Gambaran Umum



SEJARAH DESA SUKORAME

 

Sejarah merupakan serentetan peristiwa pada zaman lampau, zaman sekarang dan masa yang akan datang, yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya baik berupa benda-benda, prasati, babad dan bukti lainnya yang mendukung. Demikian juga dengan keberadaan berdirinya Desa Sukorame sangat sulit dibuktikan pengungkapannya karena keterbatasan bukti pendukung.

Mungkin sangat sulit untuk diuraikan mengenai latar belakang atau asal usul nama Sukorame, mengingat tidak adanya sumber yang pasti untuk dijadikan pedoman dalam penulisan sejarah ringkas Desa Sukorame. Namun demikian, melalui pendekatan kepada yang tahu atau yang mampu memberikan penjelasan yakni sesepuh desa (orang-orang tua) yang masih ada . Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, maka dapat ditarik kesimpulan nama Sukorame berasal dari kata SUKO dan RAME yang mempunyai arti Senang Bungah bangga lan rame.

Nama Sukorame yang dipakai sekarang ini tidak lepas dari sejarah yang panjang. Pada waktu sebelum tahun 1913 Desa Sukorame terbagi menjadi 3 wilayah  Demang (kademangan ) Lurah.

1.    Dusun Sukorame dijabat oleh demang Sukorame

2.    Dusun Ngelo          dijabat oleh demang Ngelo

3.    Dusun Karangtengah dijabat oleh demang Karangtengah

Setelah diadakan rerebukan musawarah antar demang sepakat dijadikan satu  Desa, maka selang beberapa hari langsung diadakan pemilih kademangan (Lurah) yang dimenangkan oleh demang sukorame,akirnya ditetapkan 3(tiga) Dusun menjadi 1(satu) Desa yaitu SUKORAME

 

PERKEMBANGAN DESA SUKORAME

Pada tahun 1913 Desa Sukorame dijabat oleh kepala Desa  ( lurah ) bernama DJOYO DIKROMO, Sebelumnya hanya tinggal sejarah  atau riwayat dari sesepuh desa atau tokoh pemangku adat, ada persamaan sejarah, dulu Desa Sukorame dijabat oleh 3 (tiga) Demang (lurah) 

Dari penuturan sesepuh desa yang ada seperti, mbah Nokrio,mbah Gelang, Mbah Ungkuk, Mbah Ubeng, Mbah Ekodjoyo, Mbah Mobran,dll orang-orang yang dituakan ,dan makamnya semua ada diwilayah Desa ini, juga dianggap makam religius mereka semua orang-orang yang babat pertama deso(cikal bakal) mereka semua pendatang dari wilayah matraman kebanyakan dari Jawa Tengah daerah bogelen dalam riwayatnya.

Desa sukorame dalam mengikuti perkembangan jaman dari perubahan dukuh menjadi dusun,  lurah menjadi kepala Desa, yang masa jabatannya seumur hidup, menjadi batasan aturan UU yang berlaku maupun batasan umur.

Pamong yang dulunya bayan ,uceng. kamituwo menjadi Perangkat Desa, Kasun ,Kaur ataupun tehnis,yang semua masa jabatannya seumur hidup menjadi   umur terbatas yang ditentukan oleh UU pemerintah .

Terkait dukuh menjadi dusun, walaupun dirubah menjadi nama lain masyarakat masih tetap menggunakan istilah lama dalam adat istiadat ,percakapan sehari hari untuk mengenang para tokoh pendiri wilayah   yang pertama babat Desa dalam pepatah  (Cikal bakal sing bakali babat Deso milang kori iki)

Sebelumnya terdiri dari lima Dusun Sukorame terbagi menjadi beberapa dukuh, yang antara lainya:

1.    Karangsono

Nama Karangsuno berawal dari sejarah atau riwayat diwilayah pekarangannya (Ladang) banyak sunonya (anjing) dan akhirnya wilayah tersebut dinamakan dukuh karangsuno. Tapi sekarang di daerah tersebut sudah tidak ada lagi sono (anjing) liyar yang berkeliaran.

2.    Jongke

Jongke dalam sejarah atau riwayat diwilayah tersebut terdapat pasar, ditengah–tengah ramainya pasar tiba tiba belanda Jujukae (langsung) menyerbu pasar tersebut akirnya peranglah yang terjadi belanda dengan pahlawan kita  yang banyak  menimbulkan jatuh korban yang sangat banyak, dan meninggal. Pada saat itu kisaran  tahun 1811M menurut sejarah atau riwayat, banyak Mayat  sampai Membusuk (menjadi bangke ) maka dinamakan Dukuh Jongke

3.    Sukorame

Sukorame dalam sejarah atau riwayat diwilayah tersebut  banyak anak anak yang datang ingin bermain- main (dolanan)  sangat senang dan ramai sekali maka diwilayah tersebut dinamakan Dukuh sukorame

4.    Serut

Serut dalam sejarah atau riwayat  diwilayah itu banyak pohon serut  disetiap pagar batas pekarangan masyarakat ,maka dinamakan dukuh serut

5.    Pojok

Pojok dalam sejarah atau riwayatnya wilayah tersebut berbentuk tanah pekarangan yang menyudut (mojok )yang diapit oleh sungai maka  dinamakan dukuh pojok

6.    Karangtengah

karangtengah dalam sejarah atau riwayat  wilayah tersebut terdapat sungai yang berbentuk melengkung dan ditengahnya terdapat pekarangan  yang cukup luas maka dinamakan dukuh karangtengah.

7.    Gelang

Gelang dalam sejarah atau riwayat wilayah tersebut perbatasan dengan dusun sebelah, dan diperbatasan tersebut terdapat tanggulnya (anggel) yang tebal dan panjang, fungsi dari tanggul tersebut untuk menjaga barang-barangnya hilang, maka dinamakan dukuh gelang

8.    Ngelo

Ngelo dalam sejarah atau riwayat  diwilayah tersebut ada pohon lo yang sangat besar dan rindang yang melengkung kesungai,maka dinamakan dukuh ngelo

9.    Rowodem dan Panggang

Rowodem dalam sejarah atau riwayat diwilayah tersebut terdapat sawah yang dimana di tengah tersebut terdapat rawa yang berair jernih  dan tumbuh pohon cangkring yang sangat besar dan airnya sangat dingin juga banyak ikannya, akhirnya wilayah tersebut dinamakan  dukuh rowodem, ditempat tersebut banyak anak-anak yang mencari ikan setelah selesai mencari ikan, langsung dibakar (dipanggang) sambil berjumur badan diwilah sebelah baratnya, maka disebelahnya dinamakan dukuh panggang.


PROFIL DESA SUKORAME

Nama Desa:  Sukorame 

Kode :  2011 

Kode POS :  66372 

Nama Kepala Desa   :  MUHAMAD SYAMSU, SH 

NIP Kepala Desa   :  - 

Alamat Kantor Desa :  Jl. Raya Sukorame-Gandusari No.01 

No. Telepon Desa   :  - 

E-mail Desa   :  kasipemsukorame@gmail.com 

Nama Kecamatan   :  Gandusari 

Kode   :  10 

Nama Kabupaten   :  Trenggalek 

Kode   :  03 

Nama Provinsi   :  Jawa Timur 

Kode  :  35   


BATAS WILAYAH DESA SUKORAME

Barat : Desa Krandegan

Utara : Desa Krandegan, Bendorejo

Timur : Kedunglurah, Ngadirejo

Selatan : Ngadirejo, Perhutani


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
5720
Jumlah Kepala Keluarga
2036
Jumlah PUS
1295
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
388
Keluarga yang Memiliki Remaja
825
Keluarga yang Memiliki Lansia
766
Jumlah Remaja
878
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
789
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
506

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
SONYA LORESTA, S.Kh
199004062015052001
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 14 orang pokja terlatih
dari 14 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Tahunan