KEGIATAN PEMBINAAN POKTAN BKR
Deskripsi
NOTULEN
KEGIATAN POKTAN DI
KAMPUNG KB KOTO ANAU TAPAN
NAGARI KOTO ANAU TAPAN
I. PENDAHULUAN
Kegiatan Poktan Kampung KB Berkualitas dilaksanakan pada:
Hari
: Selasa
Tanggal
: 24 September 2024
Jam
: 09.00 wib s/d
selesai
Tempat
: Kampung KB Koto Anau
Tapan
Peserta
: 15 Orang
Narasumber : UPT Puskesmas Tapan
II. RINCIAN KEGIATAN
A. Pembukaan
Oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Debby Hendriane, SKM.
B. Kata Sambutan
Oleh Koordinator Lapangan KB Kecamatan Basa Ampek Balai
Tapan (Yanti Srinita Utami, S.Pd), dalam kata sambutan ini di jelaskan tentang Proses reproduksi
merupakan proses melanjutkan keturunan yang menjadi tanggung jawab bersama
laki-laki maupun perempuan. Karena itu baik laki-laki maupun perempuan harus
tahu dan mengerti mengenai berbagai aspek kesehatan reproduksi. Kesehatan
reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan
proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak
semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat
secara mental serta sosial kultural.
C. Penyampian Materi
1.
Materi
di jelaskan oleh Bidan UPT Puskesmas Tapan
2.
Kesehatan Reproduksi
adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal
yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi.
3.
Masalah remaja
Program kesehatan reproduksi remaja mulai menjadi perhatian pada beberapa tahun
terakhir ini karena beberapa alasan:
·
Ancaman HIV/AIDS menyebabkan perilaku
seksual dan kesehatan y yreproduksi remaja muncul ke permukaan. Diperkirakan
20-25% dari semua infeksi HIV di dunia terjadi pada remaja. Demikian pula
halnya dengan kejadian IMS yang tertinggi di remaja, khususnya remaja
perempuan, pada kelompok usia 15-29.
·
Walaupun angka kelahiran pada perempuan
berusia di bawah 20 tahun menurun, jumlah kelahiran pada remaja meningkat
karena pendidikan seksual atau kesehatan reproduksi serta pelayanan yang
dibutuhkan.
·
Bila pengetahuan mengenai KB dan metode
kontrasepsi meningkat pada pasangan usia subur yang sudah menikah, tidak ada
bukti yang menyatakan hal serupa terjadi pada populasi remaja.
·
Pengetahuan dan praktik pada tahap remaja
akan menjadi dasar perilaku yang sehat pada tahapan selanjutnya dalam
kehidupan. Sehingga, investasi pada program kesehatan reproduksi remaja akan
bermanfaat selama hidupnya.
·
Kelompok populasi remaja sangat besar;
saat ini lebih dari separuh populasi dunia berusia di bawah 25 tahun dan 29%
berusia antara 10-25 tahun.
4.
Remaja perlu mengetahui kesehatan
reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta
berbagai faktor yang berhubungan. Dengan informasi yang benar, diharapkan
remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses
reproduksi
III. KESIMPULAN
Dengan
adanya pertemuan Poktan diharapkan kegiatan tersebut bermanfaat untuk
Masyakarat.
IV.
PENUTUP
Pelaksanaan
Kegiatan Poktan ini Berjalan dengan lancar.