Sosialisasi Penyakit Anthrax

Kepek
Dipublikasi pada 24 January 2020

Deskripsi

Jumat, 24 Januari 2020 UPT Puskeswan Kecamatan Saptosari mengadakan soaialisasi bahaya anthrax yang diselenggarakan di Balai Dusun wareng dengan dihadiri oleh Ketua RT, Ketua RW, dan masyarakat Dusun Wareng yang memiliki hewan ternak. Acara tersebut dipandu oleh Edy Aswarna dan drh. Rumi yang banyak menjelaskan bahaya anthrax pada hewan ternak. Anthrax (radang limpa) merupakan penyakit hewan menularn yang bersifat akut atau perakut yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang mempunyai karakteristik yaitu berbentuk batang, bespora, unmotil. Bakteri tersebut dapat bertahan lama hingga puluhan tahun di alam atau tanah atau diluar tubuh dengan kondisi tertentu. Spora bakteri ini juga tahan terhadap kondisi panas, dingin, kekeringan, dan bahan-bahan kimia antikuman. Hewan yang dapat terserang anthrax adalah :

- Hewan Ruminansia : sapi, kambing, domba, kerbau (sangat rentan)

- Babi, kuda (sedang)

- Karnivora (kurang rentan)

- Burung , kecuali burung unta (tidak rentan)

- Tidak menyerang hewan berdarah dingin

cara penularan anthrax :

1. Pada Hewan

- Hewan memakan rumput yang tercemar spora anthrax

- Rumput berspora karena tercemar tanah, darah, dan kotoran penderita anthrax

2. Pada Manusia

- Kontak langsung dengan dengan kuman penyakit yang ada di tanah atau rumput, hewan yang sakit maupun bahan-bahan yang berasal dari hewan sakit seperti kulit, daging, tulang dan darah.

- Spora terhirup orang yang mengerjakan bulu (bulu domba)

- Memakan daging hewan yang sakit atau produk bahan asal hewan seperti sate, dendeg , abon

- Gigitan vector atau pembawa bakteri Bacillus anthracis, misal lalat (Tabanus sp.)

Gejala Anthrax pada ternak :

- Pada sapi biasanya demam, gelisah, menanduk benda keras, paha gemetar, nyeri pada perut dan pinggang. Pada puncak penyakit, tampak darah yang keluar dari lubang alam tubuh (dubur dan hidung), kencing berdarah dan mati mendadak. Darah yang kelur berwarna merah tua seperti kecap, agak berbau amis dan busuk serta sulit membeku.

- Pada domba/ kambing gejala bersifat perakut, hewan tiba-tiba pusing dan berputar-putar, gigi gemeretak, nafas berat, tinja dan kencing berdarah serta tiba-tiba mati.

- Scara umum pembengkakan didaerah leher, dada, sisi lambung, pinggang da alat kelamin luar.

Langkah PENTING :

Jika terlihat tanda-tanda diatas maka :

- Laporkan secepatnya ke Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat. Petugas akan melaksanakan pengujian secara laboratorik untuk kepastian diagnosa penyakit.

- Dilarang melakukan pembedahan pada bangkai pada ternak yang mati diduga akibat Anthrax.

- Ternak penderita Anthrax juga dilarang keras disembelih dan harus di isolasi di kandang sehingga tidak kontak dengan ternak lainnya.

- Hewan ternak yang mati akibat anthrax harus segera dimusnahkan dengan dimasukkan dalam lubang sedalam 2.5 m, dibakar, diberi kapur, dan ditimbun kembali dalam tanah

- Kandang, peralatan dan bahan lainnya yang tercemar bakteri Anthrax harus didesinfeksi atau dibakar.

- Vaksinasi anthrax terhadap hewan di daerah endemis Anthrax.

- Penertiban potongan liar di luar Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

- Pengawasan lalulintas ternak dan bahan asal hewan.

- Penutupan daerah tertular oleh Bupati atau Walikota setelah adanya pernyataan wabah oleh Menteri Pertanian.

Gejala Anthraax pada manusia :

Anthrax pada manusia terdapat dalam 4 bentuk :

- Tipe kulit melalui kontak kulit yangterluka dengan spora Anthrax, dengan gejala demam, borok atau keropeng, berwarna hitam di tengahnya.

- Tipe pencernaan (masa inkubasi 12-18 jam) dengan gejala demam, muntah darah, sakit perut dan mencret.

- Tipe pernafasan dengan gejala demam, sesak nafas, batuk darah. Penularan melalui terhirupnya spora Anthrax ke dalam saluran pernafasan. Masa inkubasi 1-2 hari.

- Tipe otak dengan gejala sakit kepala, kaku kuduk, kesadaran menurun dan kejang.

Langkah Pencegahan Anthrax :

1.Menjaga kebersihan kandang.

2. Vaksinasi Anthrax di daerah endemis.

3. Melaksanakan prosedur penyembelihan ternak dengan benar

- Ternak dipotong di RPH

- Ternak diistirahatkan 12 jam sebelum penyembelihan

- Dilaksanakan pemeriksaan antemortem

- Penyembelihan sesuai dengan tata cara Islman di bawah pengawasan petugas yang berwenang dan pemeriksaan daging (post mortem)

- Memberikan cab/ stampel pada daging sebagai tanda bukti sehat dan layak dikonsumsi, jika hewan diduga dan atau positif Anthrax dilarang untuk disembelih.

4. Setiap ternak atau bahan asal hewan yang diperjualbelikan harus disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan dan Bahan Asal Hewan dari daerah asal ternak.

Acara di tutup dengan diskusi bersama.

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan