Gambaran Umum
Desa Surengede merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kejajar , Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yang terdiri dari 3 Dusun, 4 RW, 23 RT dengan jumlah penduduk 3904 . berbatasan dengan sebelah utara Desa Patak Banteng, sebelah selatan desa kejajar, Sebelah Timur desa Igir Mranak, dan Sebelah Barat Desa Tieng ,Desa ini berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng, yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah serta udara yang sejuk karena berada di ketinggian lebih dari 1600 meter di atas permukaan laut. Di lereng sejuk Pegunungan Dieng, tersembunyi sebuah desa yang kaya akan pesona alam dan kearifan lokal—Desa Suren Gede, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Desa ini bukan sekadar titik di peta, melainkan jantung kehidupan yang berdetak dalam harmoni antara alam, budaya, dan semangat gotong royong masyarakatnya.
Pesona Alam yang Memukau
Suren Gede dikelilingi oleh perbukitan hijau dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Hamparan ladang kentang dan sayuran hijau menjadi pemandangan khas yang memanjakan mata, sementara embun pagi yang menyelimuti desa menambah kesan magis setiap harinya. Matahari terbit dari balik perbukitan seolah membangunkan desa dengan kehangatan yang perlahan merayap ke setiap sudutnya.
Kearifan Lokal dan Tradisi yang Mengakar
Masyarakat Suren Gede masih menjaga erat tradisi leluhur. Gotong royong menjadi nafas kehidupan, terlihat dari kebersamaan dalam membangun rumah, mengolah lahan, hingga perayaan adat yang masih lestari. Salah satu tradisi yang menarik adalah "Merti Desa", sebuah upacara adat sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah.
Pusat Literasi dan Pemuda Aktif
Tak hanya soal alam dan budaya, Suren Gede juga memiliki jiwa muda yang penuh semangat. Keberadaan Perpustakaan Mekarsari menjadi pusat literasi bagi masyarakat, sementara Pemuda Regenerasi Suren Gede (Presure) terus bergerak dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Potensi Ekonomi Berbasis Pertanian
Sebagai desa pertanian, Suren Gede dikenal sebagai penghasil kentang berkualitas tinggi yang menjadi komoditas utama warga. Selain itu, sayuran seperti kubis dan wortel juga tumbuh subur di tanahnya yang subur. Banyak warga yang mulai mengembangkan sektor agribisnis untuk meningkatkan perekonomian desa.
Destinasi yang Patut Dikunjungi
Jika berkunjung ke Suren Gede, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati suasana pedesaan yang asri, berinteraksi dengan masyarakat yang ramah, dan mencicipi hasil bumi segar langsung dari ladang. Desa ini juga menjadi jalur alternatif bagi para pelancong yang ingin menjelajahi kawasan Dieng dengan suasana yang lebih tenang dan alami.
Geografis
Desa Surengede memiliki
topografi lereng gunung dan bataran sungai
yang memberikan pemandangan alam
yang sangat eksotis. Dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan, desa ini
menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, termasuk kebun sayur dan lahan
pertanian yang terhampar luas. Iklim di Desa Surengede sejuk hingga dingin,
khususnya pada malam hari dan saat musim hujan, yang merupakan karakteristik
umum dari wilayah Dataran Tinggi Dieng.
Batas Wilayah
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan desa lain di Kecamatan Kejajar
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Wonosobo
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan kawasan hutan dan lereng Dieng
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan desa-desa pertanian lainnya
Topografi & Bentang Alam
- Bentuk Wilayah : Berbukit dan berbatasan dengan lereng-lereng pegunungan
- Jenis Tanah : Tanah vulkanik yang subur, cocok untuk pertanian hortikultura
- Sumber Air : Mata air pegunungan, sungai kecil, dan sistem irigasi sawah
- Iklim : Sejuk hingga dingin, dengan suhu berkisar 10-25°C dan kelembapan udara yang cukup tinggi
Potensi Alam
- Lahan Pertanian : Mayoritas warga memanfaatkan lahan untuk bertani kentang, kubis, wortel, dan sayuran dataran tinggi lainnya
- Hutan & Perbukitan : Sebagian wilayah masih berupa kawasan hijau yang berfungsi sebagai daerah resapan air
- Sumber Air & Sungai : Terdapat beberapa aliran air yang dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi pertanian dan kebutuhan rumah tangga
Dengan kondisi geografis ini, Suren Gede memiliki potensi besar dalam sektor pertanian serta ekowisata pedesaan yang menarik bagi wisatawan.
Sosial Ekonomi
Penduduk Desa Surengede umumnya berprofesi sebagai petani, dengan komoditas utama berupa sayuran dan kentang karena jenis tanaman tersebut cocok dengan iklim di Dataran Tinggi Dieng. Selain bertani, beberapa penduduk juga berkecimpung dalam sektor UMKM dengan memproduksi keripik kentang dan sudah terjual sampai ke luar kota , Desa Surengede juga sebagai pintu gerbang wisata Dieng.Perekonomian Desa Suren Gede didominasi oleh sektor pertanian dan perdagangan kecil, dengan beberapa warga mulai merambah ke sektor wisata dan industri kreatif.
Sektor Utama Perekonomian
✅ Pertanian (Mayoritas Mata Pencaharian)
- Komoditas utama: Kentang, kubis, wortel, dan sayuran dataran tinggi lainnya
- Sebagian warga mulai menerapkan teknik pertanian modern untuk meningkatkan hasil panen
✅ Peternakan
- Beberapa warga juga memelihara ternak seperti kambing, sapi, dan ayam sebagai sumber pendapatan tambahan
✅ Perdagangan & UMKM
- Warga menjual hasil pertanian ke pasar lokal dan luar daerah
- Usaha kecil seperti warung, toko kelontong, dan jasa pertukangan juga berkembang
- Ada beberapa warga yang mulai mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan seperti keripik kentang dan sayur organik kemasan
✅ Pariwisata & Ekowisata (Mulai Berkembang)
- Lokasi desa yang dekat dengan kawasan Dieng menjadikannya potensial untuk wisata pedesaan
- Beberapa warga mulai membuka homestay dan menyediakan pengalaman wisata pertanian bagi pengunjung
✅ Tenaga Kerja & Urbanisasi
- Sebagian pemuda memilih merantau ke kota untuk bekerja di sektor industri dan jasa
- Namun, ada tren kembali ke desa untuk mengembangkan potensi lokal, terutama di bidang pertanian dan pariwisata
Dengan kombinasi sektor ekonomi yang kuat dan potensi sosial yang solid, Desa Suren Gede memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Budaya dan Pariwisata
Desa Surengede kaya akan budaya yang masih terjaga hingga saat ini. yaitu Tradisi merdi Desa setiap awal tahun Hijriyah sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan. dan upacara keagamaan di bulan bulan tertentu di Tahun Hijriyah seperti Maulud Nabi, hari santri , isro' mi'roj , dll.
untuk pariwisata Desa Surengede telah mempunyai Destinasi wisata alam yaitu wisata Bukit gong yang baru baru ini dibuka menyajikan pemandangan alam yang eksotik dengan begroun gunung sindoro dan bukit bukit di sekitarnya dan hamparan lahan pertanian yang hijau.
1. Budaya dan Tradisi
Desa Suren Gede kaya akan budaya dan tradisi yang masih dijaga turun-temurun oleh masyarakatnya. Nilai-nilai gotong royong, kesederhanaan, dan kebersamaan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
✅ Tradisi Merti Desa
- Upacara adat sebagai bentuk syukur atas hasil bumi yang melimpah
- Biasanya diisi dengan doa bersama, kenduri, dan hiburan rakyat
✅ Kenduri dan Selamatan
- Dilaksanakan pada momen-momen penting seperti panen, hajatan keluarga, atau peringatan hari besar Islam
- Masyarakat berkumpul untuk berdoa dan makan bersama dalam nuansa kekeluargaan
✅ Wayang Kulit dan Kesenian Lokal
- Pertunjukan wayang kulit kadang masih diadakan dalam acara tertentu
- Beberapa warga juga memainkan kesenian tradisional seperti rebana dan hadroh
✅ Gotong Royong dan Sambatan
- Masyarakat bahu-membahu dalam membangun rumah, jalan desa, atau fasilitas umum
- Sambatan adalah tradisi tolong-menolong dalam kegiatan pertanian atau pekerjaan besar lainnya
✅ Kuliner Khas
- Geblek (makanan dari tepung tapioka dan bawang putih, digoreng hingga renyah)
- Tempe kemul (tempe goreng berbalut tepung kuning khas Wonosobo)
- Carica (buah khas Dieng yang diolah menjadi manisan segar)
2. Potensi Pariwisata
Meski belum sepopuler kawasan wisata Dieng, Desa Suren Gede memiliki potensi wisata yang menarik untuk dikembangkan, terutama berbasis wisata alam, budaya, dan edukasi pertanian.
✅ Wisata Alam dan Agrowisata
- Pemandangan Perbukitan & Ladang Sayur: Cocok untuk wisata fotografi dan tracking ringan
- Wisata Petik Sayur: Wisatawan bisa langsung memanen sayuran segar dari kebun warga
- Sumber Mata Air & Sungai Kecil: Bisa dikembangkan sebagai tempat wisata alam yang menenangkan
✅ Wisata Budaya dan Edukasi
- Belajar Tradisi Pertanian: Mengenal cara bertani kentang dan sayuran dataran tinggi langsung dari petani lokal
- Homestay & Live-in Experience: Menginap di rumah warga untuk merasakan kehidupan desa yang otentik
✅ Festival Desa & Event Tahunan (potensial untuk dikembangkan)
- Festival Merti Desa dengan pertunjukan kesenian tradisional dan bazar hasil bumi
- Lomba Kuliner Tradisional untuk memperkenalkan makanan khas desa
- Jelajah Alam Suren Gede: Trekking atau sepeda santai menikmati keindahan alam desa
Dengan perpaduan budaya yang kuat dan potensi wisata yang menjanjikan, Desa Suren Gede memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi desa wisata berbasis budaya dan pertanian.
Infrastruktur
Infrastruktur di Desa
Surengede telah berkembang dengan baik, dengan adanya akses jalan yang
memudahkan mobilitas penduduk . insfrastruktur ke lahan pertanian juga sudah
baik mengingat Penduduk desa Surengede kebanyakan adalah petani maka dengan
dukungan dari pemdes yang memfasilitasi infrstruktur agar para petani dapat
dengan mudah membawa hasil dari pertanian tersebut.
Infrastruktur Desa Suren Gede
Desa Suren Gede memiliki infrastruktur yang terus berkembang untuk mendukung aktivitas masyarakat, terutama di bidang pertanian, pendidikan, dan aksesibilitas. Berikut adalah gambaran infrastruktur utama di desa ini:
1. Akses Jalan dan Transportasi
✅ Jalan Desa
- Jalan utama desa sebagian besar sudah beraspal, namun beberapa jalan ke ladang atau permukiman masih berupa jalan tanah atau berbatu.
- Saat musim hujan, beberapa jalur menjadi licin dan sulit dilalui kendaraan.
✅ Transportasi Umum
- Tidak ada angkutan umum dalam desa, tetapi warga menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi sebagai alat transportasi utama.
- Untuk akses ke kecamatan atau kota, warga mengandalkan ojek atau angkutan pedesaan yang melayani jalur tertentu.
✅ Jembatan dan Saluran Air
- Beberapa jembatan kecil menghubungkan area pertanian dengan permukiman.
- Saluran irigasi yang mengalir dari sumber mata air pegunungan sangat penting bagi pertanian warga.
2. Fasilitas Umum
✅ Listrik dan Telekomunikasi
- Listrik dari PLN sudah menjangkau sebagian besar wilayah desa.
- Jaringan telekomunikasi cukup baik, tetapi di beberapa titik yang berbukit masih mengalami gangguan sinyal.
- Akses internet mulai tersedia melalui provider seluler, meski kecepatan jaringan masih terbatas.
✅ Sarana Pendidikan
- Sekolah Dasar (SD) tersedia di desa untuk pendidikan dasar.
- Madrasah dan TPQ aktif sebagai tempat belajar agama bagi anak-anak.
- Untuk jenjang pendidikan lebih tinggi (SMP/SMA), siswa harus bersekolah di kecamatan atau kota terdekat.
- Perpustakaan Mekarsari berfungsi sebagai pusat literasi masyarakat.
✅ Fasilitas Kesehatan
- Puskesmas Pembantu tersedia untuk layanan kesehatan dasar.
- Untuk perawatan lebih lanjut, warga harus pergi ke Puskesmas di Kecamatan Kejajar atau rumah sakit di Wonosobo.
- Posyandu rutin diadakan untuk layanan kesehatan ibu dan anak.
3. Sarana Ibadah dan Sosial
✅ Masjid dan Mushola
- Terdapat beberapa masjid dan mushola yang menjadi pusat kegiatan keagamaan warga.
- Kegiatan seperti pengajian, tadarus, dan peringatan hari besar Islam rutin diadakan.
✅ Balai Desa
- Berfungsi sebagai pusat administrasi dan tempat pertemuan warga untuk musyawarah atau acara sosial.
✅ Lapangan dan Sarana Olahraga
- Terdapat lapangan terbuka yang sering digunakan untuk bermain sepak bola, voli, dan kegiatan olahraga lainnya.
4. Sarana Pendukung Ekonomi
✅ Pasar dan Warung Desa
- Tidak ada pasar besar di desa, tetapi warga biasanya berbelanja di warung-warung kecil.
- Pasar tradisional terdekat berada di kecamatan, yang menjadi pusat jual beli hasil pertanian warga.
✅ Saluran Irigasi untuk Pertanian
- Sistem irigasi dari mata air pegunungan sangat penting untuk pertanian kentang dan sayuran.
- Beberapa warga mulai menggunakan sistem pompa air untuk meningkatkan efisiensi pertanian.
Tantangan dan Pengembangan Infrastruktur
🔸 Peningkatan Jalan dan Aksesibilitas → Beberapa jalan ke ladang masih sulit dilalui saat musim hujan.
🔸 Penguatan Jaringan Telekomunikasi → Beberapa titik masih mengalami kendala sinyal dan internet.
🔸 Fasilitas Kesehatan yang Lebih Lengkap → Warga masih perlu pergi ke kota untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih kompleks.
🔸 Pengembangan Sarana Ekonomi → Potensi wisata dan UMKM bisa dikembangkan lebih lanjut dengan dukungan infrastruktur yang memadai.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 3919
Jumlah Kepala Keluarga 1273
Jumlah PUS 652
Keluarga yang Memiliki Balita 272
Keluarga yang Memiliki Remaja 367
Keluarga yang Memiliki Lansia 459
Jumlah Remaja 595
Total
529Total 123
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Perusahaan (CSR) Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Asih Suhastuti 196904042007012022 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
15 orang pokja terlatih dari 17 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Data Sektoral |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Mingguan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |