DAPUR SEHAT ATASI STUNTING (DASHAT)
Deskripsi
Kegiatan ini bertujuan untuk Secara umum kegiatan DASHAT bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui optimalisasi sumber daya pangan lokal dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan. Secara khusus, kegiatan ini bertujuan untuk: 1. Menyediakan sumber pangan sehat dan padat gizi untuk masyarakat, khususnya keluarga risiko stunting, yaitu keluarga yang memiliki anak baduta, ibu hamil, ibu menyusui/bufas. 2. Mengolah dan mendistribusikan makanan tambahan bernutrisi seimbang kepada keluarga beresiko stunting. 3. Memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan pangan sehat bergizi berbasis sumber daya local dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan DASHAT. 4. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kelompok usaha keluarga atau masyarakat untuk memproduksi pangan sehat dan padat gizi sesuai dengan kearifan local. 5. Mendorong munculnya kelompok usaha keluarga dan masyarakat yang berkelanjutan di tingkat lokal, dengan tetap memprioritaskan tujuan mendukung pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang dihadiri oleh - Ketua TP PKK Tingkat Desa, Kader, Penyuluh KB/PLKB, Tenaga Kesehatan dan atau ahli Gizi Puskesmas, Tim Pendamping Keluarga, Keluarga Bersiko Stunting.
Mencegah stunting sudah bisa dilakukan melalui pemenuhan
nilai Gizi pada ibu hamil dan balita. Gizi merupakan zat makanan pokok
yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi seimbang
adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur
dan status Kesehatan. Gizi sangat berkaitan erat dengan kesehatan dan
peningkatan kualitas hidup. Gizi yang baik bisa membantu
mengoptimalkan fungsi tubuh, mencegah serta membantu penanganan penyakit.
Sistem kekebalan tubuh anak terbentuk dari asupan gizi yang
diterimanya sejak dini.
Usia balita adalah masa periode emas yang sangat penting dan tidak boleh
sampai terlewatkan. Sebab pada rentang usia ini tumbuh kembang anak balita
tentu sudah semakin pesat dari segala sisi. Tidak hanya kemampuan motorik dan
sosial emosionalnya yang makin bertambah, tapi juga kemampuan otaknya.
Bayangkan saja, karena sekitar 80% perkembangan kognitif anak terjadi paling
optimal pada 3 tahun pertama kehidupannya. Menariknya lagi, 90% pertumbuhan
otak anak masih akan terus berlangsung hingga usia 5 tahun.
Sehingga penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya peran
nutrisi di 5 tahun pertama usia anak-anak. Nutrisi akan menjadi pondasi untuk
pengembangan keterampilan kognitif, motorik, dan sosio-emosional sepanjang masa
kanak-kanak dan dewasa nanti. Sebaliknya, kekurangan gizi pada anak balita
diketahui bisa memengaruhi kesiapannya bersekolah nanti. Sebab, penelitian dari
jurnal Nutrition Reviews tahun 2014 bahkan melaporkan, kekurangan gizi pada
anak usia dini cenderung berisiko mempengaruhi proses berpikir, perilaku, dan
produktivitas anak di usia sekolah.
Melihat pentingnya gizi bagi tumbuh kembang balita, maka ibu atau
keluarga yang memiliki balita harus mampu mengolah makanan yang sehat dan
bernilai gizi. Melalui dapur sehat atasi stunting Keluarga balita dapat belajar
bagaimana cara mengolah makanan local menjadi makanan yang disukai oleh balita
baik dari segi bentuk dan rasa namun tidak mengurangi nilai gizi makanan.
Makanan sehat dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada disekitar
kita. Keluarga balita dapat memanfaatkan daun kelor sebagai campuran dalam
membuat bakso ayam ataupun ikan, sehingga selain mengkonsumsi protein, balita
juga mengkonsumsi sayuran melalui fortifikasi bahan makanan. Balita yang tidak
suka sayur bisa dimodifikasi menjadi campuran olahan lainnya.
Buah juga menjadi salah satu nilai gizi tambahan yang sangat mudah diperoleh. Pepaya dan pisang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, keberadaannyapun tidak sulit dan harganya tidak mahal. Keluarga balita bisa memanfaatkan buah menjadi jus ataupun makanan yang disukai oleh balita. Melalui dapur sehat atasi stunting, diharapkan keluarga balita mampu menyediakan makanan yang sehat dan bergizi. Sehingga pada akhirnya dapat mencegah kejadian stunting pada balita di Desa Lembar.