Upacara Adat Tradisi Becekan Padukuhan Jetis Sumur
Deskripsi
Glagaharjo- Warga Masyarakat Padukuhan Jetis Sumur beserta Pemerintah Kalurahan Glagaharjo mengadakan ritual upacara adat Becekan di padukuhan Jetis Sumur, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan Kabupaten Sleman pada Selasa (15/10). Upacara adat budaya tersebut dihadiri oleh Dinas Kebudayaan, jajaran Forkopim Kapanewon Cangkringan, Anggota DPRD Kabupaten Sleman, Pamong Kalurahan beserta LKK Kalurahan Glagaharjo.
Upacara Adat Becekan ini sekaligus bertujuan untuk merti dusun dan telah dilakukan secara turun temurun di padukuhan Jetis Sumur. Hal ini dilakukan sebagai rasa syukur kepada Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan rejeki yang berlimpah kepada kehidupan dan menjadi ajang untuk berdoa Bersama. Upacara adat ini juga tercatat dalam Upacara Adat Kalender Event dari Dinas Kebudayaaan Kabupaten Sleman.
Menurut cerita sesepuh, dahulu terjadi kemarau panjang yang menyebabkan warga Padukuhan Jetis Sumur kekurangan air dan akhirnya melakukan ritual upacara Becekan dengan tujuan untuk berdoa meminta hujan kepada Tuhan Semesta Alam kemudian upacara adat tersebut tersebut tetap dilestarikan sampai saat ini. “Upacara ini bukanlah suatu kepercayaan, melainkan bagian dari budaya adiluhung yang perlu dilestarikan keberadaannya di Dusun Jetis Sumur,” ujar Sutarno, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Rangkaian kegiatan upacara Becekan dimulai dengan gotong royong warga membersihkan sumber mata air yang berada di Padukuhan Jetis Sumur, dilanjutkan dengan penyembelihan kambing dan kenduri di area sumber mata air tersebut. Seperti halnya dengan Upacara Becekan di tahun-tahun sebelumnya diadakan iring-iringan kirab yang membawa ubo rampe untuk ritual upacara di sumber mata air.
Dalam acara tersebut ditampilkan sebuah fragmen singkat yang menceritakan tentang upaya masyarakat dalam berusaha dan berdoa untuk mendapatkan air, kemudian datanglah Sunan Kalijaga yang kemudian membina warga dan dengan karomahnya memunculkan sumur yang kemudian sumur ini mejadi sumber mata air untuk warga. Sumur tersebut masih terawat dan sampai sekarang dan digunakan oleh warga setempat untuk kenutuhan sehari-hari