Gambaran Umum


Legenda dan Sejarah Desa

Menurut penuturan para sesepuh Desa Tinggarsari, bahwa Sewjarah desa Tinggarsari, bermula pada zaman kerajaan kecil yang bertempat di pekandengan yang lebih dikenal sekarang adalah KENDENGAN.

Pada saat itu daerah pekandenga mengalami kemajuan baik tingkat kehidupan baik tingkat perkembangan penduduk. Lama kelamaan daerah tersebut didatangi banyak pengalu atau pedagang yang kemudian memohon untuk menginap daerah tyersebut.

Penduduk desa kendengan tersebut merasa iba atao kasihan kepada pengalu tersebut, di ajaklah untuk bermalam di setiap rumah penduduk. Entah apa yang terjadi pada malam hari, pengalu tersebut menyerang dan membunuh penduduk kendengan, terjadi suatu peperangan, karena merasa kewalahan, penduduk kendengan akhirnya memutuskan untuk melarikan diri, karena terjadi di malalm hari, maka pelariaan tersebut berpencar untuk menyelamatkan diri, ke serongga daerah kabupaten Tabanan.

Lambat laun penduduk yang selamat dan mendengar berita bahwa kendengan tersebut, udah aman dari pengalu dan pengalu sudah tidak ada di kendengan, penduduk mempunyai keinginan untuk kembali ke kendengan, setibanya di kendengan, di lihatnya rumah semua pada hancur dan bekas bekas darah dan mayat.

Untuk menjaga agar tidak ada lagi kejadiaan serupa, maka penduduk tersebut melanjutkan berjalan melalui jalan sesunutan/setapak dilihat banyak bekas bekas darah, kemudian daerah tersebut disebut kadang kadang, penduduk melanjutkan perjalanan menuju barat di lihat banyak pohon gamboh buluh dtebang yang dtapsir dipergunakan persenjataan, karena pada saat peperangan atao pertempuran, kebanyakan pengalu menggunakan bamboo runcing, maka daerah tersebut namakan BULUH.

Dalam melanjutkan perjalanan kebawah atao kebarat sampailah di banjar belah manuka/ nyapih. Penduduk tersebut memutuskan untuk tinggal disana.lama klamaan terjadilah ujan lebat pada malam hari, maka terjadi lah bukit tinggarsari longsor, tepatnya sebelah timur pura desa/puseh yang sekarang. Tertimbun lah beberapa penduduk, syukur lah ada jga yang selamat menaiki pohon, maka diberikan nama bojog, toke, dll, bagi mereka yang tertimbun lumpur yang selamat di beri nama inyadnyad, dll.

Keesokan harinya, pendududk yang selamat berpindah menaiki bukit menuju banjar TINGGARSARI. Karena merasa aman dan nyaman maka menetaplah di daerah banjar TINGGARSARI, tetapi walaopun penduduk tersebut tinggal di daerah tinggarsari masih tetap membawa nama desa yang ditimbun longsor yaitu BELAH MANUKAN. Lama kelamaan berkembanglah penduduk belah manukan tersebut.

Semua ini terjadi pada masa kerajaan. Yang kemudian di ketahui bahwa yang menyereng kendengan tersebut adalah pasukanj maha patih gajah mada yang menyamar sebagai pengalu. Dengan mengatur strategi dari desa pakedisan yang sekarang di sebut desa kedis. Karena maha patih gajah mada kawatir kalao di biarkan kerajaan kecil tersebut menjadi besar karena diketahui bahwa yang tinggal dikendengan tersebut adalah keturunan dari kerajaan raja klungkung.

Selanjutnya zaman ke zaman terjadilah perubahan kerjaaan menjadi presiden, maka tahun 1970 an, maka desa blah manukan di tetapkan oleh pemerintah menjadi desa tinggarsari. Terbukti bahwa desa tinggarsari mengalami kemajuaan yang begitu pesat, baik perekonomiaan dan jumlah penduduk.

Mulai di tinggalkan dan beralih menanam kopi, cengkeh, pisang, serta yang lainnnya

 

 

 

  • Letak Wilayah

 

Desa Tinggarsari memiliki luas wilayah yang tidak terlalu besar, serta daerah administratif Desa Tinggarsari jika dibandingkan ke Desa lainnya yang terdapat di Kecamatan Busungbiu adalah menjadi salah satu desa yang memiliki wilayah administratif tidak sama dengan desa di kecamatan Busungbiu. Namun demikian, dengan tidak terlalu besarnya wilayah yang harus dikembangkan oleh Pemerintahan Desa Tinggarsari maka hal itu dirasa akan cukup membantu dalam meningkatkan potensi yang terdapat di Desa Tinggarsari pada masa ke masa.

Secara geografis Desa Tinggarsari merupakan salah satu Desa di Kecamatan Busungbiu yang mempunyai luas wilayah mencapai 653 Ha. Dengan jumlah penduduk Desa Tinggarsari sebanyak 3898 Jiwa terdiri dari 862 KK. Desa Tinggarsari merupakan salah satu  Desa dari 15 (Lima Belas Desa ) Desa yang ada di kecamatan Busungbiu  Kabupaten Buleleng. Desa Tinggarsari  berada pada ketinggian 500 s/d 700 meter  dari permuklaan laut  dan curah hujan relative tinggi, rata-rata suhu udara 25º - 30º celcius. Desa Tinggarsari adalah wilayah dataran tinggi dengan batas batas sebagai berikut .

Batas Timur       : Desa Kedis

Batas Barat        : Desa Subuk

Batas selata       : Desa Pujungan Kabupaten tabanan

Batas Utara       : Sungai Saba

 

  • Luas Wilayah

Luas wilayah Desa Tinggarsari 660,85 KM2 atau sekitar 0.050 % luas Kabupaten Buleleng, Secara administratif desa Tinggarsari  terbagi atas 4 banjar dinas/dusun yang meliputi Banjar Dinas Kanginan, Banjar Dinas Kauhan, Banjar Dinas Kapas Jawa dan Banjar Dinas Suda Mukti.

 Adapun penggunaan lahan di wilayah Desa Tinggarsari dapat dilihat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

     Tabel. 2.1

Peruntukan Lahan di Desa Tinggarsari s/d Tahun 2015

No.

Peruntukan/Penggunaan Lahan

Luas

Ket.

1.

Pemukiman Umum

36,05

 

2.

Tanah Sawah Pertanian

112

 

3.

Perkebunan/Tegalan

417

 

4.

Fasilitas Umum/Perkantoran

18

 

5.

Fasilitas Ekonomi/Pasar Desa

12

 

6.

Sarana Pendidikan/Kesehatan

20

 

7.

Lain-lain

45,80

 

Jumlah

660,85 km2

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
3843
Jumlah Kepala Keluarga
522
Jumlah PUS
496
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
100
Keluarga yang Memiliki Remaja
299
Keluarga yang Memiliki Lansia
270
Jumlah Remaja
530
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
361
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
135

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Tidak Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Komang Tri Kurnia Dewi
-
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 24 orang pokja terlatih
dari 24 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan