Gambaran Umum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara umum Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program kependudukan, KB, dan pembangunan Keluarga (KKBPK) yang Oleh Bapak dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) diubah menjadi Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana) demikian pula pembangunan di berbagai sektor, dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas
Secara khusus, Kampung KB dibentuk untuk meningkatkan peran seluruh pihak dalam memfasilitasi, mendampingi, dan membina masyarakat untuk penyelenggaraan program Bangga Kencana dan pembangunan sektor terkait. Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan dan dapat dijadikan sebagai wahana pemberdayaan masyarakat melalui berbagai macam program yang mengarah pada upaya mengubah sikap, perilaku, dan cara berpikir masyarakat ke arah yang lebih baik.
Diharapkan, kampung yang tadinya tertinggal dan terbelakang dapat sejajar dengan daerah lainnya yang sudah lebih baik. Masyarakat yang tadinya tidak memiliki kegiatan dapat bergabung dengan kelompok usaha yang produktif.
Selain dikategorikan desa tertinggal, latar belakang dipilihnya Desa Garagata sebagai salah satu Kampung KB di Kabupaten Tabalong adalah karena rendahnya capaian MKJP . Camat Jaro pada waktu itu yaitu Bpk. Putra Perdana Rahmatullah, STTP selanjutnya mengusulkan ke Bid.Dalduk Dinas P3AP2KB Kab. Tabalong.
Tepat Tanggal 13 September 2018 Bertempat di Taman Kota Tanjung. Bapak Bupati Tabalong, Bapak H. Anang Syakhfiani meresmikan 12 Kampung KB yang tersebar di 12 Kecamatan se Kab. Tabalong secara serentak.
Pada Tanggal 18 Oktober 2018 Peresmian kembali digelar ditingkat kecamatan bertempat di Kantor Desa Garagata oleh Camat jaro dihadiri oleh Kepala Dinas P3AP2KB beserta Kabid Dalduk, Danramil, Ketua TP.PKK Kecamatan dan Desa, Kapolsek, Kepala KUA, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Kader Pembangunan, Tokoh Agama dan Masyarakat Desa Garagata, serta Motivator KB Tk. Kecamatan.
Dari sini kemudian terbit SK Bupati Kab. Tabalong Tentang Pokja Kampung KB Tingkat Kabupaten. Dan Pokja Kampung KB Tingkat Kec.
Dalam perjalanannya realisasi program Kampung KB di Desa Garagata bukanlah tanpa kendala, banyak tantangan-tantangan yang dihadapi seperti :
1. Program Kampung KB tidak serta merta mendapat dukungan seluruh lapisan Masyarakat.
2. Perlu pendekatan khusus dalam menyamakan visi dan misi dalam mengembangkan potensi desa melalui program Kampung KB
3. Mindsett Masyarakat yang memandang Kampung KB hanyalah berkutat membahas permasalahan KB (Alat Kontrasepsi) sehingga banyak yang kurang tertarik dan mengganggap bahwa urusan KB adalah urusan perempuan. Hal ini berimbas pada kurangnya animo dan partisipasi masyarakat dalam mensukseskan program Kampung KB di Desa..
Akan tetapi Seiring berjalannya waktu berkat pendekatan yang dilakukan secara kontinyu baik melalui Forum Musyawarah Desa, Lokakarya Mini maupun advokasi tokoh formal dan stake holder perlahan tapi pasti program kampung KB mulai mendapat perhatian khusus. Hal ini ditandai dengan menguatnya dukungan baik moril maupun fasilitasi materil dari Tokoh formal khususnya Kepala Desa Garagata beserta jajarannya. Terlebih setelah Kades beserta dua Aparat desa mengikuti kegiatan penambahan wawasan Desa Kampung KB Percontohan - Desa Pacu Solah Nusa Tenggara Barat.
Berkat dukungan inilah geliat progres kegiatan di Kampung KB Desa Garagata mulai terlihat. Sebagai wujud Apresiasi dari OPD yang membidangi yaitu Bid Dalduk, Desa Garagata ditunjuk Sebagai Kampung KB Percontohan Tahun 2019 berbarengan dengan Desa Padangin Kecamatan Muara Harus.
Kemudian dari hasil musyawarah bersama dalam suatu forum Rapat Pertemuan/Musyawarah Desa dan Pembentukan POKJA kampong KB di Desa Garagatdi diperoleh kesepakatan penamaan Kampung KB di Desa Garagata dengan nama “Kampung KB Harmoni” dengan harapan program Kampung KB ini mampu menciptakan keharmonisan baik di unit terkecil yaitu keluarga, masyarakat bangsa dan negara.
Sekali lagi, Suksesnya program Kampung KB tidak lepas dari dukungan, partisipasi dan peran seluruh pihak mulai dari kepala desa, ketua RT, petugas di lapangan sektor terkait, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, kader pembangunan lainnya serta seluruh komponen masyarakat tentunya. Tanpa itu tentu se ideal apapun program yang di jalankan tentu tak mampu berjalan optimal.
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA GARAGATA
2.1. Profil Desa Garagata
2.1.1. Letak Geografis
Desa Garagata merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Secara Historis, salah satu sumber menceritakan bahwa nama Desa Garagata berasal dari kata Garagetah, dimana penduduk aseli adalah suku dayak yang memiliki banyak pohon karet (getah) kemudian pendatang dari luar Desa Garagata turut bekerja di kebun karet milik penduduk asli sebagai buruh tani dan menetap di Desa Garagata sebagai warga Desa Garagata.
Luas Wilayah Desa Garagata sekitar 13.100 Ha. Desa Garagata terletak di sebelah Utara Ibukota Kabupaten Tabalong dengan jarak Pusat Pemerintahan Desa Ke :
a. Kecamatan : 3 KM
b. Kabupaten : 63 KM
c. Propinsi : 274 KM
Batas Desa/Kecamatan Wilayah :
Barat : Santu’un/Muara Uya
Timur : Jaro
Utara : Solan Selatan : Jaro
2.1.2. Kondisi Tanah
Pada umumnya berdaratan rendah dengan sedikit berbukit , terdiri dari daerah lahan kering, dan sedikit daerah basah (sawah) dan tidak rawan banjir : Lahan kering dipergunakan untuk Kebun Karet (20,7 Ha) Ladang dan Huma. Sedangkan lahan basah di manfaatkan untuk sawah (155 Ha) dan kolam ikan (2,2 Ha)
2.1.3. Kondisi Ekonomi
Perkembangan perekonomian masyarakat desa menunjukan peningkatan perubahan kearah yang positif yang dapat dilihat dengan mata kepala, misalnya kecukupan kebutuhan pokok (sandang, Pangan, Papan), kepemilikan kendaran bermotor dan barang berharga lainnya.
a. Potensi Unggulan Desa.
Laju pertumbungan perekonomian di Desa Garagata sangat didukung oleh pengembangan berbagai sector diantaranya: Pertanian Seperti sawah dan tanaman hortikultura, perkebunan karet , peternakan sapi dan ayam potong dan telur puyuh , Perikanan : ikan kolam dan terpal, industry kecil seperti kursen, pabrik, air bersih dan tambang material serta sektor pariwisata.
Di bidang pariwisata, Desa Garagata memiliki potensi wisata yang berbasis alam dan berbasis budaya. Dalam bidang budaya sendiri, Desa Garagata memiliki berbagai upacara adat seperti, upacara adat begintur, dan mambatur yang memiliki daya tarik bagi wisatawan. Sedangkan pada bidang yang berbasis alam karena Desa Garagata memiliki kontur wilayah berbukit dan bergunung-gunung, maka daya tarik wisatanya antara lain wisata gunung, panjat tebing dan wisata goa “Liang Tapah” yang dengan daya tarik mata air serta keindahanya mampu menjadi salah satu ikon obyek wisata Kabupaten Tabalong. Tak sedikit wisatawan yang datang baik wisatawan lokal, antar provinsi bahkan mancanegara (wisatawan asing). Pariwisata lain yang sedang dikembangkan adalah panjat tebing.
Walaupun kondisi ekonomi dan kehidupan sosial mengalami kemajuan namun tidak bisa juga dihindari masih adanya penduduk yang hidup miskin, pemerintah juga berupaya membantu melalui distribusi Raskin. Adapun jumlah warga miskin sampai 31 Desember 2019 berjumlah 92 KK.
KS Sejahtera Pra Sejahtera
RT 01 67 17
RT 02 40 5
RT 03 42 8
RT 04 44 7
RT 05 68 14
RT 06 9 10
RT 07 70 16
RT 08 80 15
Dari jumlah warga miskin tersebut telah mendapatkan bantuan baik permodalan seperti UPPKS dan Kelompok Usaha Bersama atau bantuan pangan Bantuan Pangan Non Tunai, Program Keluarga Harapan, yaitu
RT UPPKS BPNT KUBE PKH RASKIN
I 0 11 1 6 11
II 0 2 0 3 2
III 0 5 0 3 5
IV 0 5 0 2 5
V 0 7 1 7 7
IV 25 3 0 7 3
VII 0 10 0 6 10
VIII 0 8 0 7 8
Jml 25 51 2 41 61
2.1.4. Fasilitas umum yang ada di desa diantaranya :
4 Unit Sekolah yaitu : 1 Unit TK/PAUD Dahlia dan 2 Unit SD, 1 Unit TPA
7 Unit Tempat Ibadah : 3 unit Mesjid, 2 Unit Musholla dan 2 Unit Gereja
0 Unit Puskesmas
0 Unit Pasar
1 Unit Balai Serba Guna Garagata RT 06
6 Unit Poskamling
2.2. Kependudukan Dan Keluarga Berencana
2.2.1. Kependudukan
Berdasarkan Updating Pendataan Keluarga Tk. Desa Garagata, Bln November 2019 diperoleh data kependudukan sebagai berikut:
a. Jumlah jiwa dalam keluarga berdasar jenis kelamin
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08
Lk2 142 102 89 77 128 31 145 148
Pr 130 97 71 68 118 25 143 147
b. Piramida penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin
Umur Laki-Laki Perempuan
0-4 54 63
5-9 87 77
10-14 83 58
15-19 68 77
20-24 71 80
25-29 67 85
30-34 77 81
35-39 74 64
40-44 64 55
45-49 58 50
50-54 62 38
55-59 45 22
60-64 34 22
65-69 15 11
70-74 10 6
75+ 11 10
Jumlah 858 805
d. Jumlah Kepala Keluarga menurut Jenis Kelamin
Struktur Penduduk Desa Garagata sebagaimana terlihat dalam piramida penduduk diatas memperlihatkan bahwa jumlah penduduk pada kelompok umur 0-4 tahun, 5-9 tahun dan 10-14 tahun yaitu sebanyak 427 jiwa atau 25,6 % dari jumlah penduduk Desa Garagata. Sementara penduduk pada usia 15-64 tahun sebanyak jiwa 1.135 atau 68,2 % dari dari jumlah penduduk Desa Garagata dan yang usia 65+ sebanyak 101 jiwa atau persen dari jumlah penduduk desa garagata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa struktur penduduk Desa Garagata adalah di dominasi oleh kelompok kerja (produktif) (umur 15-64) Tahun.
c. Jumlah jiwa berdasarkan agama:
Katolik : 7 Jiwa
Protestan : 40 Jiwa
Islam : 1588Jiwa
Hindu : 26 Jiwa
Budha : 0 Jiwa
d. Jumlah KK berdasarkan Jenis Kelamin
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08
Laki2 72 38 42 45 71 16 76 80
Pr 12 7 8 6 11 3 10 15
e. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Tingkat Pendidikan
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08
Blm Tmt SD 4 2 5 8 16 7 8 21
Tmt SD/MI 24 15 21 18 47 8 46 42
Tmt SLTP 31 11 16 10 5 2 16 17
Tmt SLTA 20 14 6 12 4 1 14 11
Tmt PT 5 3 2 3 0 1 2 4
Tdk Sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0
Dari data Table diatas terlihat adanya hubunga antara tingkat pendidikan dan pernikahan pertama di usia dini (13-17 tahun). Hal inilah yang menjadi dasar diaksanakanya pencegahan pernikahan usia dini baik dari KUA, Penyuluhan di kegiatan BKR dan PIK Remaja di Desa Garagata.
f. Jumlah Kepala Keluarga berdasarkan Pekerjaan/mata pencaharian :
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08
Petani 36 6 31 16 71 14 46 55
Pedagang 5 4 1 1 3 1 4 2
Pensiunan 1 0 0 0 0 0 0 4
PNS/TNI/POL 9 4 3 4 1 1 1 2
Swasta 0 0 0 1 1 0 0 0
Wiraswasta 0 11 19 10 23 3 0 0
Pekerja Lepas 2 2 2 5 2 2 2 2
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tdk Bekerja 2 2 2 2 1 2 1 1
g. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Status Perkawinan
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08
Belum Kawin 0 1 2 2 0 0 0 1
Kawin 79 40 37 40 72 17 75 84
Janda/Duda 5 4 11 9 10 2 12 11
2.2.2. Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana
Pembangunan keluarga sejahtera merupakan upaya yang menyeluruh dan terpadu yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan keluarga untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat melaksanakan fungsinya secara optimal salah satu upaya yang di lakukan adalah penguatan ketahanan keluarga dan pelaksanaan program keluarga berencana.
Dalam upaya ketahanan keluarga dibentuklah keompok kegiatan dengan sasaran dan program sesuai kelompok umur yaitu Bina Keluarga Balita (0-5) tahun, Bina Keluarga Remaja (10-24)tahun, dan Bina Keluarga Lansia (60+)tahun, serta pengelompokan Remaja dalam PIK Remaja (10-19) tahun. Sasaran tersebut dapat dilihat dari table berikut :
Kelompok Umur :
RT.01 RT. 02 RT. 03 RT. 04 RT. 05 RT. 06 RT. 07 RT 08
Balita (0-4 ) 13 6 8 5 28 4 26 27
Anak (5-9) 21 8 17 14 31 4 45 29
Remaja (10-19) 48 26 27 17 44 9 52 63
Dewasa (24-59) 179 146 84 92 127 33 151 18
Lansia (60+) 17 13 24 17 16 6 18 17
Untuk mendukung program tersebut Desa Garagata telah memiliki potensi pendukung yang mampu menunjang tercapainya tujuan program Bangga Kencana yaitu :
1 Unit Posyandu Balita
1 Poktan Posyandu Lansia
1 Poktan Bina Keluarga Balita
1 Poktan Bina Keluarga Remaja
1 Poktan Bina Keluarga Lansia
1 Poktan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (Pagar Enggang)
2 Poktan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
1Unit Polindes/Poskesdes
1 Unit Rumah Dataku
1 Unit Balai Serba Guna
1 Unit Sekretariat Kampung KB
Adapun kegiatan pembinaan Kesertaan KB bagi Pasangan Usia Subur di Desa Garagata dapat dilihat dalam Berikut :
a. Peserta KB Baru sampai September 2020
Alat Kontrasepsi PPM Pencapaian Persen
IUD 8 0 0%
MOP 2 0 0%
MOW 4 1 25%
IP 20 2 10%
STK 58 22 37,93%
PIL 56 25 44,64%
KDM 4 1 25%
b. Jumlah Peserta KB Aktif
RT IUD MOP MOW IP STK PIL KDM
I 0 0 1 1 22 10 0
II 0 0 0 0 13 17 0
III 0 0 1 2 16 6 0
IV 0 2 1 0 12 8 0
V 0 0 0 2 14 24 0
VI 0 1 0 0 0 12 0
VII 0 2 1 3 39 13 1
VIII 0 0 0 0 24 17 1
JUMLAH 0 5 4 8 140 107 2
Jumlah PUS : 303
Peserta KB Aktif : 266 (87,78% Dari PUS)
PA MKJP : 17 (6,39% dari PA)
1. Jumlah PUS bukan Peserta KB dan Un Meet Need
RT HAMIL IAS IAT TIAL Un Meet
I 1 0 0 1 1
II 0 0 0 0 0
III 0 1 0 0 0
IV 0 0 0 0 0
V 2 5 0 3 2
VI 0 0 0 0 0
VII 2 3 1 0 3
VIII 1 2 0 5 2
JUMLAH 6 11 1 8 5
Jumlah PUS : 303
Bukan Peserta KB : 31 (10,23% dari PUS)
Jumlah Unmeet Need : 5 (1,65 % dari PUS)
BAB III
PENGELOLAAN KAMPUNG KELUARGA BEKUALITAS
3.1. Pokja Sebagai Penggerak Kampung KB
Dalam rangka menunjang gerak dan langkah pemberdayaan masyarakata berbasis keluarga melalui program Kampung KB, maka dibentuklah Pokja Kampung KB berdasarkan SK Kepala Desa Garagata Dengan susunan sebagai berikut :
NAMA JABATAN DALAM POKJA KAMPUNG KB KETERANGAN
1 Penannggung Jawab : Rusdian Noor ( Kepala Desa Garagata)
2 Pembina : Ghin Hisma Suprapti, S.H.I ( Koordinator Penyuluh KB)
3 Ketua : Imam S ( ASN Staff Kantor Camat Jaro)
4 Sekretaris : Milawati ( Kaur Umum )
5 Bendahara : Lina Elisa ( Staff Umum)
6 Seksi Keagamaan : Khairul Adib ( Ketua BPD)
7 Seksi Pendidikan : Yulianti ( Anggota BPD )
8 Seksi Reproduksi : Khalipatul Baderiyah (PPKBD)
9 Seksi Ekonomi : Samsuni (Kaur Keuangan)
10 Seksi Perlindungan : M. Rijani (Anggota BPD)
11 Seksi Kasih Sayang : Yayuk ( Ketua TP.PKK Desa)
12 Seksi Sosial Budaya : Budi Setiawati (Ketua Posyandu)
13 Seksi Pembinaan Lingkungan : M. Zikri Abdillah ( Anggota BPD)
3.2. Jenis Kegiatan
Jenis Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pokja Kampung KB tingkat Desa Garagata diantaranya:
3.2.1. Sekretariat Pokja Kampung KB Desa Garagata
a. Menyusun Rencana Kegiatan
b. Menyelenggarakan pelatihan teknis kampung KB
c. Peningkatan Kapasitas kader Poktan Tri Bina, PIK Remaja dan UPPKS
d. Melakukan Monev
e. Memfasilitasi Kebutuhan sarana dan prasarana pokja kampong KB
f. Mengkoordinasikan hal-hal yang diperlukan ke tingkat atas (kecamatan atau kabupaten)
3.2.2. Seksi Agama
a. Menyusun Rencana Kegiatan
b. Membentuk kelompok Habsyi dan group Nasyid remaja untuk remaja se-desa garagata yang terintegrasi dengan PIK Remaja
c. Menyelenggarakan kegiatan Maulid Habsy rutin mingguan
d. Melakukan kegiatan belajar mengajar di TPA usia balita hingga remaja
e. Mendata kelompok yasinan
f. Mendata fasilitas ibadah
g. Memperingati HBI 1 Muharram dengan kegiatan tabligh Akbar seperti Garagata Bersholawat yang di pimpin oleh Ustadz Ali Al-Qoribany yang di hadiri ratusan jema’ah
h. Mengadakan kegiatan pekan amal rehab mesjid
i. Menyelenggarakan Festival Anak Sholeh Tingkat Desa Garagata
j. Mengadakan Tabligh Akbar bersama Syeikh dari Hadhrol Maut yang dihadiri ratusan jema’ah
k.merayakan peringatan Maulidur Rasul S.A.W
3.2.3. Seksi Pendidikan
a. Membina dan mengembangkan Bina Keluarga Balita
b. Membina dan mengembangkan Bina Keluarga Remaja
c. Membina dan mengembangkan Bina Keluarga Lansia
d. Membina dan mengembangkan PAUD (pendidikan Usia Dini)
e. Membina dan mengembangkan PIK Remaja
f. Memfasilitasi kegiatan Forum Anak Daerah binaan bid. Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB
g. Memfasilitasi pengadaan KKA
h. Menginisiasi kegiatan pelatihan ketrampilan (tata boga, tata busana, dll)
i. Memfasilitasi sosialisasi kadarkum oleh bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas P3AP2KB
3.2.4. Seksi Reproduksi
a. Membina Kader IMP (PPKBD dan Sub PPKBD)
b. Memotivasi PUS KB Aktif memakai MKJP
c. Membuat peta keluarga tiap RT
d. Mendata Jumlah PUS dan Kesertaan KB
e. Membentuk PIK Remaja dan KIE tentang PUP
f. Melaksanakan Pelayanan KB
g. Penyediaan Alkon program BKKBN bagi keluarga kurang mampu
h. Mengusahakan hal-hal yang dibutuhkan bidang reproduksi kepada pihak yang lebih atas (desa,kecamatan,kabupaten)
3.2.5. Seksi Ekonomi
a. Mengusahakan adanya bantuan permodalan
b. Membentuk UPPKS “Liang Tapah” berupa budidaya madu kelulut dan ikan kolam terpal di RT 06 dengan bantuan permodalan dari dana desa senilai Rp. 50.000.000
c. Monev Kegiatan UPPKS
d. Mendata kegiatan pemberdayaan ekonomi berbasis kelompok
e. Menggali potensi pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat yang realistis dan terukur
f. Menganalisa berbagai persoalan dan kendala UPPKS
g. Mengusahakan hal-hal yang dibutuhkan bidang ekonomi kepada pihak yang lebih atas (desa,kecamatan,kabupaten)
3.2.6. Seksi Perlindungan
a. Penyuluhan Pencegahan KDRT oleh Perwakilan Polsek Jaro Bpk. Djamil I
b. Penyuluhan Bahaya Narkoba Oleh Perwakilan BNN Tabalong Bpk. Kompol Daryono
c. Menjadi mitra BNN Tabalong (Kader) dalam mencegah pengedaran Narkoba di Desa Garagata
d. Mengurus Jaminan Kesehatan (KIS)
e. Mengadvokasi pembangunan poskamling bagi RT yang belum memiliki yaitu RT 06
f. Menghadirkan Perwakilan Dukcapil sebagai nara sumber dalam rangka pemenuhan administrasi Kependudukan seperti Akta dan KTP
g. Mengusahakan hal-hal yang dibutuhkan bidang perlindungan kepada pihak yang lebih atas (desa,kecamatan,kabupaten)
3.2.7. Seksi Kasih Sayang
a. Mendata Jumlah rukun kematian (iuran kematian) yang ada di desa
b. Pendampingan program bedah rumah tak layak huni
c. Penyerahan baju bekas layak pakai bagi yang membutuhkan
d. Mengusahakan hal-hal yang dibutuhkan bidang kasih sayang kepada pihak yang lebih atas (desa,kecamatan,kabupaten)
3.2.8. Seksi Sosial Budaya
a. Membina kelompok seni yang ada seperti
b. Pendampinga bantuan pengembangan kelompok seni seperti seragam tari gintur, alat terbang,
c. Konsolidasi antar kelompok remaja seni untuk bergabung dalam PIK Remaja “Paggar Enggang”
3.2.9. Seksi Pembinaan Lingkungan
a. Kerja bhakti membersihkan Lingkungan
b. Penanaman Bunga di RT 06 sepanjang jalan menuju Goa” Liang Tapah”
c. Pengadaan Tong Sampah
d. Pembuangan sampah terjadwal
e. Ikut mensukseskan program ODF
f. Pemasangan Gapura Selamat Datang di kampong KB hasil swadaya masyarakat secara gotong Royong
3.3. Permasalahan dan Solusi
3.3.1. BKB
- Sebelum Program Kampung Keluarga Berkualitas :
• Ada tapi persentasi kesertaan masih kecil rata-rata adalah baduta (0-2)thn
• Usia 2-5 tahun sudah absen kegiatan BKB karena pelaksanaan terbatas di posyandu
• Minimnya Kartu Kembang Anak karena keterbatasan distribusi dari OPD KB menjadi momok kader dalam memantau perkembangan Balita sehingga peran kader per kelompok umur kurang maksimal
- Sesudah Program Kampung KB :
• Adanya Fasilitasi Pemerintah desa berupa penyediaan KKA sesuai kebutuhan
• Adanya peningkatan persentasi peserta BKB. Dari total balita (0-5)tahun sebanyak : seluruhnya terdaftar dalam kelompok BKB, pemantauan tumbuh kembang tidak terbatas di posyandu tapi juga dilakukan door to door sehingga peran kader per kelompok umur dapat dimaksimalkan
• Adanya pelatihan kader BKB
3.3.2 BKR
- Sebelum Program Kampung Keluarga Berkualitas :
• Ada tapi kurang aktif dalam berkegiatan
• Persentasi kertaan masih minim
• Tidak ada honor bagi Kader BKR
- Sesudah Program Kampung KB :
• Kegiatan mulai diaktifkan kembali melalui keaktifan kader di kegiatan yasinan rutin dan kunjungan rumah
• Persentasi Kesertaan
• Kader memperoleh insentif bulanan dari dana desa
3.3.3 BKL
- Sebelum Program Kampung Keluarga Berkualitas :
• Ada tapi Persentasi kesertaan masih minim
• Tidak ada honor bagi Kader BKL
- Sesudah Program Kampung KB :
• Kegiatan berintegrasi dengan kegiatan Posyandu Lansia
• Persentasi Kesertaan 100%
• Kader memperoleh insentif bulanan dari dana desa
3.3.4 UPPKS
- Sebelum Program Kampung Keluarga Berkualitas :
• Ada hanya satu kelompok
- Sesudah Program Kampung KB :
• Bertambah satu kelompok UUPKS berupa budidaya madu kelulut dan ikan kolam terpal namun belum mampu meningkakan pendapatan keluarga karena kendala pemasaran
• Diperolehnya permodalan senilai Rp. 50.000.000 untuk UPPKS “Liang Tapah”
3.3.5. Pusat Informasi dan Konseling Remaja
- Sebelum Program Kampung Keluarga Berkualitas :
• Belum ada
- Sesudah Program Kampung KB :
• Terbentuk kepengurusan PIK Remaja dengan peserta/anggota 87 Orang atau 50,9 % dari total remaja yang ada di Desa Garagata terdiri dari unsur Remaja kelompok Habsyi, Pencak Silat dan Group Olah Raga Volly
• Adanya Rencana aksi pengelolaan bank sampah dan obyek wisata baru
3.3.6. Pelayanan Alokon Program
- Sebelum Program Kampung Keluarga Berkualitas
• Rendahnya pencapaian MKJP khususnya Implant di Desa Garagata adalah di karenakan pengalaman buruk beberapa akseptor, ketidak cocokan dan mengalami berbagai keluhan terkait pemasangan implant
- Sesudah Program Kampung KB
• Ada penambahan akseptor meskipun tidak terlalu significant dari 2 orang menjadi 6 orang /penambahan 4 orang akseptor
• Bertambahnya akseptor MOP dari 2 Orang menjadi 5 Orang
• Adanya penambahan calon akseptor yaitu 4 orang calon akseptor Implant dan dua orang calon akseptor MOP yang terdaftar dan siap dilayani akan tetapi disebabkan kondisi Pandemi Covid menyebabkan penundaan pelayanan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
3.4. Pembinaan dalam rangka pencegahan Stunting :
Desa Garagata Termasuk Lokus penanganan stunting Tk. Kab.Tabalong. ada 28 baduta stunting di Thn 2019 dan 18 anak di tahun 2020
Dalam rangka pencegahan stunting tersebut telah dilakukan pembinaan kelas Ibu Hamil oleh petugas Gizi, pemantauan gizi bayi di posyandu,pemantauan perkembangan pola asuh di BKB, Pelatihan Pencegahan stunting Bagi Bumil,Bayi stunting dan kader di kampong KB oleh Bid. Daldul, BKKBN Provinsi serta penggerakan kader di kelompok BKR.
BAB IV
CAPAIAN PROGRAM KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS
4.1. Capaian Program
a. Terbinanya Peserta KB Aktif
b. Meningkatnya peserta KB baru
c. Meningkatnya kualitas kesertaan ber-KB (PA ganti cara ke MKJP)
d. Un Meet Need <10%
e. Adanya motivator KB Pria di Desa
f. Terbinanya Pusmupar dan postpartum
g. Semua Ibu hamil, Ibu Menyusui terlayani kesehatan dan KB
h. Semua anak usia 0-5 Terlayani Posyandu dan BKB
i. Meningkatnya kepemilikan administrasi kependudukan (Kartu Keluarga, KTP, Akta Lahir)
j. Pembentukan dan Peningkatan Persentasi Kesertaan Kelompok Kegiatan (Tri Bina, PIK Remaja dan UPPKS)
k. Capaian CPR Metode Modern 87,78%
l. Kelompok Usia lansia terlayani dalam BKL/Posbindu
m. Remaja memiliki wadah untuk berkarya dan berencana
n. Peningkatan kapasitas kader
o. Adanya peningkatan komitment pokja, lintas sector, mitra kerja dan sebagian masyarakat
p. Data dan informasi keluarga yang bergerak dinamis dapat di pantau melalui keberadaan Rumah DataKU
q. Bertambahnya fasilitas penunjang program bangga kencana
Demikian Capaian program Kampung KB Desa Garagata selama kurun waktu sejak diresmikan pada tangga 13 September 2018.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Secara Umum Program Kampung KB di Desa Garagata sudah mulai dirasakan manfaatnya dalam mingkatkan kualitas keluarga di Desa Garagata meskipun masih jauh dari kata “ideal”. Kurun waktu 2 tahun amatlah singkat untuk memetik hasil suatu proses pembangunan masyarakat. Ada beberapa agenda kerja yang terus akan dicanangkan dalam rangka memajukan dan mensejahterakan masyarakat Desa Garagata. Dukungan penuh dari Tokoh Formal, Informal, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam bersinergi, menyamakan visi dan misi membangun Desa Garagata dari berbagai sector dan seluruh lapisan masyarakat merupakan modal bagi kesuksesan program Kampung Keluarga Berkualitas kedepannya.
4.2. Saran
a. Agar kebijakan dan regulasi yang mendukung penguatan implementasi program kampong KB di tingkat Desa senantiasa di optimalkan
b. Adanya peningkatan kapasitas PKB selaku pengampu dan pelaksana program Kampung KB melalui pelatihan-pelatihan
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 1666
Jumlah Kepala Keluarga 496
Jumlah PUS 321
Keluarga yang Memiliki Balita 117
Keluarga yang Memiliki Remaja 344
Keluarga yang Memiliki Lansia 94
Jumlah Remaja 457
Total
274Total 47
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Donasi/ Hibah Masyarakat Perusahaan (CSR) Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
DESSY HERLINA, S.Pd. 198906082020122014 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
1 orang pokja terlatih dari 1 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Lainnya |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Mingguan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Lainnya |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |