Pertemuan ketahanan Keluarga (BKB) pada Kampung Dusun Aiq Genit

Aiq Genit
Dipublikasi pada 08 October 2019

Deskripsi

Pertemuan : Rapat Pertemuan Ketahanan Keluarga Berbasis Tribina (BKB) Kampung KB Dusun Aiq Genit Desa Senteluk Kecamatan
Hari/Tanggal : Selasa, 8 Oktober 2019
Jam : 14.00 WITA- Selesai
Tempat : Yayasan Dusun Aiq Genit Desa Senteluk
Nara Sumber : 1. Kabid K3 DP2KBP3A Kabupaten Lombok Barat
2. Bidan UPT BLUD Puskesmas Meninting
3. Kasi Ketahanan Bina Keluarga Balita DP2KBP3A Kab.Lobar
4. Ka. UPTD DP2KBP3A Kecamatan Batulayar
Pencatat/Notulis : Nurfitria Hariyani, S.KM
Peserta : - Anggota Pokja Kampung KB Dusun Aiq Genit Desa Senteluk
- Kader BKB
- Anggota BKB
HASIL PERTEMUAN
 Rapat Pertemuan Ketahanan Keluarga Kampung KB Dusun Aiq Genit Desa Senteluk Kecamatan Batulayar bertujuan untuk sebagai wadah pertemuan Bina Keluarga Balita (BKB) dan pemantapan pemahaman kader serta pembinaan kader dan keluarga yang memiliki anak umur 0-6 tahun seperti yang disampaikan oleh Ka. UPTD DP2KBP3A. Pertemuan ketahan keluarga ini juga membahas mengenai administrasi kegiatan BKB mulai dari SK hingga pencatatan laporan, fungsi BKB, dan BKB KIT.
 Kepala Bidang K3 menjelaskan mengenai administrasi yang harus dimiliki oleh kelompok BKB agar dapat diakui secara legal oleh pemerintah desa dan BKKBN. Pengurusan administrasi ini juga bertujuan agar kelompok BKB di kampung KB untuk menjamin kegiatan yang akan dilaksanakan di kelompok BKB, sehingga program atau kegiatan BKB dapat berjalan dan menjadi percontohan sebagai kampung KB.
 Kabid K3 menjelaskan administrasi yang dibutuhkan kelompok BKB adalah
1. SK (Surat Kerja) sebagai aspek legalitas kelompok yang diakui oleh kepala desa. Dengan adanya SK diharapkan BKB dapat pengakuan secara resmi oleh perangkat desa, sehingga ketika ada kegiatan kelompok BKB dapat mengajukan bantuan berupa proposal pada desa.
2. K0 yaitu berupa formulir data potensi kelompok BKB yang harus dibuat oleh PKB/PLKB beserta PPKB dan kader. K0 harus diisi untuk melaporkan kegiatan secara online sehingga keberadaan kelompok BKB dapat diakui oleh BKKBN. K0 dibuat setiap tahun dan diisi di awal tahun
3. R1/BKB/13 merupakan formulir registrasi keluarga yang memiliki balita menurut Sistem Informansi Kependudukan dan Keluarga (SIGA). R1 bertujuan untuk memonitor kegiatan BKB yang dibuat oleh PKB beserta kader dan PPKBD
4. CI/BKB/13 yaitu catatan kelompok kegiatan BKB yang harus dikerjakan setiap bulan. C1 ini merupakan gambaran kegiatan BKB setiap bulan. Data pada C1 ini harus sinkron dengan data pada R1, hal ini disebabkan karena C1 merupakan lanjutan kegiatan di R1. C1 harus dikontrol oleh PKB untuk membuat laporan F1 Dal.
Selain 4 administrasi diatas, Kabid k3 juga menjelaskan harus ada beberapa buku yang dimiliki oleh kelompok BKB yaitu buku data balita, buku surat masuk, buku daftar hadir menurut kelompok umur, buku kegiatan kelompok umur, buku tamu, buku konseling, dan buku rujukan.
Setelah penjelasan mengenai administrasi kemudian dilanjutkan tentang pentingnya BKB. Menurut Bikor Puskesmas BKB itu menjadi penting karena dalam BKB membahas tentang pola asuh anak yang baik dan benar, orangtua dapat mengetahui bagaimana tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan hingga lahir. Tumbuh kembang anak akan sangat berpengaruh tergantung dari kecerdasan orangtua seperti mengatur gizi seimbang untuk tumbuh kembang anak, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Bikor puskesmas juga menjelaskan bahwa pentingnya peran orangtua dalam mengasuh anak mulai dari memberikan asi ekslusif sampai dengan masalah-masalah yang timbul pada balita. Sehingga BKB menjadi sangat penting karena orangtua dapat berbagi pengalaman dengan orangtua yang memiliki balita berdasarkan kelompok umur. Selain itu dalam BKB juga dijelaskan mengenai pendidikan seksual pada ibu, sehingga ibu ataupun ayah tahu apa yang harus dilakukan sehingga mencegah anak dari kekerasan seksual dikemudian hari.
Ibu Bikor juga mengharapkan terus diadakan pertemuan setiap 1 bulan sekali untuk melihat tumbuh kembang anak, membahas mengenai permasalahan anak, dan merangsang tumbuh kembang anak, serta menciptakan lingkungan ramah anak.
Selanjutnya penjelasan mengenai BKB KIT Reguler yang disampaikan oleh kasi ketahanan BKB. Ibu kasi menjelaskan bahwa materi pada modul APE tidak berbeda dari modul sebelumnya, hanya saja menambahkan materi tentang bagaimana mengasuh anak di era digital. Buku panduan BKB yang tertuang dalam BKB Kit juga menjelaskan bagaimana cara mengasuh balita untuk menuju orangtua hebat. Orangtua dapat dikatakan hebat apabila orangtua dapat mengasuh anak dengan baik dan benar, serta anak memiliki karakter yang cerdas.
Ibu kasi juga menjelaskan untuk menjadikan orangtua yang hebat maka dalam BKB dilakukan 13 pertemuan yang bertujuan agar orangtua bisa merencanakan hidup berkualitas dan memahami tentang 8 fungsi keluarga. Untuk mencapai tujuan maka kasi ketahanan BKB menjelaskan bahwa dibutuhkan BKB kit yang didalamnya berisi buku panduan dan media berupa CD tentang cara menjadi orangtua hebat, dan buku penyuluhan 1000 hari pertama kehidupan, serta buku tumbuh kembang anak.
Pada pertemuan ini kasi ketahanan BKB memberikan BKB KIT untuk menunjang penyuluhan kader pada keluarga yang memiliki balita. Ibu kasi juga mengharapkan adanya pertemuan lebih lanjut untuk mempraktekan BKB KIT sehingga pemahaman kader semakin meningkat.
            Batulayar, 8 Oktober 2019
                               Notulis,
                     Nurfitria Hariyani, S.KM
                NIP 19930330 201902 2 005

Sesi Kegiatan Pendidikan

Instansi Pembina Kegiatan

Tidak ada

Sasaran Kegiatan