PENYULUHAN PENCEGAHAN STUNTING

PATALAN JAYA
Dipublikasi pada 21 July 2020

Deskripsi

  • Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi. Kebutuhan zat gizi akan meningkat pada masa percepatan pertumbuhan sang anak. Anak yang pertumbuhannya baik merupakan bukti yang menunjukan bahwa antara asupan dan kebutuhan gizinya seimbang, sedangkan anak yang pertumbuhannya tidak baik adalah bukti bahwa asupan dan kebutuhan gizinya tidaklah seimbang (kurang). Jika status gizi seorang anak normal maka anak tersebut akan tumbuh normal. Kebutuhan zat gizi anak usia 6-24 bulan meningkat seiring dengan terjadinya pertumbuhan pesat anak. Sementara air susu ibu dan pola makan anak yang kurang baik tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Maka diperlukan suatu alternatif untuk memenuhi kekurangan tersebut, yaitu dengan cara pemberian suplementasi zat tertentu yang dapat membantu pertumbuhan anak. Pola makan bayi dan anak di negara berkembang terutama di Indonesia yang khususnya di daerah pedesaan belum dapat memenuhi zat gizi yang dibutuhkan, terutama pada usia 6-24 bulan yang pada usia ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis yang sangat cepat. Akibat tidak terpenuhinya kebutuhan gizi dan masalah penyakit infeksi sebagai penyebab langsung masala gangguan pertumbuhan balita, dibutuhkan upaya intervensi gizi spesifik yang meliputi penilaian status gizi anak usia 0-24 bulan, pemenuhan kebutuhan gizi sesuai dengan angka kecukupan gizi, makanan pendamping ASI (MP ASI) dan ASI sampai 2 tahun, pemantauan pertumbuhan, imunisasi dasar lengkap, suplementasi Zink, suplementasi vitamin A, fortifikasi Besi, penanggulangan infeksi kecacingan, pencegahan malaria dengan kelambu berinsektisida, pencegahan dan pengobatan diare, sanitasi lingkungan, dan manajemen terpadu balita sakit.Stunting dapat diintervensi dengan gizi spesifik dan gizi negatif. Intervensi gizi spesifik merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30% penurunan stunting. Kerangka kegiatan intervensi gizi spesifik umumnya dilakukan pada sektor kesehatan dimulai dari masa kehamilan ibu hingga melahirkan balita. Yang meliputi intervensi gizi spesifik, yaitu pemberian makanan pada ibu hamil, ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, pemberian ASI didampingi oleh pemberian MPASI pada usia 6-24 bulan, dan berikan imunisasi lengkap pada anak. Intervensi gizi sensitif dilakukan melalui berbagai kebiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dan berkontribusi pada 70% intervensi stunting. Kegiatan terkait intervensi gizi sensitif dapat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang umumnya makro dan dilakukan secara lintas Kementerian dan Lembaga. 
  • Yang meliputi intervensi gizi sensitif, yaitu menyediakan dan memastikan akses pada air bersih dan sanitasi, menyediakan akses ke layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB), memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua, dan memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi serta gizi pada remaja.
Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan