Jemparingan Tokoh Masyarakat dan Bregada Winata Manggala

Janten Desa Ngestiharjo
Dipublikasi pada 08 February 2020

Deskripsi

Sabtu, 08 Februari 2020 warga yang didominasi oleh bapak-bapak serta pemuda melakukan kegiatan jemparingan. Jemparingan yang termasuk dalam salah satu bidang olahraga ini kini digemari warga khususnya warga Pedukuhan VIII Janten.

Jemparingan berasal dari kata jemparing yang berarti anak panah. Anak panah yang terdiri atas deder atau batang anak panah, bedor atau mata anak panah, wulu atau bulu pada pangkal anak panah, dan nyenyep atau bagian pangkal dari jemparing yang diletakkan pada tali busur saat memanah.

Untuk busur dinamakan gandewa yang terdiri dari cengkolak, dan kendhang atau tali busur yang masing-masing ujungnya dikaitkan ke ujung-ujung lar.

Sedangkan untuk sasarannya disebut wong-wongan atau bandulan yang berbentuk silinder tegak dengan Panjang 30 cm dan diameter 3 cm. sekitar 5 cm bagian atas silinder diberi warna merah, dinamakan molo atau sirah (kepala). Bagian bawah diberi warna kuning setebal 1 cm dinamakan janggi (leher).

Di bawah bandulan digantung sebuah bola kecil, apabila pemanah mengenai bola tersebut maka akan mendapat pengurangan nilai.

Kegiatan kali ini diikuti oleh sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda di wilayah Pedukuhan VIII Janten. Kegiatan ini bersifat umum, terdapat jadwal pada setiap pertemuannya.

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Tidak ada

Sasaran Kegiatan