Pemeriksaaan Antenatal Care (ANC) bagi ibu hamil

Arga Mulya
Dipublikasi pada 17 April 2023

Deskripsi

Pemeriksaan ANC (Antenatal Care)

menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)


Salah satu solusi efektif dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan cara meningkatkan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Di samping itu, dibutuhkan partisipasi serta kesadaran ibu terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan di fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan.

Pemeriksaan ANC (Antenatal Care)merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga.

Apa Tujuan ANC 

  1. Memantau kemajuan proses kehamilan demi memastikan kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang janin yang ada di dalamnya.
  2. Mengetahui adanya komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi saat kehamilan sejak dini, termasuk adanya riwayat penyakitdan tindak pembedahan. 
  3. Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.
  4. Mempersiapkan proses persalinan sehingga dapat melahirkan bayi dengan selamat serta meminimalkan trauma yang dimungkinkan terjadi pada masa persalinan.
  5. Menurunkan jumlah kematian dan angka kesakitan pada ibu.
  6. Mempersiapkan peran sang ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran anak agar mengalami tumbuh kembang dengan normal.
  7. Mempersiapkan ibu untuk melewati masa nifas dengan baik serta dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di Puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Pemeriksaan ANC pada ibu hamil dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, antara lain bidan, perawat, dokter umum, maupun dokter spesialis obstetri dan ginekologi (dokter kandungan).

Pelayanan Standar Antenatal Care di Pustu Arga Mulya 

Antenatal care adalah pemeriksaan yang penting bagi ibu hamil. Karena itu, Indonesia telah menetapkan standar khusus mengenai pemeriksaan antenatal care yang dikenal dengan istilah “10 T”. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Timbang Berat Badan

Standar pelayanan pertama untuk antenatal care adalah menimbang berat badan. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada pertumbuhan janin.

Selain itu, pada pemeriksaan antenatal care pertama, ibu hamil wajib mengukur tinggi badan untuk mengetahui kemungkinan faktor yang dapat mempersulit persalinan. Misalnya, risiko terjadinya Cephalopelvic Disproportion (CPD) akan lebih tinggi apabila tinggi badan ibu kurang dari 145 cm.

2. Tekanan Darah

Standar kedua dalam antenatal care adalah mengukur tekanan darah, hal ini bertujuan untuk mendeteksi seberapa besar risiko terkena preeklamsia yang berpotensi membahayakan kehamilan.

Tekanan darah normal pada ibu hamil adalah 90-120/60-80 mmHg. Preeklamsia dapat terjadi bila tekanan darah ibu hamil lebih dari 140/90 mmHg. Jika mengalami kondisi ini, maka perlu dilakukan penanganan agar tekanan darah kembali ke angka normal.

3. Tentukan Nilai Status Gizi dengan Pengukuran Lingkar Lengan Atas

 Pengukuran nilai status gizi hanya akan dilakukan satu kali, yaitu pada trimester pertama. Jika hasil pengukuran lingkar lengan atas (LILA) didapatkan kurang dari 23,5 cm, maka ada kemungkinan ibu mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis). KEK dapat meningkatkan risiko Bayi Lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

4. Tinggi Fundus Uteri (Puncak Rahim)

Standar selanjutnya untuk pelayanan antenatal care adalah pengukuran tinggi fundus uteri. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat atau memperkirakan perkembangan bayi selama dalam kandungan.

Tinggi fundus merupakan jarak dari puncak tulang panggul hingga ke bagian teratas dari perut ibu hamil. Normalnya tinggi fundus adalah 2 cm lebih besar dari usia kehamilan. Jadi, apabila usia kehamilan ibu 12 minggu, maka tinggi fundus normalnya adalah 10-14 cm. 

5. Tentukan Presentasi dan Denyut Nadi Jantung

Pemeriksaan ini penting dilakukan ketika waktu persalinan semakin dekat guna memastikan apakah kepala janin telah memasuki panggul atau belum. Untuk penentuan posisi janin, umumnya bisa dilakukan setidaknya pada akhir trimester kedua.

Mengukur denyut nadi janin dalam antenatal care adalah bagian yang tak boleh terlewatkan. Pengukuran ini berguna untuk mendeteksi gawat janin. Pemeriksaan presentasi dan denyut nadi janin dapat dilakukan bersamaan melalui USG (ultrasonografi).

6. Vaksinasi Tetanus

Tujuan vaksinasi tetanus pada antenatal care adalah membangun kekebalan tubuh ibu hamil terhadap infeksi tetanus. Pemberian vaksin ini nantinya disesuaikan dengan status imunisasi ibu hamil ketika melakukan skrining saat menjalani antenatal care pertama kali.

7. Pemberian Tablet Zat Besi

Pemberian tablet zat besi berguna untuk mencegah ibu hamil mengalami anemia defisiensi besi. Selama masa kehamilan, ibu dianjurkan untuk mengonsumsi minimal 90 tablet zat besi.

8. Tes Laboratorium

Pada pemeriksaan ini, ibu hamil mungkin perlu melakukan pemeriksaan tes darah lengkap dan beberapa rangkaian pemeriksaan laboratorium seperti golongan darah, rhesus, protein dalam urine, kadar gula darah, hemoglobin, serta sifilis dan HIV.

9. Tata Laksana Khusus

Salah satu manfaat menjalani antenatal care adalah mengetahui adanya kelainan atau masalah kehamilan lebih dini. Sehingga dokter dapat memberikan penanganan yang tepat dan lebih awal apabila menemukan kondisi tertentu pada ibu hamil


Sesi Kegiatan Perlindungan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan