DAPUR SEHAT ATASI STUNTING (DASHAT)

Kampung KB Desa Lembar
Dipublikasi pada 16 May 2023

Deskripsi

                         Kegiatan ini bertujuan untuk Secara umum kegiatan DASHAT bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui optimalisasi sumber daya pangan lokal dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan. Secara khusus, kegiatan ini bertujuan untuk:  1. Menyediakan sumber pangan sehat dan padat gizi untuk masyarakat, khususnya keluarga risiko stunting, yaitu keluarga yang memiliki anak baduta, ibu hamil, ibu menyusui/bufas. 2. Mengolah dan mendistribusikan makanan tambahan bernutrisi seimbang kepada keluarga beresiko stunting. 3.  Memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan pangan sehat bergizi berbasis sumber daya local dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan DASHAT. 4. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kelompok usaha keluarga atau masyarakat untuk memproduksi pangan sehat dan padat gizi sesuai dengan kearifan local. 5. Mendorong munculnya kelompok usaha keluarga dan masyarakat yang berkelanjutan  di  tingkat  lokal,  dengan  tetap  memprioritaskan  tujuan mendukung pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang dihadiri oleh -          Ketua TP PKK Tingkat Desa,  Kader, Penyuluh KB/PLKB, Tenaga Kesehatan dan atau ahli Gizi Puskesmas, Tim Pendamping Keluarga,   Keluarga Bersiko Stunting.

Mencegah stunting sudah bisa dilakukan melalui pemenuhan nilai Gizi pada ibu hamil dan balita. Gizi merupakan zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status Kesehatan. Gizi sangat berkaitan erat dengan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup. Gizi yang baik bisa membantu mengoptimalkan fungsi tubuh, mencegah serta membantu penanganan penyakit. Sistem kekebalan tubuh anak terbentuk dari asupan gizi yang diterimanya sejak dini.

Usia balita adalah masa periode emas yang sangat penting dan tidak boleh sampai terlewatkan. Sebab pada rentang usia ini tumbuh kembang anak balita tentu sudah semakin pesat dari segala sisi. Tidak hanya kemampuan motorik dan sosial emosionalnya yang makin bertambah, tapi juga kemampuan otaknya. Bayangkan saja, karena sekitar 80% perkembangan kognitif anak terjadi paling optimal pada 3 tahun pertama kehidupannya. Menariknya lagi, 90% pertumbuhan otak anak masih akan terus berlangsung hingga usia 5 tahun.

Sehingga penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya peran nutrisi di 5 tahun pertama usia anak-anak. Nutrisi akan menjadi pondasi untuk pengembangan keterampilan kognitif, motorik, dan sosio-emosional sepanjang masa kanak-kanak dan dewasa nanti. Sebaliknya, kekurangan gizi pada anak balita diketahui bisa memengaruhi kesiapannya bersekolah nanti. Sebab, penelitian dari jurnal Nutrition Reviews tahun 2014 bahkan melaporkan, kekurangan gizi pada anak usia dini cenderung berisiko mempengaruhi proses berpikir, perilaku, dan produktivitas anak di usia sekolah.

Melihat pentingnya gizi bagi tumbuh kembang balita, maka ibu atau keluarga yang memiliki balita harus mampu mengolah makanan yang sehat dan bernilai gizi. Melalui dapur sehat atasi stunting Keluarga balita dapat belajar bagaimana cara mengolah makanan local menjadi makanan yang disukai oleh balita baik dari segi bentuk dan rasa namun tidak mengurangi nilai gizi makanan.

Makanan sehat dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada disekitar kita. Keluarga balita dapat memanfaatkan daun kelor sebagai campuran dalam membuat bakso ayam ataupun ikan, sehingga selain mengkonsumsi protein, balita juga mengkonsumsi sayuran melalui fortifikasi bahan makanan. Balita yang tidak suka sayur bisa dimodifikasi menjadi campuran olahan lainnya.

Buah juga menjadi salah satu nilai gizi tambahan yang sangat mudah diperoleh. Pepaya dan pisang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, keberadaannyapun tidak sulit dan harganya tidak mahal. Keluarga balita bisa memanfaatkan buah menjadi jus ataupun makanan yang disukai oleh balita. Melalui dapur sehat atasi stunting, diharapkan keluarga balita mampu menyediakan makanan yang sehat dan bergizi. Sehingga pada akhirnya dapat mencegah kejadian stunting pada balita di Desa Lembar.


Sesi Kegiatan Kasih Sayang

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan