sungai yang memiliki tantangan tersendiri terkait kependudukan. Kondisi geografis ini mempengaruhi aksesibilitas terhadap berbagai sektor penting seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Laporan ini menyajikan kajian menyeluruh terkait isu-isu terpadu di lebih dari empat sektor untuk memberikan gambaran permasalahan yang dihadapi serta solusi yang telah dan dapat diterapkan.
·         WAKTU PELAKSANAAN

                Hari / Tanggal                      : Selasa, 17 September 2024                           

                Tempat                                  : Desa Latonro Kecamatan Cenrana

                Pukul                                      : 09.30 - Selesai

                Sasaran                                : Kantor Desa Latonro

·         NARASUMBER

1.     Penyuluh KB

2.     Kepala Desa Latonro

·         TUJUAN KEGIATAN

1.      Meningkatkan kesadaran dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan program Keluarga Berencana (KB)

2.      Meningkatkan akses Pendidikan bagi anak anak dan remaja serta mendukung perkembangan potensi sumber daya manusia.

3.      Meningkatkan pendapatan keluarga berbasis kelompok

4.      Melakukan konservasi dan perlindungan linkungan pesisir untuk menciptakan ekosistem dan mendukung kesejahteraan masyarakat.

·         PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung KB Desa Latonro Kecamatan Cenrana dilaksanakan secara terpadu, melibatkan beberapa sektor utama sebagai Isu Terpadu Kependudukan :

1. Kesehatan

      a.   Stunting dan Akses Layanan Kesehatan

Kondisi pesisir sungai membuat akses ke layanan kesehatan menjadi lebih sulit, khususnya untuk ibu hamil dan anak balita. Kasus stunting masih menjadi salah satu isu besar di Kampung KB Desa Latonro. Program Rembuk Stunting dan edukasi mengenai 1000 HPK telah dilaksanakan, namun jangkauan program ini belum optimal karena keterbatasan infrastruktur dan fasilitas kesehatan.

      b.   Penyakit Menular dan Kebersihan Lingkungan

Lokasi yang dekat dengan sungai juga membawa risiko penyakit menular seperti diare dan penyakit  yang ditularkan oleh air, terutama ketika sanitasi tidak memadai. Penyakit kulit dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) juga umum terjadi akibat kondisi lingkungan yang lembap dan minim fasilitas sanitasi.

      c.   Akses Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi

 Program KB menghadapi tantangan dalam distribusi alat kontrasepsi karena akses yang sulit di  daerah pesisir. Hal ini menyebabkan masih tingginya angka unmet need atau kebutuhan ber-KB yang belum terpenuhi.

2.     Pendidikan

a.   Rendahnya Akses Pendidikan

Anak-anak di Desa Latonro seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses fasilitas pendidikan formal, terutama ketika kondisi cuaca ekstrem menyebabkan banjir atau pasang sungai. Ini menghambat keberlanjutan pendidikan dan berkontribusi pada angka putus sekolah yang tinggi, terutama di jenjang pendidikan menengah.

b.    Edukasi Tentang Lingkungan dan Kesehatan

Kurangnya edukasi formal dan non-formal mengenai dampak lingkungan pesisir serta pentingnya kesehatan dan gizi menyebabkan pemahaman masyarakat terkait hal ini masih rendah. Program pendidikan lingkungan berbasis sekolah dan komunitas perlu ditingkatkan untuk mencegah kerusakan ekosistem sungai dan meningkatkan kesadaran kesehatan.

3.     Ekonomi

a.    Ketergantungan pada Sumber Daya Sungai

Masyarakat Desa Latonro sangat bergantung pada sumber daya sungai, seperti perikanan dan  budidaya Udang dan Kepiting. Namun, ketidakstabilan ekonomi sering terjadi karena faktor cuaca dan kerusakan lingkungan. Banyak keluarga hidup di bawah garis kemiskinan karena keterbatasan akses pasar dan rendahnya diversifikasi ekonomi.

b.    Pemberdayaan Perempuan dan Peluang Ekonomi

Kesempatan kerja bagi perempuan di daerah pesisir sungai masih sangat terbatas. Program pemberdayaan melalui UPPKA telah dimulai, tetapi masih sedikit yang mengikuti pelatihan keterampilan, terutama di sektor pengolahan hasil perikanan dan kerajinan lokal.

4.     Lingkungan

a.    Degradasi Lingkungan dan Erosi Sungai

Penurunan kualitas lingkungan menjadi isu utama di daerah pesisir sungai, termasuk erosi tebing sungai dan sedimentasi yang mengganggu ekosistem.

b.   Pengelolaan Sampah dan Air Bersih

Masalah pengelolaan sampah dan ketersediaan air bersih di Kampung KB Desa Latonro belum teratasi dengan baik. Banyak rumah tangga yang masih membuang sampah ke sungai, yang memperburuk pencemaran air dan menyebabkan munculnya berbagai penyakit.

5.     Kesejahteraan Sosial

a.   Keluarga Berisiko Stunting dan Ketahanan Pangan

Masih ada keluarga di Desa Latonro yang berada dalam kelompok berisiko stunting, terutama mereka yang tergantung pada hasil perikanan yang tidak stabil. Keterbatasan akses terhadap gizi seimbang menjadi salah satu penyebab utama stunting di kalangan anak-anak.

b.   Perlindungan Lansia dan Rentannya Kelompok Usia Tua

Lansia di Kampung KB Desa Latonro sering kali tidak mendapatkan perhatian khusus dalam hal layanan kesehatan dan kesejahteraan sosial. Program BKL (Bina Keluarga Lansia) telah dimulai, namun belum berjalan secara efektif karena keterbatasan sumber daya dan akses pelayanan kesehatan khusus bagi lansia

·         CAPAIAN PROGRAM DAN TANTANGAN

Beberapa program seperti penyuluhan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi keluarga telah menunjukkan hasil yang baik di Kampung KB Desa Latonro. Namun, tantangan terbesar adalah aksesibilitas dan keterbatasan infrastruktur. Pembangunan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan ekonomi di daerah pesisir ini membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah dan pihak terkait untuk memperkuat keberlanjutan program.

·         HASIL KEGIATAN DAN REKOMENDASI

1. Peningkatan Infrastruktur Aksesibilitas

Diperlukan peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan perahu untuk mempermudah akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir sungai.

2. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan

Program reboisasi dan konservasi sungai perlu digalakkan untuk mengurangi risiko erosi. Edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian sungai juga harus dilakukan secara konsisten di sekolah dan masyarakat.

3. Pemberdayaan Ekonomi Lokal Berbasis Sumber Daya Sungai

Pengembangan ekonomi lokal melalui hasil perikanan, budidaya udang dan kepiting, pariwisata sungai, dan kerajinan tangan berbasis sumber daya alam lokal harus ditingkatkan. Program UPPKA perlu diperluas untuk melibatkan lebih banyak perempuan dalam kegiatan ekonomi.

4. Edukasi Berkelanjutan tentang Kesehatan dan Lingkungan

Diperlukan program pendidikan berkelanjutan yang mengintegrasikan materi tentang kesehatan reproduksi, sanitasi, dan pengelolaan lingkungan dalam kegiatan sekolah dan masyarakat. Penyuluhan rutin mengenai pola hidup sehat dan pengelolaan lingkungan harus ditingkatkan.

5. Perluasan Akses Pelayanan Kesehatan

Diperlukan peningkatan jumlah fasilitas kesehatan yang mobile untuk menjangkau daerah pesisir yang sulit diakses. Selain itu, distribusi alat kontrasepsi dan layanan kesehatan reproduksi harus diperluas untuk mengurangi angka unmet need.

·         PENUTUP

Kampung KB Desa Latonro (daerah pesisir sungai) menghadapi berbagai tantangan dalam isu terpadu kependudukan, terutama dalam hal aksesibilitas, ketahanan ekonomi, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan. Diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah pesisir sungai tersebut.

              Demikian Laporan yang telah kami  laksanakan dan sekaligus sebagai bahan pelengkap laporan selanjutnya
Sesi Kegiatan Pembinaan Lingkungan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan