PENGAJIAN RUAHAN DUSUN KROTOK DESA PAKUNCEN
Deskripsi
Ruwahan adalah tradisi yang diselenggarakan oleh
masyarakat Jawa sebulan sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Tradisi Ruwahan yang dilakukan di bulan Ruwah tersebut bertujuan untuk mengirim
doa untuk para leluhur yang sudah meninggal.
Selain mengirim doa, Ruwahan juga dilakukan untuk
memohon ampunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Ruwahan juga diisi dengan kenduri
warga sebagai ungkapan terima kasih atas limpahan rezeki dan keselamatan dalam
bekerja.
Ruwahan juga menjadi momen masyarakat Jawa dalam
mengekspresikan persamaan hak dan kewajiban antarsesama manusia sebagai umat
Tuhan. Dalam tradisi tersebut, seluruh lapisan masyarakat berkedudukan sama,
yakni sebagai penyelenggara tradisi dan penyedia sesaji yang mendapatkan rezeki
dari Tuhan.
Prosesi Tradisi Ruwahan
Kegiatan yang dilakukan dalam tradisi Ruwahan adalah
membersihkan makam leluhur sebelum akhirnya nyadran bersama atau ziarah kubur
sambil membawa kembang setaman dan kemenyan atau setanggi.
Di masyarakat pedesaan, tradisi Ruwahan berupa
nyadran biasa dilakukan di makam atau di rumah seseorang yang dituakan.
Masing-masing keluarga membawa berbagai macam makanan ke tempat nyadran.
Kemudian dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh
seorang kaum. Makanan yang dibawa oleh peserta Ruwahan lalu ditukarkan antar
keluarga serta dimakan bersama-sama di tempat tersebut.
Kegiatan ini terlaksanan dengan antusias peserta cukup baik.