PENGAJIAN RUAHAN DUSUN KROTOK DESA PAKUNCEN

BANGKIT
Dipublikasi pada 18 February 2025

Deskripsi

Ruwahan adalah tradisi yang diselenggarakan oleh masyarakat Jawa sebulan sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Tradisi Ruwahan yang dilakukan di bulan Ruwah tersebut bertujuan untuk mengirim doa untuk para leluhur yang sudah meninggal.

Selain mengirim doa, Ruwahan juga dilakukan untuk memohon ampunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Ruwahan juga diisi dengan kenduri warga sebagai ungkapan terima kasih atas limpahan rezeki dan keselamatan dalam bekerja.

Ruwahan juga menjadi momen masyarakat Jawa dalam mengekspresikan persamaan hak dan kewajiban antarsesama manusia sebagai umat Tuhan. Dalam tradisi tersebut, seluruh lapisan masyarakat berkedudukan sama, yakni sebagai penyelenggara tradisi dan penyedia sesaji yang mendapatkan rezeki dari Tuhan.

Prosesi Tradisi Ruwahan

Kegiatan yang dilakukan dalam tradisi Ruwahan adalah membersihkan makam leluhur sebelum akhirnya nyadran bersama atau ziarah kubur sambil membawa kembang setaman dan kemenyan atau setanggi.

Di masyarakat pedesaan, tradisi Ruwahan berupa nyadran biasa dilakukan di makam atau di rumah seseorang yang dituakan. Masing-masing keluarga membawa berbagai macam makanan ke tempat nyadran.

Kemudian dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh seorang kaum. Makanan yang dibawa oleh peserta Ruwahan lalu ditukarkan antar keluarga serta dimakan bersama-sama di tempat tersebut.

Kegiatan ini terlaksanan dengan antusias peserta cukup baik.

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan