PENDAMPINGAN PERGURUAN TINGGI UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Deskripsi
PENDAMPINGAN
PERGURUAN TINGGI UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Dalam rangka optimalisasi pencegahan dan penurunan angka Stunting,
BKKBN melaksanakan kolaborasi lintas sektor dengan upaya pendampingan perguruan
tinggi bersama Universitas Palangka Raya terhadap percepatan penurunan stunting
di Kampung Keluarga Berkualitas Kelurahan Tumbang Rungan,
Perguruan
tinggi mempunyai peran yang sangat penting dan strategis untuk membantu
mengatasi permasalahan stunting yang terjadi di Indonesia. “Peran perguruan
tinggi menjadi sangat penting dan strategis, karena Bangsa kita masih tercatat
dalam bagian wilayah stunting, yang masuk lebih dari 30 persen. Ada 4 wilayah
tertinggi angka stuntingnya, yaitu NTT, Sulawesi Barat, NTB dan Aceh..
Perguruan
tinggi dapat membantu pemerintah untuk memberikan pendampingan kepada keluarga
yang beresiko stunting, sehingga ibu-ibu dapat melahirkan bayi yang sehat
melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021
sebagai pedoman turunan dalam pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Percepatan
Penurunan Stunting (RAN PASTI), Perguruan Tinggi termasuk didalam struktur
sebagai Koordinator Monitoring Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting. Salah
satu peran Perguruan Tinggi adalah turut membantu masyarakat terutama pada
pemenuhan gizi yang sehat, beragam dan seimbang.
Stunting
merupakan salah satu tantangan besar dalam upaya pembangunan sumber daya
manusia untuk mewujudkan generasi unggul dan berkualitas. Kendati hasil Studi
Kasus Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan terjadi penurunan angka
prevalensi stunting dari 27,7% pada 2019 menjadi 24,4% pada 2021, angka
tersebut masih cukup tinggi mengingat WHO menetapkan standar angka stunting di
sebuah negara setidaknya berada di bawah angka 20%. Dengan angka prevalensi
stunting 24,4%, artinya 6 juta dari 23 juta anak Indonesia mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak.