DAPUR SEHAT ATASI STUNTING (DASHAT)
Deskripsi
Secara umum kegiatan DASHAT bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi
masyarakat melalui optimalisasi sumber daya pangan lokal dalam rangka mempercepat upaya penurunan
stunting di tingkat desa/kelurahan. Secara khusus, kegiatan ini bertujuan
untuk:
1.
Menyediakan sumber pangan sehat dan padat gizi untuk masyarakat,
khususnya keluarga risiko stunting, yaitu keluarga yang memiliki anak baduta,
ibu hamil, ibu menyusui/bufas.
2.
Mengolah dan mendistribusikan makanan tambahan bernutrisi seimbang
kepada keluarga beresiko stunting.
3.
Memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan pangan sehat
bergizi berbasis sumber daya local dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat
dalam bentuk kegiatan DASHAT
4.
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kelompok usaha keluarga
atau masyarakat untuk memproduksi pangan sehat dan padat gizi sesuai dengan
kearifan local.
5.
Mendorong munculnya kelompok usaha keluarga dan masyarakat yang
berkelanjutan di tingkat
lokal, dengan tetap
memprioritaskan tujuan mendukung
pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
1.
Manfaat
1. Mencegah /menurunkan angka stunting di
wilayah Kampung KB Desa Lembar
2. Menambah pengetahuan ibu yang memiliki anak
baduta, ibu hamil dan ibu menyusui/ ibu nifas mengenai pengolahan bahan pangan
lokal yang bergizi
3. Menambah pengetahuan ibu tentang kandungan gizi yang ada pada bahan makananWaktu Dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan 10 Mei 2023 di Kampung Keluarga
Berkualitas Desa Lembar
Sasaran Kegiatan
-
Ketua
TP PKK Tingkat Desa/ Kelurahan.
-
Kader.
-
Penyuluh
KB/PLKB.
-
Tenaga
Kesehatan dan atau ahli Gizi Puskesmas.
-
Tim
Pendamping Keluarga.
- Keluarga Bersiko Stunting.
Membuat
makanan bergizi dari bahan-bahan yang mudah ditemukan dan disenangi oleh
anak-anak. Baik dalam segi bentuk maupun rasa. Jika bentuk disenangi oleh
anak-anak harus diimbangi dengan rasa yang enak. Jika bentuk tidak menarik maka
anak-anak tidak ingin merasakan makanan bergizi, akan tetapi jika divariasikan,
akan menambah daya Tarik. Seperti ikan, banyak anak yang tidak suka makan ikan,
maka dapat divariasikan dengan membuat nugget ikan. Kemudian banyak anak juga
yang tidak suka memakan sayuran, maka dapat dicampur dengan makanan lainnya
sehingga cita rasa sayuran tidak terasa tapi tidak mengurangi nilai gizi dari
olahan makanan.
Penyajian makanan yang tidak menarik
atau hanya diolah seadanya seperti kelor dimasak sayur bening, bayam dimasak
sayur bening, ikan digoreng seadanya, maka tidak menimbulkan nafsu makan.
Sehingga ibu-ibu harus membuat makanan yang menarik dan disukai oleh anak-anak.
Sayur bayar bisa dicampurkan pada makanan olahan seperti nugget atau bakso.
Ikan yang dapat digunakan seperti tongkol, tengiri yang mudah ditemukan. Ikan
tidak hanya dikonsumsi seperi menggorengnya saja, akan tetapi juga diolah menjadi
nugget ataupun bakso. Makanan yang menarik diharapkan dapat meningkatkan selera
makan anak.
Makanan sehat dan bergizi adalah jenis
makanan yang mengandung nilai gizi seimbang dan diperlukan oleh tubuh, seperti
vitamin, mineral, karbohidrat, protein, serat, dan air. Tidak hanya memenuhi
gizi seimbang, makanan bergizi juga harus diolah secara hygienis atau bersih,
sehingga tidak terkontaminasi dengan bakteri yang mengurangi nilai gizi pada
makanan anak.
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini, otak
balita telah siap menghadapi berbagai stimulasi seperti belajar berjalan dan
berbicara lebih lancer, sehingga harus memenuhi makanan bergizi dan seimbang
seperti:
· Gula dan Garam.
Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang
dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. Cermati makanan si Kecil karena makanan
orang dewasa belum tentu cocok untuknya. Kadang makanan Ibu terlalu banyak
garam atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan.
· Porsi Makan Anak Balita. Porsi makan si Kecil juga
berbeda dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang
lengkap nutrisi dalam jumlah lebih kecil namun sering.
· Kebutuhan Energi & Nutrisi Anak Balita. Bahan
makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin,
mineral dan serat wajib dikonsumsi si Kecil setiap hari. Atur agar semua sumber
gizi tersebut ada dalam menu setiap hari.
·
Susu
Pertumbuhan Balita. Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting
dikonsumsi si Kecil. Sedikitnya balita membutuhkan 350 ml susu per hari. Susu
Pertumbuhan dari Nutricia merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas dan menjadi pelengkap menu si
Kecil.
Menu Seimbang Balita erupakan kombinasi dari berbagai bahan
berikut:
ü Karbohidrat
Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi. Kenalkan beragam
karbohidrat secara bergantian. Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa
diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau
donat kentang yang lezat.
ü Buah dan sayur
Kenalkan anak pada buah dan sayur, seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat,
dan wortel. Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda. Berikan setiap
hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.
ü Susu dan produk olahannya
Berikan anak susu pertumbuhan, keju, dan yoghurt. Pastikan balita Ibu
mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari konsumsi susunya.
ü Protein
Pastikan anak konsumsi protein seperti ikan, susu, daging, telur,
kacang-kacangan. Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber
protein lain. Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar
vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.
ü Lemak
Seperti yang terdapat dalam minyak, santan, mentega, roti, dan kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak. Pastikan si Kecil mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula tidak digunakan sebagai pengganti jenis makanan lainnya (seperti karbohidrat).
Makanan yang Harus Dihindari Anak untuk Dikonsumsi. Beberapa makanan
perlu perhatian ekstra untuk dihindari, diantaranya:
- Makanan yang terlalu
berminyak, junk food, dan makanan berpengawet sebaiknya
dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan keluarga terutama
untuk si Kecil.
- Penggunaan garam bila
diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit. Pilih garam beriodium
yang baik untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam kemasan, perhatikan
juga kandungan garamnya.
- Aneka jajanan di
pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya. Ibu
bisa membuat sendiri 'jajanan' untuk balita Ibu hingga ia tidak tergiur
untuk jajan.
- Telur dan kerang,
karena seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila Ibu tidak
memilih yang segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur
sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.
- Kacang-kacangan bisa
menjadi pencetus alergi. Jangan berikan kacang bila si Kecil belum
terampil mengunyah karena bisa tersedak.