Festival Garis Imajiner Tahun 2024

Kamis (12/9) Kalurahan Glagaharjo berkesempatan mengirimkan kontingen dalam acara Festival Garis Imajiner Tahun 2024 sebagai perkalilan dari Kapenewon Cangkringan. Kontingen festival tersebut terdiri dari 25 orang yang terbentuk dalam bergadha (pasukan) dan membawakan tema Upacara Adat Sadranan Sarean Gede, yang merupakan kegiatan adat yang masih berjalan di Padukuhan Besalen Kalurahan Glagharjo Kapanewon Cangkringan.

Festival Garis Imajiner Tahun 2024  merupakan kegiatan yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman yang beresumer dari DANAIS tahun 2024. Dalam festival tersebut ditampilkan kegiatan adat budaya dan kirab gunungan  dari 17 kapanewon sewilayah Kabupaten Sleman.

Sumbu/garis Imajiner merupakan Warisan Budaya saujana berbentuk bentang alam dan buatan antara Laut  Selatan/Samudera Indonesia, Kraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi. Warisan Budaya ini menggambarkan Sumbu Imajiner yang selaras dengan konsep Tri Hita Karana dan Tri Angga (Parahyangan–Pawongan–Palemahan atau Hulu–Tengah–Hilir serta nilai Utama– Madya–Nistha). Secara filosofi sumbu imajiner ini melambangkan keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhannya (hablun min Allah), manusia dengan manusia (hablun min Annas), manusia dengan alam yang termasuk lima anasir pembentuknya yakni api (dahana) dari gunung Merapi, tanah (bantala) dari bumi Ngayogyakarta, dan air (tirta) dari laut Selatan, angin (maruta) dan angkasa (eiter).(.red Kundha Kabudayan Sleman)

Timbul Wiasih selaku sesepuh adat di Padukuhan Besalen menuturkan bahwa upacara adat Sadranan Sarean Gede dilaksanakan secara rutin setiap tahun di Sarean Gede Padukuhan Besalen yang merupakan tempat pemakaman yang digunakan oleh PAdukuhan Besalen, Padukuhan Banjarsari dan Padukuhan Mudal (Kalurahan Argomulyo). “Upacara adat ini memiliki tujuan dan makna yang baik,  sudah seharusnya kita jaga kelestariannya dengan memperkenalkan adat ini kepada generasi muda selaku penerus”, ujar Timbul Wiasih.