Triad KRR bagi Remaja GenRe
CERAH CERIA
Dipublikasi pada 15 November 2019
Deskripsi
Hari ini, Jumat (15/11) dilaksanakan kegiatan Pembinaan PIK Remaja Cerah Ceria, oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surakarta. Tri Widada Eka Prastya selaku Kabid KS menyampaikan sambutan mengenai fokus kegiatan PIK Remaja, khususnya terhadap Triad KRR, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.Dr. Farchan Azzumar dari Rumah Sakit Onkologi Solo, menyampaikan materi Kesehatan Reproduksi Remaja. Dalam materi yang disampaikannya, bahwa dalam proses reproduksi manusia, dalam usia mencapai pubertas ada perubahan-perubahan fisik yang dialami oleh remaja. Remaja harus mengetahui organ-organ reproduksinya, sehingga bisa menjaga kesehatan reproduksinya. Sehat tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan tetapi juga sehat mental dan sosiokultural.
Di Indonesia sekarang ini marak fenomena adanya LGBT. Manusia normal seharusnya heteroseksual, menyukai lawan jenis, bukan sesama jenis. Selain itu, remaja juga perlu menjaga diri supaya tidak terjadi kehamilan diusia remaja. Pernikahan sebaiknya direncanakan untuk menghindari resiko-resiko kesehatan dan resiko psikososial.
Pesan Bung Karno "Wanita adalah tiang negara, apabila dia baik maka baiklah negara, dan apabila dia rusak maka rusaklah negara itu.
Prasetyo, S.Sos dari Badan Narkotika Nasional menyampaikan materi mengenai peran generasi muda dalam penanggulangan narkotika. Melihat kondisi sekarang ini, generasi muda Indonesia merupakan sasaran empuk dengan korban jiwa sekitar 15.000 dan kerugian ekonomi sekitar 63 triliun. Berdasarkan data BNN, rata-rata pengguna narkotika mulai mengenal sejak remaja usia SMP dan menjadi pecandu sejak usia SMA, dimulai dengan merokok. Remaja tidak mengenal efek negatif dari nikotin dan tidak pula berfikir panjang. BNN Surakarta memberikan bantuan kepada para pecandu untuk rehabilitasi dan pemulihan kesehatan, oleh karena itu jika remaja atau warga Kampung KB memiliki teman atau kerabat yang menjadi pecandu diminta untuk datang ke BNN Surakarta.
Remaja jangan memiliki rasa penasaran atau ingin coba-coba terhadap zat-zat adiktif, karena kecanduan zat tersebut akan merusak fungsi tubuh, terutama otak. Penggunaan obat bebas dengan cara tidak benar juga berbahaya terhadap kesehatan, termasuk dalam kategori penggunaan zat adiktif non narkotika.
Perilaku beresiko yang sering dilakukan oleh remaja diantaranya : 1) suka nongkrong; 2) kebiasaan merokok; 3) merokok dengan vaping; 4) mengunjungi tempat hiburan malam. Asumsi yang salah mengenai vaping bahwa vaping sebahgai pengganti rokok, untuk menolong perokok berhenti merokok, sedangkan ada bahan yang dicampur dengan narkotika. Hindari Narkotika sehingga hidup kita menjadi sehat dan sebagai milenial menjadi pendukung Indonesia emas.
Duta Generasi Berencana (GenRe) Kota Surakarta menyampaikan materi mengenai life skill bagi remaja. Marzuki, Yurinda dan Alifi menyampaikan bahwa PIK Remaja mempersiapkan kita untuk kehidupan berkeluarga.
Sesi Kegiatan Keagamaan